RUTENG, BERITA FLORES– Tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap ratusan siswa SMK Sadar Wisata. Sebanyak 240 siswa datang dari Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat. Para siswa dilakukan pemeriksaan di gerbang masuk kota Ruteng, Terminal Mena pada Rabu, 25 Maret 2020.
Pemeriksaan tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Manggarai Deno Kamelus. Pada kesempatan itu pun para siswa dilakukan pengukuran suhu tubuh menggunakan thermogun demi mencegah pandemi Virus Corona (COVID-19). Sejumlah siswa bersama para guru SMK Sadar Wisata Ruteng dilakukan pemerikssan kesehatan saat mereka pulang dari tempat praktek, kota Labuan Bajo.
Pada kesempatan itu, Direktur RSUD dr. Ben Mboi, dr. Imaculata Veronica Djelulut, M.Kes, meminta para pelajar untuk melakukan isolasi secara mandiri di rumah mereka masing-masing. Ia juga meminta para siswa apabila sudah tiba di rumah maka tidak melakukan perjalanan keluar rumah bahkan diminta untuk menghindari pertemuan bersama orang dengan jumlah banyak selama dua pekan ke depan.
Ia menambahkan, apabila mengalami gejala COVID-19 seperti demam, batuk, pilek, rasa nyeri di bagian tenggorokan dan sesak napas, maka harus melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan terdekat seperti Pustu, Puskesmas maupun Rumah Sakit.
“Saya minta kepada adik-adik untuk segera ke fasilitas kesehatan kalau mengalami gejala demam, batuk, flu, pilek dan sesak napas,” pinta dia.
Hal serupa diungkapkan Bupati Manggarai Deno Kamelus saat menemui para siswa di Terminal Mena. Deno mengatakan, proses pemeriksaan kesehatan terhadap para siswa maupun para guru merupakan protokol standar yang harus dilakukan kepada setiap orang jika memasuki wilayah Kabupaten Manggarai.
“Pertama itu kita mendata, siapa dia dan dia datang dari mana. Lalu, Dinas Kesehatan akan melakukan tes suhu tubuh mereka,” kata Deno.
Ia meminta kepada semua para siswa untuk tetap mengisolasi secara mandiri di rumah masing-masing demi mencegah pandemi COVID-19 di daerah itu. Para siswa kata Deno, perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan karena mereka usai menjalankan praktek di sejumlah Hotel di Labuan Bajo, Manggarai Barat.
“Siswa ini mereka pulang dari Labuan Bajo. Mereka pun pulang praktek di Hotel, oleh karena itu kita tidak tahu bahwa Hotel inikan tempat di mana semua tamu dari seluruh dunia ini datang dan kita tidak tahu kondisi tamunya seperti apa, makanya kita lakukan Protokol Standar seperti ini,” jelas dia. (TIM).