RUTENG, BERITA FLORES–Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Profesor Mohamad Nasir mendorong Universitas Katolik Indonesia (UKI) Santu Paulus Ruteng agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
Ia menjelaskan hal tersebut saat memberikan sambutan pada kuliah umum dengan tema “Tantangan Perguruan Tinggi dan Lulusannya dalam Menghadapi Era Revolusi 4.0” di Aula Missio UKI Santu Paulus Ruteng pada Minggu, 26 Mei 2019.
Pada kesempatan itu, Menteri Nasir menggelar kunjungan kerja perdana ke Yayasan Santu Paulus Ruteng (Yaspar), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) dan Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES) untuk meresmikan Universitas Katolik Indonesia (UKI) Santu Paulus Ruteng, Kabupaten Manggarai-Flores-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Peresmian ditandai dengan acara pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Menristekdikti RI, Prof. Muhamad Nasir didampingi Bupati Manggarai, Deno Kamelus. Penetapan Universitas Katolik Indonesia (UKI) Santu Paulus Ruteng berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi Republik Indonesia bernomor 366/KPT/I/2019 tentang Izin Penggabungan STKIP dan STIKES Santu Paulus Ruteng.
Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Mohamad Nasir mengatakan, kehadiran Universitas Katolik Indonesia (UKI) Santu Paulus dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Manggarai.
“Dengan diresmikan UKI ini bisa mencerdaskan anak bangsa, khususnya di Manggarai, Flores maupun NTT umumnya,” ujarnya saat memberikan keterangan pers kepada awak media Minggu, 26 Mei 2019.
Mantan Rektor Universitas Diponegoro, Semarang itu meminta kepada pemerintah Kabupaten Manggarai, Rektor UKI Santu Paulus, dan Uskup Ruteng untuk bekerja sama dengan baik dalam membangun pendidikan berkualitas bagi seluruh anak bangsa.
“Ini menjadi hal yang sangat penting, karena dengan peningkatan SDM nanti ke depan bisa membangun ekonomi Indonesia makin maju. Semua anak kita harus mendapatkan pendidikan berkualitas,” cetus dia.
Ia berjanji, akan memberikan beasiswa pendidikan bagi mahasiswa UKI Santu Paulus Ruteng. Selain itu, pihaknya berkomitmen untuk memberikan program Kartu Indonesia Pintar (KIP Kuliah) bagi mahasiswa UKI Santu Paulus Ruteng.
Menteri Nasir berharap, program tersebut dapat terwujud dengan baik agar bisa menyentuh kebutuhan akan akses pendidikan tinggi bagi para mahasiswa.
“Nanti pemerintah di bawah Kemenristekdikti akan membantu bagi anak-anak yang tidak mampu secara ekonomi di Kabupaten Manggarai,” lanjut dia.
Ia pun berupaya, agar ke depan, pihaknya terus mendorong untuk membangun universitas yang berkualitas di Indonesia Timur. Sehingga tidak hanya ada di pulau Jawa atau Jawa Sentris, akan tetapi juga ada di Indonesia bagian Timur.
Nasir mengakui, telah melaporkan kepada Presiden Jokowi untuk membangun Universitas Negeri di pulau Flores untuk mengatasi kesenjangan akses pendidikan negeri di daerah itu. Di mana, selama ini, Universitas Negeri hanya ada di Kupang, sebagai ibu kota Provinsi NTT.
“Harapan kami Universitas Negeri harus ada juga di Flores. Di sini ada sembilan kabupaten, karena sampai saat ini belum ada Perguruan Tinggi yang lansung dikelola pemerintah. Padahal rakyat di sini cukup banyak sehingga ke depan bagaimana kita membangun Universitas Negeri,” pungkas dia.
Sementara itu, Bupati Manggarai, Dr. Deno Kamelus,S.H.,M.H mengucapkan terima kasih kepada Menristekdikti karena telah meresmikan Universitas Katolik Indonesia (UKI) Santu Paulus Ruteng.
“Kita mengucapkan terima kasih karena di daerah ini sudah ada Universitas Katolik Inonesia (UKI) Santu Paulus Ruteng,” ujarnya kepada wartawan saat memberikan keterangan pers Minggu, 26 Mei 2019.
Bupati Deno juga mengapresiasi atas pencapaian Yayasan Santu Paulus Ruteng atas pencapaian Perguruan Tinggi swasta itu menjadi sebuah Universitas.
“Tentu kita apresiasi dan profisiat untuk Yayasan Santu Paulus Ruteng. Harapan ke depan, untuk bisa bekerja sama antara semua elemen supaya kehadiran Universitas ini betul-betul bermanfaat bagi seluruh masyarakat Manggarai,” ucapnya.
Menurut bupati Deno, dampak lansung dari kehadiran universitas tersebut berkaitan dengan aksesibilitas pendidikan tinggi berkualitas bagi masyarakat Manggarai. Sehingga indeks pembangunan manusia (IPM) dapat ditingkatkan melalui pendidikan.
“Saya kira kita perlu mempersiapkan SDM (sumber daya manusia) terlebih dahulu untuk merespon industri 4.0,” jelas dia.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng, Mgr. Silvester San; Ketua STKIP Santu Paulus Ruteng, Dr. Yohanes Servatius Lon; Para Dosen UKI Santu Paulus, dan sejumlah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Manggarai. (NAL/FDS/BEF).