Berita Flores
No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
Thursday, 17 July 2025
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
Berita Flores
No Result
View All Result
Home BERITA

Di Ruteng, Warga Keluhkan Banyak Lalat Akibat Peternakan Ayam Petelur

by Redaksi Berita Flores
31 January 2019
in BERITA, EKBIS, HEADLINE
0
Share on FacebookShare on Twitter

Baca Juga

Polisi Diminta Segera Bertindak, Aksi Brutal Para Pemuda di Desa Nggalak Serang Rumah Warga hingga Ancam Bunuh Pemiliknya

Perusahaan Penambang Material Sungai untuk Proyek Jalan Puluhan Miliar di Manggarai Timur Hentikan Aktivitas Setelah Disorot Publik

RUTENG, BERITA FLORES — Warga Mena meminta penutupan kandang peternakan ayam petelur milik CV. Tri Mitra Bahagia. Pasalnya, usaha ternak ayam petelur yang terletak di Mena, Kelurahan Compang Tuke, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai itu dianggap meresahkan warga setempat.

Warga sekitar lokasi peternakan ayam, Alfonsius Dabur mengatakan, sejak berdirinya usaha ternak ayam di wilayah mereka sangat meresahkan. Hal ini disebabkan bau busuk yang sangat menyengat. Bahkan banyak lalat masuk ke dalam rumah mereka.

“Sejak hadirnya aktivitas Peternakan Ayam Petelur milik Baba Yudi, kami merasa terganggu sekali karena banyak lalat masuk ke dalam rumah kami,” ujarnya kepada wartawan saat dikonfirmasi di kediamannya Kamis, 31 Januari 2019.

Alfons menjelaskan, warga Compang Tuke selalu mengeluh dengan banyaknya lalat sejak berdirinya peternakan ayam di lokasi tersebut. Meskipun warga setempat kerap kali mendatangi pengusaha peternakan ayam bernama Baba Yudi untuk menyampaikan keluhan mereka. Namun tak pernah digubris oleh pemilik usaha untuk berupaya mengatasi masalah lalat itu.

“Sejak pertama ada peternakan ayam ini, warga selalu protes. Karena kandangnya dekat sekali dengan pemukiman warga. Hanya berjarak beberapa meter saja pak. Sudah bau busuk, menghasilkan banyak lalat. Tentu ini tidak baik untuk kesehatan warga sini,” cutus dia mengungkapakan.

Untuk mengatasi masalah ini, jelas Alfons, dirinya telah berupaya menggunakan lem lalat yang dipasang di kertas perak. Untuk itu, lalat yang hinggap di kertas akan lengket dan mati. Cara itu, kata dia, terpaksa dilakukan bertujuan untuk meminimalisir jumlah lalat yang masuk ke dalam rumah miliknya.

Dia mengaku, ribuan bahkan jutaan lalat setiap harinya mati di kertas yang sudah ia pasangi lem. Alfons menegaskan, tak ada cara lain untuk mengatasi masalah tersebut selain menutup usaha peternakan ayam milik Baba Yudi.

Sementara itu, warga lainnya, Selestinus S Surono mengatakan, kehadiran peternakan ayam di wilayah mereka sangat membahayakan bagi kesehatan warga setempat. Bahkan lalat, kata dia, hinggap di makanan maupun minuman yang hendak disuguhkan kepada tamu di rumah mereka.

“Malu juga kita suguhkan kopi atau makanan kepada tamu yang datang, karena lalat pasti lebih dahulu masuk ke dalam gelas atau tempat nasi,” keluhnya.

Dia mengaku, selama ini pengusaha peternakan ayam petelur itu terkesan apatis dengan keluhan warga setempat.

“Kami pernah melaporkan masalah ini kepada pak RT juga dengan pihak Kelurahan Compang Tuke. Tetapi hingga saat ini tidak ada solusi dari mereka,” ungkap dia.

Selestinus mengaku, warga setempat pernah diundang oleh pihak Kelurahan Compang Tuke untuk membicarakan masalah tersebut. Namun kata dia, pengusaha peternakan ayam petelur, Baba Yudi tidak menghadiri rapat kala itu. Sehingga tidak dapat menyelsaikan masalah.

Dia menuturkan, rapat itu digelar sekitar petengahan tahun 2018 lalu di Kantor Kelurahan Compang Tuke.

Meski demikian, Baba Yudi jelas dia, pernah menyampaikan permohonan maaf kepada sejumlah warga Kelurahan Compang Tuke. Baba Yudi pun lanjut dia, telah mengakui bahwa keberadaan lalat yang begitu banyak disebabkan oleh kapasitas ayam di kandang miliknya semakin bertambah jumlahnya.

“Yang jelas dia (Baba Yudi) telah mengakui dan pernah meminta maaf atas masalah ini. Jadi kami minta solusi untuk segera tutup saja atau pindah ke tempat lain peternakan ayam ini,” tandasnya.

Meski ada permohonan maaf, namun menurut warga setempat, permohonan maaf itu tidak menyelsaikan persoalan. Bahkan kini, lalat semakin banyak di wilayah Compang Tuke.

Di samping itu, pemilik toko Violeta ini mengaku sangat dirugikan dengan keberadaan peternakan ayam petelur di wilayah mereka. Sebab, mini market miliknya dipenuhi lalat setiap harinya.

“Sangat merugikan pak. Pengunjung selalu protes dengan kita karena banyak lalat hinggap di barang jualan,” papar dia.

Warga mendesak pihak Direktur CV. Tri Mitra Bahagia untuk segera menutup peternakan ayam petelur miliknya di lokasi tersebut. Sebab, sangat mengganggu kehidupan warga setempat.

Kandang Peternakan Ayam Petelur milik CV. Tri Mitra Bahagia di Mena, Kelurahan Compang Tuke, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai. (Foto: Beritaflores).

Dikonfirmasi secara terpisah, Penanggung Jawab Usaha Peternakan Ayam Petelur CV. Tri Mitra Bahagia, Mbah Surip mengatakan, pihaknya tidak ingin memberikan keterangan pers kepada awak media. Sebab, dirinya harus berkoordinasi terlebih dahulu kepada Baba Yudi sebagai pemilik usaha.

Meski begitu, dia mencoba menghubungi Baba Yudi melalui telepon selulernya. Namun anehnya respon Baba Yudi malah meminta awak media untuk meninggalkan lokasi peternakan. Baba Yudi pun enggan memberikan penjelasan secara detail terkait masalah lalat di Compang Tuke.

Mbah Surip mengaku, Baba Yudi sebagai pemilik usaha Peternakan Ayam Petelur ini berdomisili di Surabaya, Jawa Timur. Dengan begitu, sulit untuk mendapatkan konfirmasi terkait persoalan ini.

Berdasarkan pantauan awak media di beberapa rumah warga terdapat banyak lalat. Baik yang hinggap di meja makan, dapur maupun kamar mandi dipenuhi lalat. Bahkan di kamar tidur pun dimasuki lalat. Sementara pantauan di lokasi kandang peternakan ayam petelur tersebut, bahwa kotoran ayam begitu banyak menumpuk di lantai kandang.

Bau busuk pun sangat menyengat akibat kotoran yang menumpuk di kandang ayam milik Baba Yudi ini.

Informasi yang diperoleh Beritaflores.com bahwa sekitar 7.000 ekor lebih ayam petelur milik Baba Yudi dipelihara oleh peternak dengan luas kandang sekitar 1 hektare. (NAL/FDS/BEF).

Related Posts

HEADLINE

Polisi Diminta Segera Bertindak, Aksi Brutal Para Pemuda di Desa Nggalak Serang Rumah Warga hingga Ancam Bunuh Pemiliknya

10 July 2025
DPRD Soroti Penggunaan Material Ilegal dalam Proyek Jalan Puluhan Miliar Rupiah di Manggarai Timur
BERITA

Perusahaan Penambang Material Sungai untuk Proyek Jalan Puluhan Miliar di Manggarai Timur Hentikan Aktivitas Setelah Disorot Publik

8 July 2025
DPRD Soroti Penggunaan Material Ilegal dalam Proyek Jalan Puluhan Miliar Rupiah di Manggarai Timur
BERITA

DPRD Soroti Penggunaan Material Ilegal dalam Proyek Jalan Puluhan Miliar Rupiah di Manggarai Timur

3 July 2025
Kontraktor Proyek Jalan Bernilai Puluhan Miliar  Rupiah di Manggarai Timur Tambang Pasir dan Batu Ilegal di Sungai
BERITA

Kontraktor Proyek Jalan Bernilai Puluhan Miliar Rupiah di Manggarai Timur Tambang Pasir dan Batu Ilegal di Sungai

2 July 2025
BERITA

Bona Abunawan Dituding Jadi Dalang Mafia Perebutan Tanah Adat di Labuan Bajo

27 June 2025
Galang Dana Pembangunan Kapela, Umat Stasi Ngendeng Gelar Turnamen Bola Voli
BERITA

Galang Dana Pembangunan Kapela, Umat Stasi Ngendeng Gelar Turnamen Bola Voli

24 June 2025

ARTIKEL TERKINI

Polisi Diminta Segera Bertindak, Aksi Brutal Para Pemuda di Desa Nggalak Serang Rumah Warga hingga Ancam Bunuh Pemiliknya

10 July 2025
DPRD Soroti Penggunaan Material Ilegal dalam Proyek Jalan Puluhan Miliar Rupiah di Manggarai Timur

Perusahaan Penambang Material Sungai untuk Proyek Jalan Puluhan Miliar di Manggarai Timur Hentikan Aktivitas Setelah Disorot Publik

8 July 2025
DPRD Soroti Penggunaan Material Ilegal dalam Proyek Jalan Puluhan Miliar Rupiah di Manggarai Timur

DPRD Soroti Penggunaan Material Ilegal dalam Proyek Jalan Puluhan Miliar Rupiah di Manggarai Timur

3 July 2025
Kontraktor Proyek Jalan Bernilai Puluhan Miliar  Rupiah di Manggarai Timur Tambang Pasir dan Batu Ilegal di Sungai

Kontraktor Proyek Jalan Bernilai Puluhan Miliar Rupiah di Manggarai Timur Tambang Pasir dan Batu Ilegal di Sungai

2 July 2025

BANYAK DIBACA

Polisi Diminta Segera Bertindak, Aksi Brutal Para Pemuda di Desa Nggalak Serang Rumah Warga hingga Ancam Bunuh Pemiliknya

DPRD Soroti Penggunaan Material Ilegal dalam Proyek Jalan Puluhan Miliar Rupiah di Manggarai Timur

Perusahaan Penambang Material Sungai untuk Proyek Jalan Puluhan Miliar di Manggarai Timur Hentikan Aktivitas Setelah Disorot Publik

Bona Abunawan Dituding Jadi Dalang Mafia Perebutan Tanah Adat di Labuan Bajo

Nekat Bawa Istri Orang Cek In di Hotel Agung Ruteng, Bos Pasir Asal Benteng Jawa Akhirnya Merugi Puluhan Juta

Kontraktor Proyek Jalan Bernilai Puluhan Miliar Rupiah di Manggarai Timur Tambang Pasir dan Batu Ilegal di Sungai

Copyright ©2017-2025 Beritaflores.com

  • Redaksi
  • Pedomaan Media Siber
Facebook Twitter Youtube
No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL

© 2024 Berita Flores