Labuan Bajo, Beritaflores.com – Uskup terpilih Keuskupan Labuan Bajo, RD Maksimus Regus diminta jelih melihat masalah sosial di wilayah keuskupan itu.
Hery Jem, umat Paroki Roh Kudus Labuan Bajo mengungkapkan hal itu usai RD Maksimus Regus diangkat menjadi Uskup Labuan Bajo pada Jumat, 21 Juni 2024.
Sebagai umat yang terdampak akibat pembangunan di Labuan Bajo, sejauh pengamatannya, Gereja Katolik belum terlibat jauh dalam keberpihakannya dengan masyarakat kecil.
“Kiranya uskup baru nanti bisa membawa umatnya ke hal yang lebih baik, khusus dalam pengembangan iman umat,” jelasnya.
Hery juga mengkritisi fokus pastoral gereja Katolik Keuskupan Ruteng tahun 2024 ‘ekologi integral. Gereja tidak menyatakan sikapnya memihak pada warga masyarakat adat.
“Contohnya, kami komunitas Racang Buka di Labuan Bajo yang lahan kami tergerus oleh masuknya investor di Labuan Bajo,” ceritanya.
Proyek itu, kata dia, adalah proyek pariwisata Parapuar di kawasan Hutan Bowosie, Labuan Bajo yang dikerjakan oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPO-LBF).
Pembangunan itu dilakukan oleh para investor dengan melakukan penebangan hutan. Ironisnya, pemerintah termasuk gereja malah mengiakannya.
Namun, jika hal tersebut dilakukan masyarakat, maka dianggap merusak lingkungan hidup. Padahal, masyarakat hanya membersihkan lahan mereka yang dianggap sebagai ruang hidup mereka.
“Kami sekarang sedang bergulaat dengan program yang dicanangkan BPO-LBF, mereka melakukan pembabatan,” terangnya.
Dengan adanya Keuskupan Labuan Bajo diharapkan agar memikirkan keberadaan umatnya. “Jangan asal mau bergabung dengan program-program pemerintah yang masuknya investor”.
“Apalagi kami di Labuan Bajo yang pintu masuk orang merebut ‘kue’ di Super Premium Labuan Bajo,” tegasnya.
Sementara Rofinus Rabun, seorang umat Paroki Nunang mengharapkan uskup terpilih tidak sekongkol dengan penguasa atau kekuasaan untuk merampas hak masyarakat kecil.
“Jadikanlah Manggarai Barat atau Keuskupan Labuan Bajo menjadi milik bersama, bukan malah bersekongkol bersama penguasa untuk merampas hak masyarakat kecil atau umat demi memenuhi kepentingan kelompok atau golongan,” katanya kepada wartawan pada Minggu, 23 Juni 2023.
Rofinus berharap, uskup terpilih dapat menjaga wilayah keuskupannya dengan damai dan bebas dari kepentingan politik. Harusnya menjadi jembatan suara-suara masyarakat kecil di Manggarai Barat.
“Uskup baru diharapkan bekerja sama yang baik serta menjaga dan melindungi umatnya. Sehingga umat menyaksikan kebaikannya dan menerima terang Kristus,” terangnya. (RED).