RUTENG, BERITA FLORES- Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Bupati Manggarai Deno Kamelus menggagas lokasi Muara Wae Pesi, kota Reo, Kecamatan Reo sebagai destinasi baru.
Gubernur Viktor menjelaskan hal itu saat menggelar Kunjungan Kerja ke Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, pada Rabu 24 Juni 2020.
Kunjungan kerja orang nomor satu NTT itu berpusat di lokasi Tambat Labuh Reo, persis depan bantaran muara sungai Wae Pesi.
Baca: Viktor Laiskodat Ajak Warga untuk Terlibat dalam Bisnis Pariwisata
Pada kesempatan itu, Gubernur Laiskodat didampingi Bupati Manggarai, Dr. Deno Kamelus, SH.MH, Wakil Bupati Manggarai, Drs. Viktor Madur, Ketua DPRD Kabupaten Manggarai, Matias Masir dan sejumlah Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Manggarai.
Ia mengatakan perlunya penataan kawasan tambat labuh Reok menjadi destinasi wisata baru yang bernilai ekonomis.
Menurut Viktor, Kecamatan Reok memiliki potensi yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata baru melalui kapal-kapal kecil dan perahu-perahu yang bisa difungsikan.
“Hari ini bupati Manggarai sudah bawa gubernur ke tempat ini. Saya melihat ada sisi menarik dari tempat yang kita kunjungi ini, salah satunya yah destinasi pariwisata. Nah tempat ini cocok dijadikan itu,” kata Gubernur Laiskodat.
Gubernur Viktor pun menggagas, lokasi itu sangat cocok dipasangi lampu di sekeliling perahu-perahu atau kapal yang sedang berlabuh. Usai dipasangi lampu, lalu siapkan satu tempat makan malam di atas perahu dan kapal itu sehingga para wisatawan bisa menikmati destinasi tersebut.
“Bagi yang mau datang berpacaran juga bisa datang ke lokasi ini,” ujarnya.
Ia meminta Bupati Manggarai Deno Kamelus agar segera memanfaatkan muara Wae Pesi itu sebagai pembangunan yang bernilai manfaat untuk masyarakat Manggarai khsusnya para wisatawan. Dalam rangka memwujudkan konsep tersebut, ia meminta Bupati Manggarai agar mengalokasikan senilai 10 miliar dari APBD untuk pengembangan wisata pinggir muara sungai Wae Pesi itu.
“Cukup 10 miliar pa bupati, jangan banyak-banyak, 10 miliar itu kita sudah bisa bangun yang baik agar orang NTT tidak jadi penonton. Kita yakin bahwa kita juga bisa,” urai dia.
Pada kesempatan itu, Gubernur Viktor pun memberi contoh dan mengisahkan pengalamannya kala melakukan perjalanan ke Rusia. Di mana, Pemerintahahan Rusia memanfaatkan perahu-perahu kecil di sungai dan memasangi lampu-lampu bagi setiap pengunjung untuk mengelilingi sebuah sungai di sana.
“Kalau di Rusia itu ada perahu khusus yang lengkap dengan lampu untuk antar orang pesiar keliling sungai. Jadi itu perahu kerjanya taputar, taputar, keliling-keliling. Nah NTT juga harus bisa seperti itu,” pungkas dia.
Ia meminta Bupati Manggarai harus merespon gagasan itu secara serius, sehingga bisa memperoleh pendapatan, misalnya seorang pengunjung yang datang menyewa perahu dibandrol dengan harga Rp.500.000 per orang.
Ia pun menyarankan untuk menyediakan makanan yang lezat sehingga para wisatawan tidak bosan jika hendak mengunjungi destinasi itu. Di samping itu, Viktor juga menawarkan pedagang agar membangun kuliner di pinggir sungai Wae Pesi itu sehingga bisa dinikmati para pengunjung.
Merespon permintaan Gubernur Viktor, Bupati Manggarai, Deno Kamelus mengatakan bahwa, pihaknya akan mendesign terlebih dahulu rencana yang akan dikerjakan ke depan.
“Kita design dulu. Prinsipnya ada anggaran yah kita kerja, salah satu contoh kita coba bangun restauran terapung,” kata Deno.
Ia menambahkan bahwa, pihaknya sangat menyambut baik apa yang disampaikan oleh Gubernur NTT khususnya terhadap konsep pariwisata di daerah itu.
“Program itu baik sehingga nanti kita bisa buat rencananya, kira-kira modelnya seperti apa dan fasilitas pendukungnya apa. Nah dari situ kita bisa tahu biayanya berapa dan setelah tahu biayanya, kita akan kordinasi lagi dengan Pa Gubernur berapa intervensi provinsi untuk pembangunan ini” pungkas Deno. (TIM).