RUTENG, BERITAFLORES – Penyakit rabies yang menjangkit berbagai jenis hewan peliharaan warga di Kabupaten Manggarai, kini menjadi ancaman dan perhatian serius pemerintah daerah setempat.
Kepala Bidang kesehatan Hewan dan Kesmavet Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai, drh. Imelda menyebut jika rabies telah menjadi salah satu penyakit hewan yang membawa ancaman serius bagi keselamatan warga wilayah Manggarai dan NTT umumnya.
Rabies terang Imelda, merupakan penyakit menular akut yang menyerang saraf.
“Ini disebabkan oleh virus rabies dan ditularkan melalui gigitan atau Saliva hewan penular rabies (HPR)”, kata Imelda.
Menurutnya, selama periode Januari hingga Juni 2025, sebanyak 41 otak anjing di Manggarai telah diperiksa dengan metode test kid dan FAT.
“Dari jumlah tersebut, sebanyak 31 sampel otak anjing dinyatakan positif rabies”, ungkapnya.
Adapun upaya pencegahan yang ge car dilakukan hingga saat ini, lanjut Imelda, dengan melakukan vaksinasi terhadap seluruh hewan peliharaan warga seperti anjing, kucing dan kera.
Saat ini, kata Imelda, pemerintah telah menyiapkan 20.000 vial untuk vaksinasi hewan penularan rabies di Manggarai.
“Tahun 2025, kita menyiapkan 20.000 dosis. Tim kita sudah menyebar di 12 Kecamatan se-Kabupaten Manggarai untuk melakukan vaksinasi,” terangnya.
Untuk memaksimalkan proses vaksinasi, pihaknya juga telah menyiapkan tenaga vaksinator 24 yang juga dibantu oleh tim kecamatan.
“Kami punya petugas vaksinator di tiap kecamatan rata rata 2 orang . Berarti sekitar 24 orang untuk 12 kecamatan. Tetapi untuk kegiatan vaksinasi biasanya petugas vaksinator turun bersama tim dr kecamatan lain. Jd bisa 4- 6 orang,” akunya.
Pihaknya berharap, kegiatan vaksinasi ini mendapat dukungan semua pihak mengingat angka kejadian kasus gigitan rabies di kabupaten Manggarai masih tinggi.
“Kalau ada petugas yang datang, masyarakat jangan takut untuk serahkan anjing, kucing atau kera untuk kami vaksin, supaya kasus rabies tidak terjadi lagi di Manggarai”, tutupnya. (**)
Laporan: Adrianus Paju






