Beberapa suster dan para pejabat yang melintasi jalan menuju Elar pada Jumat, 15 Juli 2016 terpaksa harus keluar dari mobil agar kendaraan mereka itu bisa melewati bagian jalan yang rusak parah. (Foto: Floresa)

Ruteng, Berita Flores – Sebanyak 15 tokoh masyarakat berasal dari Kecamatan Elar dan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT, Kamis (14/12/2017), membuat surat terbuka kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Isi surat itu membahas masalah akses jalan raya kedua kecamatan itu yang rusak parah dan tak pernah diperhatikan oleh pemerintah setempat.

Ke-15 tokoh masyarakat itu meminta Presiden Joko Widodo agar mengubah status jalan ke kedua kecamatan itu menjadi jalan negara.

Berikut ini isi surat dari para tokoh masyarakat itu seperti dilansir Kompas.com, Kamis, 14 Desember 2017.

Kepada

Yth. Bapak Presiden RI Joko Widodo,

Bapak Presiden terkasih, inilah gambar buram wajah pertiwi (tepatnya di Wukir, Desa Sangan Kalo, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Propinsi NTT), yang sedang Bapak Presiden tata dan tingkatkan (Foto). Di belahan pulau Flores, tanah FLOBAMORA yang bagian baratnya terkenal dengan binatang purba KOMODO, dengan pulau-pulau kecil nan indah permai, ternyata menyimpan tragedi, yang sudah berpuluhan tahun didiamkan, dan buruknya oleh masyarakat diterima sebagai kehendak Tuhan Yang Maha Esa.

Nama Wukir atau Kecamatan Elar dan Elar Selatan mungkin tidak masuk dalam pengetahuan Bapak sebagai wilayah yang ada di NKRI, yang menjunjung tinggi Pancasila und UUD 1945, dan atau sebagai daerah terbelakang yang terbentang di bumi Congkasae (sapaan akrab untuk tanah Manggarai). Mungkin juga Wukir dan daerah sekitarnya ini tidak masuk dalam bagian proses percepatan pembangunan yang menggunakan APBN seperti yang Bapak canangkan untuk PAPUA dan daerah lain Indonesia kita tercinta. Wukir dan Manggarai Timur pada umumnya mungkin juga tidak termasuk daerah potensial yang layak dikembangkan baik infrastruktur maupun manusianya. Tapi sebagai satu bagian INDONESIA, Wukir dan daerah sekitarnya yang berada di Desa Sangan Kalo, Kecamatan Elar Selatan, dan di bawah tanggung jawab Pemerintahan Kabupaten Manggarai Timur, SELAYAKNYA langsung berada di bawah PERINTAH Bapak PRESIDEN.

Mengapa?

Ribuan manusia yang tinggal di sekitar daerah ini tidak memiliki akses pembangunan seperti yang Bapak kobarkan di daerah lain. Ketika musim hujan tiba, seluruh akses dari dan ke Wukir dan daerah sekitarnya putus total. Pemerintah daerah tutup mata. Bupati tidak tahu ke mana? Gubernur? DPRD? Semua ke mana? Haruskah Masyarakat, Ummat, seperti kata Ebiet G Ade, penyanyi balada kebanggaan Indonesia, “Mesti bertanya pada rumput yang bergoyang?” Sebagai putra Wukir, saya memohon Bapak untuk memperhatikan kami warga Bapak ini. Potret buram infrastruktur ini kiranya menjadi bagian yang bisa Bapak perhatikan dan selesaikan.

Tolong BUATkan kami JALAN, juga JEMBATAN untuk membuka akses ke Wukir dan daerah sekitarnya, dan melihat BUPATI dan GUBERNUR kami yang “MUNGKIN” lagi TIDUR di atas KASUR JABATAN, kami memohon untuk menjadikan jalan STRATEGIS yang melintasi KISOL – PAAN LELENG – MBATA – MAMBA – WUKIR – ELAR – MOMBOK – BEA LAING sebagai JALAN NEGARA.

Tokoh Masyarakat:

Bpk. Herman Todjong – Wukir

Bpk. Marsel Dande – Wukir

Romo Urbanus Djatang – Wukir

Suster Benedikta KFS – Wukir

Bpk. John Langging – Maumere

Bpk. Ferdi Rondong – Surabaya

Pater Juan Orong,– SVD – STFK Ledalero

Pater Boni Langgur OFM – Sumatra Utara

Romo John Tala Pr – Sorong

Pater Maksi Dolla OFM – Vietnam

Dr. Vincent Adi Gunawan – Theologische Hochschule St. Augustin Jerman

Agateus Ngala SVD – Jerman

Dr. Otto Gusty SVD,STFK Ledalero

P. David Jerubu SVD, Ruteng

Rm Ivan Arianto, Paroki Mamba.(nus/beritaflores).

Previous articleKanit Tipikor Polres Manggari Ada di Pusaran Kasus OTT Aldo Febrianto
Next articleLembaga Nusa Bunga Mandiri Adakan Turnamen Sepak Bola Antar Pelajar SMA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here