• Redaksi
  • Pedomaan Media Siber
Sunday, December 7, 2025
NEWSLETTER
Berita Flores
No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
Berita Flores
No Result
View All Result
Home BERITA

JPIC-SVD Gandeng Pemuda Reo Gelar Pertemuan Tolak Pabrik Semen

by Redaksi Berita Flores
21 May 2020
in BERITA, HEADLINE, SOROTAN
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

RUTENG, BERITA FLORES- Justice, Peace and Integrity of Creation-Societas verbi Divini (JPIC-SVD) Ruteng bersama Forum Pemuda Aliansi Tolak Tambang Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar pertemuan membahas rencana pendirian pabrik semen Desa Satar Punda di Aula SVD Sengari, Reo pada Rabu, 20 Mei 2020.

Juru Bicara Forum Pemuda Aliansi Tolak Tambang Kecamatan Reok, Yohanes Fibrino Maot mengatakan, aktivitas tambang di sejumlah wilayah Indonesia itu telah merampas tanah-tanah sebagai hak milik warga setempat. Bahkan kehadiran tambang merupakan sumber konflik sosial yang berkepanjangan akibat politik adu domba oleh perusahaan pertambangan.

Perusahaan tambang juga kata Fibrino, dapat merusak sistem struktur budaya masyarakat Manggarai karena kampung Lingko Lolok terancam direlokasi. Ia menegaskan, di dalam undang-undang, perusahaan tidak bisa melakukan aktivitas eksploitasi apabila jarak antara pemukiman warga dengan lokasi tambang 500 meter. Apalagi di Lingko Lolok, jelas sekali menabrak sejumlah regulasi. Sehingga tidak ada kata lain selain menolak.

Menurut Fibrino, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 2012 tentang Indikator Ramah Lingkungan untuk Usaha atau Kegiatan Penambangan Terbuka, mengatur jarak minimal tepi lubang galian dengan pemukiman warga adalah 500 meter. Oleh karena itu, kedua perusahaan pabrik semen: PT Semen Singah Merah (SSM) dan PT Istindo Mitra Manggarai (IMM) telah menabrak regulasi karena harus merelokasi pemukiman warga untuk tambang batu gamping sebagai sumber material pabrik semen.

Baca: Soal DP Rp10 Juta: Pabrik Semen Diduga Jebak Warga Luwuk dan Lengko Lolok

Kondisi jarak yang dekat itu, menurut dia, bukan hanya menyebabkan anak-anak menjadikan lubang bekas tambang sebagai tempat bermain dan akhirnya merenggut nyawa mereka. Orang dewasa juga banyak yang mengaggap lubang bekas tambang itu tak berbahaya padahal ada banyak peristiwa kemanusiaan telah merenggut nyawa korban karena lubang galian tambang mangan.

“Di lokasi-lokasi tempat perusahaan tambang mangan tersebut pernah beroperasi, kehidupan masyarakat tidak berubah menjadi lebih baik, sebagaimana yang dijanjikan. Yang tersisa hanya lingkungan yang rusak, di mana lubang-lubang bekas tambang masih menganga. Perusahaan pergi setelah mengeruk isi alam dan mendapat keuntungan, sementara masyarakat masih tetap dengan narasi kemiskinannya,” tegas dia.

Baca: Di Tumbak, Aktivitas Tambang Digagalkan Meski Warga Sudah Terima Rp25 Juta

Menurut dia, pabrik semen dioperasikan dengan menggunakan teknologi tinggi dan modern sehingga menuntut keahlian tinggi pula. Pekerja yang dipakai di pabrik semen adalah para tenaga terdidik dan punya keahlian (skill) tertentu. Sementara warga kedua kampung mau jadi apa? Apa mereka mau dijadikan pesuruh, jongos atau tukang jaga pabrik tempat penumpukan harta melimpah investor tambang?

Di samping itu, ada beberpa alasan kenapa harus menolak kehadran pabrik semen yaitu pertimbangan soal wilayah eksploitasi tambang semen berdekatan dengan wilayah Kecamatan Reok, untuk itu pasti berisiko tinggi bagi kesehatan warga kota Reo karena sumber debu dari pabrik semen. Kehadiran pabrik semen di sana sudah terjadi polemik antara masyarakat yang pro tambang dan yang kontra tambang. Berati kehadiran pabrik semen di sana sudah menciptakan masalah besar.

“Kami bersama Tim JPIC-SVD Ruteng siap menjadi mitra untuk sama-sama memantau perkembangan kehadiran pabrik semen,” tukas dia.

Fibrino menguraikan, dalam pertemuan tersebut ada sebanyak 20 orang lebih pemuda Reo ikut berdiskusi dalam forum terbatas itu. Peserta diskusi merupakan pemuda lintas Agama Kecamatan Reok. Pihaknya berkomitmen untuk berjuang bersama para petani Luwuk dan Lingko Lolok yang ingin mempertahankan tanah mereka dari perampokan perusahaan tambang pabrik semen.

“Tindakan setelah ini yang kami harus buat adalah sama-sama berjuang menyikapi dan menolak kehadiran pertambangan semen di Luwuk dan Lingko Lolok,” tandasnya.

Koordinator JPIC-SVD, Pater Simon Suban Tukan mengatakan, efek negatif dari pertambangan tidak hanya berkaitan dengan kerusakan alam, tetapi juga kerusakan sosial. Kerusakan alam tidak bisa terbantahkan karena aktivitas penambangan batu kapur dan batu gamping. Di mana, luas areal lahan pertanian milik warga bakal ditambang lebih dari 500 hektare, maka kerusakan lingkungan tidak bisa dibayangkan. Belum lagi polusi udara yang pasti tidak bisa dihindari. Kerusakan lingkungan itu berdampak pada kerusakan sosial. Bahkan ruang hidup warga dan semua sumber daya pendukung akan hancur: air, udara yang bersih, dan tanaman komoditi warga.

Pater Simon menambahkan, dampak sosial lainnya adalah kebutuhan produksi semen yang besar itu akan membuat warga setempat harus pindah entah atas persetujuan atau tidak dari warga. Dampak lainnya juga adalah debu pabrik dari cerobong dengan ketinggian yang lebih dari 20 meter akan tersebar ke wilyah sekitar tanpa kendali. Karena itu, wilayah terdampaknya menjadi sangat luas, wilayah Kedindi sampai Dampek bahkan Ruteng juga akan terdampak.

“Penyakit akan bermunculan, ISPA akan menjadi penyakit pertama yang menyerang warga. Dampak sosial lain adalah ketika manusia dipindahkan maka kampung akan hilang, kalau kampung hilang seluruh identitas budaya masyarakat terdampak akan hilang. Masih banyak dampak sosial lain yang akan terjadi dan bisa ditambahkan dideretkan di sini. Kerusakan lingkungan alam akan berdampak langsung kepada kemerosotan sosial,” beber Pater Simon.

Oleh karena dampak negatif yang besar dan luas, maka rencana pembangunan pabrik semen ini harus segera ditolak. Untuk itu, perlu pemahaman yang mendalam tentang masalahnya. Untuk itu, masyarakat harus terorganisasi dalam suatu jejaring yang besar dan luas. Kaum muda menjadi suatu kekuatan yang harus dilibatkan dalam advokasi melawan aktivitas perusak lingkungan.

“Kami berusaha membantu memperluas gerakan penolakan pabrik semen tersebut dengan berdiskusi bersama kaum muda Reo dan sekitarnya yang berkomitmen yang sama,” cetus pater Simon.

Pemuda Reok kata dia, juga sudah melihat daya rusak atau efek negatif dari pabrik itu, maka mereka mau berjejaring dengan semua pihak untuk berkomitmen yang sama. Usai menggelar diskusi, maka kaum muda bersama JPIC akan terus mendalami rencana pembangunan pabrik semen itu dan membantu melakukan penyadaran kepada masyarakat sekitar lokasi pabrik maupun masyarakat umum.

“Pertemuan akan dilakukan secara berkala, juga bersama warga dan jejaring lainnya,” ujarnya. (R11/TIM).

BacaJuga

Pantau Pelaksanaan Program MBG, Wakil Gubernur NTT Cek Dua SPPG di Manggarai

Pantau Pelaksanaan Program MBG, Wakil Gubernur NTT Cek Dua SPPG di Manggarai

5 December 2025
Hadirkan Gubernur NTT, FORKOMA PMKRI Regio Flores Bakal Gelar Retret di Ruteng

Hadirkan Gubernur NTT, FORKOMA PMKRI Regio Flores Bakal Gelar Retret di Ruteng

5 December 2025
40 Warga Desa Golo di Cibal Terima Bantuan Meteran Listrik Gratis dari Kementerian ESDM

40 Warga Desa Golo di Cibal Terima Bantuan Meteran Listrik Gratis dari Kementerian ESDM

4 December 2025
44 Desa di Manggarai Gelar Pilkades Serentak Tahun Depan, Pemkab Gelontorkan Anggaran Rp 500 Juta

44 Desa di Manggarai Gelar Pilkades Serentak Tahun Depan, Pemkab Gelontorkan Anggaran Rp 500 Juta

3 December 2025

ARTIKEL TERKINI

Pantau Pelaksanaan Program MBG, Wakil Gubernur NTT Cek Dua SPPG di Manggarai

Pantau Pelaksanaan Program MBG, Wakil Gubernur NTT Cek Dua SPPG di Manggarai

5 December 2025
Hadirkan Gubernur NTT, FORKOMA PMKRI Regio Flores Bakal Gelar Retret di Ruteng

Hadirkan Gubernur NTT, FORKOMA PMKRI Regio Flores Bakal Gelar Retret di Ruteng

5 December 2025
40 Warga Desa Golo di Cibal Terima Bantuan Meteran Listrik Gratis dari Kementerian ESDM

40 Warga Desa Golo di Cibal Terima Bantuan Meteran Listrik Gratis dari Kementerian ESDM

4 December 2025
44 Desa di Manggarai Gelar Pilkades Serentak Tahun Depan, Pemkab Gelontorkan Anggaran Rp 500 Juta

44 Desa di Manggarai Gelar Pilkades Serentak Tahun Depan, Pemkab Gelontorkan Anggaran Rp 500 Juta

3 December 2025

BANYAK DIBACA

Yos Jehalut Purna Tugas, Wariskan Jejak Prestisius Selama Pimpin Dinas PMD Manggarai

44 Desa di Manggarai Gelar Pilkades Serentak Tahun Depan, Pemkab Gelontorkan Anggaran Rp 500 Juta

40 Warga Desa Golo di Cibal Terima Bantuan Meteran Listrik Gratis dari Kementerian ESDM

Hadirkan Gubernur NTT, FORKOMA PMKRI Regio Flores Bakal Gelar Retret di Ruteng

Workshop Literasi Keuangan Bagi Perempuan di Manggarai: Perkuat Kapasitas dan Atur Finansial yang cerdas dan berkelanjutan

Tindak Lanjut Program Prabowo, 344 Orang Pengurus Kopdes Merah Putih di Manggarai Ikut Pelatihan Penguatan Kapasitas

  • Redaksi
  • Pedomaan Media Siber
Kontak kami 0812-8640-2616

© 2025 Berita Flores

No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL

© 2025 Berita Flores