RUTENG, BERITA FLORES – Pemerintah Kabupaten Manggarai, Flores – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menggagas program pengembangan kawasan Agrowisata di daerah itu. Saat ini, ide pengembangan kawasan Agrowisata di Manggarai mulai melakukan kajian dan penelitian.
Pemda Manggarai bekerja sama dengan peneliti dari Lembaga Nusa Bunga Mandiri untuk mengembangkan kawasan Agrowisata dengan memanfaatkan sejumlah potensi lahan pertanian dan perkebunan seperti kopi dan komoditas andalan lainnya.
Pemda melalui Bapelitbang kini menggandeng Lembaga Nusa Bunga Mandiri menggelar Seminar Awal Penelitian bertajuk “Strategi Pengembangan Wisata Berbasis Pertanian (Agrowisata)” di Kantor Bapelitbang Manggarai Selasa, 22 Juni 2021.
Peneliti Lembaga Nusa Bunga Mandiri, Dr. Maksimus Regus, MA mengatakan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan (SWOT). Penelitian ini juga bertujuan menggambarkan tipologi dan pola ruang kawasan dan merancang model dan strategi pengembangan Agrowisata di Kabupaten Manggarai.
“Agrowisata bukan saja menghidupkan ekonomi tetapi kini sudah menjadi kebutuhan masyarakat dunia,” ujarnya saat memaparkan materi di hadapan peserta seminar.
Romo Max mejelaskan, manfaat dari penelitian ini antara lain, terwujudnya panduan awal bagi pemerintah daerah dalam perencanaan pengembangan kawasan Agrowisata. Selain itu, terwujudnya pengembangan kawasan Agrowisata sebagai bahan masukan kebijakan dan pengembangan Agrowisata di Kabupaten Manggarai.
“Terwujudnya motivasi bagi pemerintah daerah dan swasta ataupun masyarakat untuk pengembangan kawasan Agrowisata,” jelas Romo Max.
Di samping itu kata dia, manfaat lain dari penelitian ini adalah terwujudnya program kawasan yang mendukung kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup di daerah serta terwujudnya peningkatan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan daerah dan masyarakat.
Ketua Peneliti Pengembangan Kawasan Agrowisata Kabupaten Manggarai, Kanisius Teobaldus Deki, S.Fil.,M.Th mengatakan, kajian ini menjadi dasar pengambilan kebijakan dalam pengembangan Agrowisata. Pendekatan penelitian yang dibangun berorientasi untuk menghasilkan rekomendasi – rekomendasi penting dalam pengambilan kebijakan oleh pemerintah daerah.
“Sehingga Pemda Manggarai bisa mulai dari sekarang menata kawasan-kawasan yang menjadi objek penelitian. Dengan demikian dapat memberi manfaat, baik bagi sektor pariwisata maupun sektor-sektor lainnya,” terang dia.
Kanisius mengungkapkan, ada empat lokasi yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini antara lain; pertama, Argrowisata Kopi di lingkar luar Kota Ruteng Kecamatan Langke Rembong. Kedua, Agrowisata Budaya Lingko Cara Kecamatan Ruteng. Ketiga, Agrowisata Buatan Tambak Dalo Kecamatan Ruteng. Keempat, Agrowisata Hortikultura di Kenda Kecamatan Wae Ri’i.
Asisten Pemerintahan dan Kesra, Frumensius Linus Tojo Kurniawan, SE mengatakan, pengembangan Agrowisata menjadi sebuah arah baru dalam mendesain konsep pembangunan daerah. Konsep ini kata dia, dibangun atas dasar sebuah kesadaran akan berbagai potensi dan peluang di sektor pertanian yang dipadukan dengan konsep pengembangan pariwisata.
“Konsep pengembangan Agrowisata ini membuka peluang baru di sektor pertanian dan sektor pariwisata. Sektor pertanian tidak hanya dipandang sebagai penyangga masalah ketahanan pangan namun diperluas maknanya sebagai sarana edukatif, rekreasi, hubungan bisnis yang memberi kontribusi positif bagi para pelaku,” terang dia.
Mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Manggarai itu menjelaskan, komitmen pemerintah terhadap pengembangan potensi pariwisata Kabupaten Manggarai dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Manggarai periode 2021-2026.
“Melalui Visi: Manggarai yang maju, adil dan berdaya saing memandang sektor pariwisata sebagai leading sector,” jelas dia.
Ia menambahkan, dalam konteks misi memajukan ekonomi, sektor pariwisata menjadi salah satu domain utama yang didukung antara lain oleh sektor pertanian. Pada sektor pertanian pengembangan bidang pariwisata menjadi salah satu perhatian utama. Pengembangan industri pariwisata khususnya Agrowisata memerlukan kreativitas dan inovasi, kerjasama dan koordinasi yang baik.
Ia menguraikan, pengembangan Agrowisata berbasis kawasan tentu melibatkan unsur-unsur wilayah dan masyarakat secara intensif. Pengembangan kawasan Agrowisata berarti mengembangkan suatu kawasan yang mengedepankan wisata sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi. Pengembangan Agrowisata berbasis kawasan akan mampu mendorong berbagai sektor lain baik ekonomi, sosial maupun budaya.
Penulis: Ronald Tarsan