LABUAN BAJO, BERITA FLORES – Oknum guru SMP Negeri 5 Welak berinisial HB, membantah tudingan telah melakukan penganiayaan terhadap ISM, seorang remaja berusia 15 tahun asal Dusun Weri, Desa Waka, Kecamatan Macang Pacar.
HB mengatakan jika apa yang telah dikisahkan ISM dan ayahandanya bernama Albertus Jal tidaklah benar sebagaimana kejadian yang terjadi di tempat kejadian perkara (TKP).
“Itu tidak benar. Tidak sesuai dengan apa yang mereka (ISM dan Albertus) omong”, tegas HB dalam penyampaiannya via telephone WhatsApp, Kamis 14 Agustus 2025, pagi ini.
Kejadian Versi Guru HB
Guru HB lalu mengisahkan awal mula peseteruan antara ISM, BJ dan dirinya.
Menurut kisah HB, kejadian yang terjadi di Dusun Weri, Desa Waka, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, pada Kamis, 7 Agustus 2025 itu tidaklah seperti pengakuan yang disampaikan ISM.
Kata HB, kasus itu bermula usai ayah BJ bernama Kornelis mendapat perlakuan tidak senonoh dari ISM.
“Ceritanya begini. Pada saat itu saya pulang sekolah jam 01.00 siang. Sampai di kios (lapak dagangan) milik saya, muncul adik sepupu saya BJ dengan muka merah. Lalu saya tanya ‘ada apa dek?’, BJ lalu cerita itu ISM bawa motor racing (brong) dan gas berkali-kali disamping ayahnya yang sedang mebetulkan saluran air minum dengan mengeluarkan kata-kata ‘apa kau lihat dengan memaki bapak Kornelis”, cerita HB.
Selanjutnya, BJ yang tidak terima ayahnya diperlakukan seperti itu oleh ISM, kemudian mendatangi ISM, namun ISM berhasil kabur.
Ternyata, BJ ikut menyaksikan perilaku dan mendengar kata-kata kotor yang dilontatkan ISM kepada bapak Kornelis dari jendela rumahnya.
“Saat adik sepupu saya BJ menceritakan hal itu ke saya, ISM sedang nongkrong di rumah seseorang bernama Step. Saya hampiri dan tanya, ‘adik kau keluarkan kata-kata apa ke bapak Kornelis?’ ISM hanya diam. Kedua kali saya tanya lagi, ‘betul tidak kau keluarkan kata-kata makian ke bapak?’ Dia juga tidak menjawab dan ketiga, saya langsung mendorongnya dan bilang bahwa dia tidak boleh bersikap begitu dengan Bapak Kornelis”, terang guru HB.
Selanjutnya, guru HB bersama BJ dan ISM bertemu bapak Kornelis untuk mencaritahu kebenaran sebagaimana dikisahkan BJ.
“Saya tanya ke bapak, betul tidak ISM maki-maki bapak dan dijawabnya ‘betul‘. Lalu saya kembali tanya lagi ISM. Ini betul ada pengakuan dan dia (ISM) mengaku dengan bilang ‘saya salah“, jelas HB.
Karena ada pengakuan itu, HB lalu mengatakan kepada ISM agar perbuatan seperti itu tidak boleh terulang lagi dan persoalan diantara mereka pun selesai saat itu juga.
Menurut HB, dirinya tidak mencekik dan menendang ISM.
“Saya juga seorang guru dan tidak mungkin melakukan hal itu”, tegas HB.
HB juga mengklaim jika ISM selalu membuat onar dan meresahkan warga sekampungnya, termasuk pernah menabrak seseorang di wilayah Pacar dengan kendaraan miliknya itu hingga korban mengalami lumpuh.
“Itu korban (merujuk ke ISM) pernah itu korban orang. Tabrak orang dan sampai sekarang korbannya lumpuh. Itu di Pacar. Kejadian pada bulan April 2025. Kami juga yang urus mereka damai. Itu anak selalu bikin onar dan bikin resah di kampung”, katanya.
Menurut HB, bukan persoalan itu yang dilihatnya untuk menegur ISM, namun lebih kepada sikapnya yang meresahkan itu mesti dibina.
Sebagaimana diberitakan, HB dan BJ disebut-sebut telah menganiaya ISM pada Kamis 7 Agustus 2025 sekitar pukul 13.00 wita.
ISM yang mengaku jadi korban menyebut jika dirinya dianiaya guru HB dan BJ saat dirinya sedang asik ngobrol bersama teman-temannya di rumah seorang warga bernama Daniel Jemalut.
ISM berkata, sesaat sebelum kejadian, tiba-tiba guru HB datang menghampirinya dan langsung menarik kerah baju ISM.
Setelah beberapa saat kemudian, BJ datang menyusul dan langsung mencekik leher ISM.
Saat bersamaan juga guru HB menendang ISM di bagian pinggangnya. Hal itu menyebabkan korban ISM sempat mengalami pusing dan mengaku trauma.
“Saat itu saya kaget. Tiba-tiba mereka (merujuk pada guru HB dan BJ) datang pukul dan dorong-dorong saya ke dinding rumah,” katanya.
Pengakuan korban ISM diperkuat lagi dengan keterangan seorang temannya bernama Sakri Akrianus Jehalu.
Sakri yang mengaku ada di tempat kejadiaan mengatakan jika saat itu guru HB dan BJ tiba-tiba datang mengamuk sembari menendang dan mencekik korban.
“Saya juga heran waktu itu, kok tiba-tiba main pukul,” katanya Sakri.
Usai ditendang dan dicekik, korban lalu digiring ke rumah milik Kornelis Nudi untuk meminta maaf. Nampaknya masalah ini dipicu hal sepele lantaran sebelumnya berselisih terkait karena saling melotot di jalan.
Lapor Polisi
Setelah tiga hari kemudian, aksi HB dan BJ lalu diendus oleh Albertus Jal, ayahanda korban ISM.
Albertus rupanya tidak menerima perlakuan guru HB dan BJ terhadap anaknya. Ia lalu memproses kasus itu dengan melaporkan guru HB dan BJ ke Polsek Macang Pacar, pada Minggu 10 Agustus 2025 pagi.
“Selanjutnya Polsek Macang Pacar mengarahkan saya ke Puskesmas Noa untuk lakukan visum terhadap anak saya,” katanya Albertus.
Albertus meminta Polisi agar segera menindaklanjuti proses hukum terhadap HB dan BJ.
“Biar ada efek jera. Biarkan proses hukum. Agar perbuatan mereka tidak terulang,” ucapnya.
“Saya berharap polisi harus serius menangani persoalan ini. Saya sebagai orang tua sakit hati ketika anak saya dipukul begitu saja oleh pelaku yang nota bene orang berpendidikan,” kesalnya.
Terkait laporan itu, Kapolsek Macang Pacar, Ipda Petrus Belas Kasihan, mengatakan telah memerintahkan Kanit Reskrim untuk menyelidiki kasusnya.
“Saya sudah perintahkan Kanit Reskrim saya untuk lakukan penyelidikan dan penyidikan kusus ini”, cetus Ipda Petrus. (**)
Laporan Bersama Adrianus Paju dan FS






