MANGGARAI BARAT, BERITAFLORES – Sebuah mobil Dump Truck nyaris terbalik akibat salah satu sisi roda bagian belakangnya terperosok masuk kedalam lubang jalan.
Peristiwa itu diinformasikan terjadi di wilayah Desa Semang, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat, pada Rabu 01 Oktober 2025.
Menjawab pesan Beritaflores, Narto, salah seorang pengguna jalan yang ikut menyaksikan kejadian di lokasi itu menerangkan jika peristiwa yang terjadi dipicu akibat kondisi permukaan badan jalan mengalami penurunan atau land subsidence.
Karena kondisi ini, badan jalan tidak lagi mampu menopang beratnya kendaraan yang melintas hingga menyebabkan jalan tersebut amblas.
“Di lokasi memperlihatkan badan jalan dengan rabat beton tampak menggantung. Bagian tanah di bawahnya berongga, sehingga konstruksi jalan kehilangan daya dukung. Kondisi tersebut membuat jalan hampir terputus dan sangat berisiko bagi kendaraan bermuatan berat”, ucap Narto.
Amblasnya badan jalan itu menyebabkan lalulintas kendaraan yang melintasi lokasi tersebut terhambat, terutama aktivitas kendaraan beroda empat.
Untuk mengakali kondisi tersebut, warga setempat dibantu para pengguna jalan terpaksa membangun jembatan darurat menggunakan material kayu seadanya agar tetap bisa dilewati para pengendara beroda dua dan pejalan kaki.
“Kendaraan besar tidak dapat melintas karena kondisi jalan masih rawan runtuh.
Situasi ini tampak memprihatinkan. Sementara jalan ini sebagai akses vital penghubung Desa Semang menuju pusat Kecamatan Welak, kondisi jalan terancam putus total apabila tidak segera dilakukan perbaikan”, terang Narto.
Selaku pengguna jalan, Narto berharap agar kondisi ini segera mendapat perhatian serius dari pihak terkait.
Apalagi, lanjut dia, jalan ini bukan sekadar jalur lokal, melainkan akses strategis yang menghubungkan warga Kecamatan Welak dengan Kecamatan Kuwus dan Kuwus Barat.
“Harapannya perbaikan segera dilakukan agar mobilitas masyarakat tidak terganggu. Jika dibiarkan, jalur alternatif akan memakan waktu lebih lama, biaya transportasi meningkat, dan distribusi kebutuhan pokok masyarakat dapat tersendat. Selain itu, hasil pertanian dan komoditas lokal yang menjadi tumpuan ekonomi warga akan sulit dipasarkan”, terangnya.
Sebagai warga Manggarai Barat, Narto juga menekankan akan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap konstruksi jalan di wilayah Manggarai Barat.
Narto mengatakan, fenomena penurunan tanah seperti yang terjadi di titik itu tidak hanya mengancam keselamatan pengendara, tetapi juga mengancam keberlangsungan aktivitas ekonomi, pendidikan, dan kesehatan masyarakat di pedalaman.
“Oleh karena itu, pemerintah diharapkan tidak hanya memperbaiki kerusakan sementara, tetapi juga membangun infrastruktur jalan yang lebih kokoh, tahan terhadap kondisi tanah, dan mampu bertahan dalam jangka panjang”, ujar Narto.
“Dengan begitu, masyarakat Manggarai Barat benar-benar merasakan manfaat pembangunan infrastruktur yang berkeadilan”, sambungnya.
Laporan: Adrianus Paju






