RUTENG, BERITA FLORES- Berbagai macam upaya telah dilakukan oleh Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggra Timur (NTT) untuk memerangi pandemi Coronavirus (COVID-19) di daerah itu.
Forkopimda terus berkomitmen agar warga bisa aman dari serangan virus mematikan itu. Berbagai macam upaya pencegahan pun dilakukan, mulai dari disinfeksi sejumlah fasilitas publik, pemeriksaan kesehatan warga, hingga menyiapkan Wisma Atlet Stadion Golo Dukal jadi pusat karantina warga yang datang dari daerah terpapar COVID-19.
Upaya mereka tak hanya sampai di situ, kini Forkopimda dipimpin oleh Bupati Manggarai, Deno Kamelus didampingi Kapolres Manggarai, AKBP Mas Anton Widyodigdo; Dandim 1612 Manggarai, Letkol Infantri Rudi Markiano Simangunsong; dan Kajari Manggarai, Yoni Priswan melakukan pemanataun secara langsung Kapal masuk di Pelabuhan Kedindi Reo, pada Rabu, 8 April 2020.
Forkopimda melakukan pemantauan lansung kapal masuk bertujuan untuk memastikan penerapan sejumlah protokol kesehatan di Pelabuhan Kedindi Reo.
Pemantauan dilakukan saat sebuah kapal bernama Sabuk Nusantara 49 rute Bima-Reo dengan membawa penumpang sebanyak 19 orang bersandar di Pelabuhan Kedindi Reo.
Dari pantauan wartawan, saat tiba di Pelabuhan Kedindi Reo, Forkompinda langsung menemui serta menyapa para petugas gabungan TNI-Polri, tenaga medis dan petugas syahbandar saat sedang menanti para penumpang turun dari kapal tersebut.
Usai para penumpang itu turun dari kapal, mereka pun diperiksa oleh petugas gabungan TNI-Polri kemudian melakukan disinfeksi dengan menyemprot disinfektan kepada seluruh tubuh penumpang dan barang bawaan mereka. Selanjutnya, para penumpang pun diminta untuk mencuci tangan dan mengukur suhu tubuh di Posko Kesehatan yang telah disediakan.
Para penumpang kemudian lansung didata satu per satu oleh petugas gabungan serta memasangi gelang di tangan mereka sebagai penanda agar selama 14 hari diwajibkan melakukan isolasi secara mandiri di rumah masing-masing.
Pada kesempatan itu, Bupati Deno Kamelus memberikan arahan singkat untuk para penumpang dan ABK Kapal. Dalam arahan itu, Deno mengatakan, Pemerintah Kabupaten sangat serius memerangi wabah COVID-19 dengan terus meningkatkan langkah pencegahan wabah mematikan itu.
“Tujuan dari keseriusan Pemerintah Kabupaten Manggarai memerangi wabah COVID-19 ini supaya tidak ada warga yang mati sia-sia,” kata Deno.
Menurut dia, kematian sia-sia itu adalah kematian tanpa berupaya melakukan pencegahan terlebih dahulu. Oleh karena itu, pemerintah berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan semua pihak berada pada jalur pikiran yang sama bahwa semua pihak memiliki tanggung jawab dalam mencegah wabah COVID-19 di daerah itu.
Ketua Komando Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Manggarai itu menjelaskan, penularan wabah COVID-19 itu bisa dari orang ke orang. Bahkan, orang-orang yang punya potensi COVID-19 dapat menularkan ke orang lain lagi sehingga dengan melihat potensi ini pemerintah perlu mengambil sikap tegas agar memeriksa seluruh orang yang datang dari luar daerah Manggarai untuk melakukan pencegahan, salah satunya melalui jalur laut.
“Saudar-saudara kan datang dari daerah terpapar Corona. Bima, NTB itu sudah masuk daerah terpapar. Oleh karena itu, kami harus awasi kalian dengan memberikan protokol-protokol kesehatan serta mendata identitas diri agar setelah itu langsung diisolasi mandiri di rumah masing-masing,” urai dia.
Ia meminta para penumpang agar usai diperiksa tidak boleh kemana-mana. Para penumpang pun diminta tidak boleh membuka gelang selama 14 hari agar petugas dapat memastikan mereka tidak bepergian keluar rumah. Apabila keluar rumah, maka TNI-Polri akan mengambil sikap tegas untuk menangkap para pelanggar.
Deno juga meminta para penumpang agar selalu menggunakan masker dan tidak lupa mencuci tangan selama berada di rumah, hindari perkumpulan dan selalu menjaga jarak dengan sanak saudara di kampung.
“Kalau batuk dan flu jangan lupa tutup pakai sapu tangan atau masker supaya tidak mudah tertular ke orang lain,” pinta dia.
Ia juga berpesan kepada para penumpang bahwa selama 14 hari kemudian semua petugas mulai dari Camat, Lurah, Kades dan RT dan RW serta para medis akan mendatangi rumah masing-masing untuk memastikan para penumpang yang telah diisolasi masih ada di rumah untuk segera diperiksa dan dirawat.
“Kemarin saya sudah rapat dengan Camat untuk melakukan tindakan itu. Saya berharap tidak ada yang bandel,” kata Deno.
Turut hadir pada kegiatan pemantauan itu antara lain; Anggota DPRD Provinsi NTT, Yeni Veronika; Pelaksana Tugas UPP Syahbandar Reo, Martinus Jani; Asisten III Bupati Manggarai, Frans Kakang; Ketua DPRD Manggarai, Matias Masir; Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Ludovikus Moa dan Kepala Dinas Perhubungan, Martinus Apri Laturake.
Hadir juga Camat Reok, Paulus Ngambol; Sekcam Reok, Ahmad Pahu; Kapolsek Reo, Alvian Hidayat; Danramil 1612-03 Reok, Totok Hariyanto; Kacabjari Manggarai di Reo, Ida Bagus Putu Widnyana; Fuel Terminal Manager Reo, Wiyono; Kepala Puskesmas Reo, Muhamad Saleh; para medis, para Lurah, dan petugas Syahbandar Pelabuhan Kedindi Reo. (R11).