RUTENG, BERITAFLORES – Aksi Tentara Nasional Indonesia (TNI), personil Kodim 1612 Manggarai memantik perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat pedesaan di Manggarai, NTT, belakangan ini.
Betapa tidak, TNI yang dikenal memiliki tugas pokok mempertahankan kedaulatan Negara, menjaga keutuhan wilayah NKRI serta melindungi segenap bangsa itu seketika berubah saat mereka ikut terlibat melakukan aksi sosial lainnya yakni membangun sejumlah proyek fisik yang tersebar di sejumlah desa di Manggarai.
Siapa sangka, mereka yang terbiasa memegang senjata seketika berubah menjadi tukang dan bekerja keras mengerjakan setiap proyek pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat desa di Manggarai.
Benar saja, para personil TNI dari Kodim 1612 Manggarai ini dikerahkan untuk mengemban tugas negara sebagai wujud kepedulian TNI membangun negara melalui Program Kemanunggalan TNI dan Rakyat atau TMMD ke 126 tahun 2025.
Sejumlah jenis pekerjaan proyek atas program TMMD ke 126 ini kemudian dieksekusi. Personil Kodim 1612 Manggarai tampak memetakan masing-masing personil untuk diberikan tugas dan bertanggung jawab atas rencana kerja di tiap lokasi atau titik pembangunan proyek.
Tak main-main, penyebaran proyek pembangunan fisik lewat program TMMD ini merambat ke sejumlah sektor dalam wilayah desa; seperti proyek pembangunan irigasi dan pemasangan batu teflord jalan lintas kampung di desa Rado, Kecamatan Cibal.
Tak hanya itu, mereka juga mengerjakan proyek pembagunan irigasi di desa Pinggang, Kecamatan Cibal, Proyek Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Desa Barang dan Desa Riung, Proyek pembangunan sumur bor dan MCK di Desa Barang serta proyek pembangunan saluran irigasi beserta tugu desa di desa Beamese, Kecamatan Cibal.
Setiap paket proyek pembangunan ini diperkirakan telah mulai dikerjakan sejak bulan September 2025 dan hingga saat ini telah mencapai progres signifikan, bahkan sudah ada yang telah rampung dikerjakan.
Dalam keterangan yang diterima Beritaflores baru-baru ini, Kopda Muhtar, Bhabinsa di Kecamatan Cibal yang juga merupakan salah satu penanggung jawab lapangan mengatakan jika progres pembangunan berjalan lancar berkat kolaborasi aktif antara personil TNI dengan warga di lokasi pembagunan proyek.
Tanpa kerjasama dan dukungan warga juga, kata dia, proses pengerjaan belum tentu cepat diselesaikan.
“Semangat kebersamaan antara anggota Satgas dan masyarakat adalah kunci utama percepatan ini. Gotong royong ini yang bikin kerja terasa ringan. TNI dan rakyat memang tidak bisa dipisahkan”, katanya.
Senda disampaikan Sertu Puja Andrian yang menangani program pembangunan paket irigasi di desa Beamese.
Sertu Puja mengatakan pengerjaan irigasi tidak hanya berorientasi pada pembagunan infrastruktur semata tetapi juga menyentuh langsung kebutuhan hajat hidup masyarakat petani.
“Kami di sini bukan hanya membangun saluran air tetapi juga membangun harapan masyarakat. Irigasi yang dibangun nantinya akan menjadi nadi pertanian masyarakat, memastikan lahan mereka tetap subur dan lebih produktif sepanjang tahun”, katanya.
Tujuan utama lainnya juga diterangkan oleh Kopda Ariflin yang menangani akses jalan di desa Rado. Menurutnya kegiatan yang dilakukan itu tidak semata-mata untuk pembangunan tetapi menjalin hubungan erat antara TNI dan masyarakat.
“Melalui program TMMD ini kami ingin menunjukkan bahwa TNI akan selalu hadir di tengah masyarakat dan siap membantu percepatan pembangunan di desa”, ujarnya.
Tak hanya itu, para pesonil juga aktif melakukan pendampingan serta ikut membantu pekerjaan para petani yang ada di wilayah tugas mereka, seperti yang terjadi di Kelurahan Mata Air, Kecamatan Reok.
Tim Pengawasan dan Evaluasi Terjun Memantau Sasaran Kerja
Pelaksanaan program pembangunan ini ternyata diawasi ketat oleh tim pengawasan dan evaluasi dan pihak Kodim 1612 Manggarai.
Para tim dibawah dipimpin langsung perwira tim Wasev, Mayor Arm Sugeng Priyanto, didampingi oleh Pasi Ter Kodim 1612/Manggarai, Kapten Arh Lipris M.A. Saefatu terjun ke lokasi untuk melakukan monitoring sekaligus memastikan program TMMD tepat sasaran serta proses pengerjaannya berjalan lancar.
Dalam keterangan yang disampaikan saat kunjungan lapangan pada 23 Oktober 2025, Kapten Arh Lipris menyampaikan bahwa program TMMD merupakan bukti nyata kepedulian TNI terhadap kesejahteraan rakyat khususnya di wilayah pedesaan yang masih memerlukan dukungan pembangunan infrastruktur dasar.
“Kegiatan ini bukan sekedar pembangunan fisik tetapi juga wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Melalui TMMD ke 126 kami berharap dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat semangat gotong royong ditengah kehidupan masyarakat desa”, ujarnya.
Kegiatan monitoring itu juga, kata dia, menjadi momentum untuk mempererat sinergi anatara TNI, pemerintah daerah dan masyarakat dalam mewujudkan desa yang mandiri, maju dan sejahtera.
Kehadiran Program TMMD ke 126 Disambut Antusias Warga Desa
Pelakasanaan sejumlah program pembangunan fisik ini nyatanya telah menaruh harapan baru ditengah masyarakat yang menerima manfaat program.
Tak heran, jika masyarakat ikut aktif terlibat dalam setiap pelaksanaan program pembagunan itu.
Yohanes Damas, salah satu warga desa Rado menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas kehadiran program TMMD dengan keterlibatan TNI dalam pembangunan di desanya.
Sebagai warga, Damas mengaku terbantu dengan hadirnya program TMMD ke desa mereka.
“Kami sangat senang dan terbantu dengan adanya program ini. Jalan yang dulunya rusak dan sulit dilalui sekrang ini mulai diperbaiki. Kami juga ikut bergotong royong membantu bapak-bapak TNI bekerja”, ucap Damas dalam wawancaranya di Rado pada 24 Oktober, lalu.
Selain itu, Yohanes Sogen yang merupakan warga Beamese, turut mengungkapkan rasa bangganya atas perhatian dan kerja keras TNI.
Sogen mengaku, sebelumnya petani di Beamese selalu mengalami kesulitan akses air menjangkau titik persawahan mereka, namun dengan hadirnya program pembangunan irigasi TMMD ini, sumber air akan sawah mereka dipastikan semakin lebih baik.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada TNI karena telah bekerja keras memabangun irigasi di wilayah mereka.
“Dulu kami kesulitan air untuk sawah apalagi saat musim kering. Sekarang dengan adanya irigasi program TMMD kami optimis bisa panen lebih baik. Terima kasih kepada bapak-bapak TNI yang telah bekerja tanpa lelah untuk kami”, ujarnya.
Senada disampaikan Benediktus Nani, salah satu warga desa Barang. Nani mengaku sangat terbantu dengan adanya pengerjaan sumur bor dan MCK lewat program TMMD di desa mereka.
“Selama ini kami sering mengalami kesulitan air minum bersih apalagi saat musim kemarau. Dengan adanya TMMD ini kami merasa benar-benar di perhatikan. Kami juga ikut bantu bekerja karena demi kebaikan kita bersama”, katanya. (**)
Penulis: Adrianus Paju
