Ruteng, Beritaflores.com – Dua unit rumah permanen warga kampung Laci, Desa Golo, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, NTT, rusak berat akibat tertimpa pohon tumbang.
Tak hanya rumah, seorang anak laki-laki berusia sekitar 10 tahun mengalami luka pada dahi bagian kanan akibat puing-puing rumah orangtuanya yang tertimpa ranting pohon tersebut.
Anselmus Burung, salah satu pemilik rumah naas tersebut saat dikonfirmasi Beritaflores menerangkan kejadian itu terjadi saat hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayahnya, Selesa 5 November 2024, sore.
“Kejadiannya saat dalam posisi hujan lebat dan angin kencang, sekitar pukul 15.00 WITA”, ujar Anselmus.
Saat pohon raksasa tersebut tumbang, kisah Anselmus, dirinya sedang berbaring di dalam rumah.
“Tidak terdengar riuh ranting atau apapun sebelum menimpa atap rumah saya. Kemudian saya dikagetkan setelah tiang penyangga kabel meteran listrik rumah yang terpasang tepat di atap rumah saya terjungkal keluar merusak sing rumah. Saya sendiri akhirnya lari keluar rumah”, tuturnya.
Anselmus lebih dikagetkan lagi setelah dirinya melihat batang pohon raksasa itu menghancurkan sudut rumah dan beberapa kuburan di samping rumahnya.
“Setelah saya berada di luar rumah saya melihat batang pohon tersebut menimpa atap bagian sudit rumah saya dan mendengar teriakan histeris tetangga yang rumahnya ikut tertimpa pohon”, terangnya.
Tetangga yang dimaksud Anselmus adalah Yohanes Safrudin. Rumah Yohanes rusak parah dan nyaris ambruk akibat tertimpa pohon itu.
“Kami sementara mau makan, tiba-tiba dari atas sing terdengar benturan keras. Kemudian terlihat salah satu balok rumah kami patah dan puingnya jatuh menimpa keponakan saya hingga dahinya luka dan mengenai piring makanan kami hingga pecah”, kata Ermelinda, istri Yohanes.
Saat kejadian, terang Ermelinda, terdapat 10 anggota kelaurga di dalam rumah yang mereka tempati. Beruntung, dirinya bersama anggota keluarganya dengan cepat meninggalkan rumah usai kejadian lantaran takut adanya bencana susulan.
Kondisi rumah Yohanes tampak rusak berat. Sebagian sing dan rangkai atap rumah ringsek.
Saat ini, keluarga Ermelinda sementara mengungsi ke rumah tetangga yang letaknya tidak jauh dari rumah yang mereka tempati.
Sementara, warga lainnya membantu membersihkan puing-puing pohon raksasa itu menggunakan bantuan mesin pemotong kayu.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kondisi material atap dua unit rumah tersebut rusak berat. Kerugian atas kejadian ini ditaksasi mencapai belasan juta rupiah.
Terpisah, Kepala desa Golo, Harbu Eduardus, sata dikonfirmasi terkait kejadian tersebut mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan data keluarga korban bencana kepada pemerintah kecamatan.
“Sudah kami laporkan bencana tersebut ke pemerintah kecamatan untuk diteruskan ke dinas terkait”, tuturnya.
Selain itu, lanjut Kades Edho, pihaknya juga akan menyerahkan bantuan tanggap darurat kepada dua anggota keluarga yang menjadi korban.
“Yang pasti ada bantuan tanggap darurat dari pemerintah desa”, terangnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh warga desa Golo yang berdiam atau berdomisili di sekitar lokasi rawan bencana seperti longsor dan pohon tumbang agar selalu tingkatkan kewaspadaan.
Selain itu, kades Edho menginstruksikan dengan tegas kepada seluruh warga desa agar segera memotong pohon-pohon besar apabila masih bediri kokoh di sekitar area permukiman.
“Selaku pemerintah desa, saya mengimbau kepada seluruh warga desa khususnya memasuki musim pancaroba saat ini untuk selalu waspada akan terjadinya bencana, baik di dalam rumah ataupun saat keluar rumah. Khusunya bagi warga yang memiliki tempat tinggal di sekitar area rawan longsor, pohon tumbang dan sebagainya. Segera potong semua pohon-pohon besar yang saat ini masih ada disekitar area permukiman”, pesan kases Edho.
Penulis: Andy Paju