Ruteng, Beritaflores.com – Bakal Calon Bupati Manggarai, Viktor Slamet, resmi mendaftarkan diri ke Sekretariat DPD NasDem Manggarai di Ruteng, pada Senin 6 Mei 2024.
Mendaftar sebagai bakal calon Bupati Manggarai periode 2024-2029, Viktor yang juga merupakan kader Partai NasDem itu berharap agar Nasdem dapat mengusungnya sebagai calon bupati dalam perhelatan Pilkada tahun 2024 di kabupaten Manggarai.
“Sebagai kader partai Nasdem saya siap untuk memenangkan pilkada ini dan tentunya berkewajiban untuk membesarkan dan memposisikan partai Nasdem sebagai partai papan atas di kabupaten Manggarai”, tutur Viktor saat memberikan sambutan di acara tersebut.
Viktor juga menyentil soal tagline Restorasi yang selalu digaungkan Partai NasDem. Dikatakan Viktor, Restorasi merupakan sebuah keniscayaan.
“Sebagai kader wajib memperjuangkan restorasi Indonesia dan perubahan Manggarai menjadi kabupaten yang Maju, Adil dan Sejahtera”, ucapnya.
Visi-Misi
Viktor lalu menjelaskan Visi-Misi yang akan ditawarkan dalam membangun Manggarai 5 tahun kedepan yaitu Manggarai Maju, Adil dan Sejahtera.
Menurutnya, Manggarai akan menjadi maju dan kuat dalam ekonomi yang berbasis Pertanian.
“Pertanian akan menjadi motor penggerak ekonomi”, katanya.
Manggarai yang adil, lanjutnya, adalah proporsionalitas program dan kegiatan pembangunan dengan mempertimbangkan kondisi demografi, topografi, potensi wilayah, bencana alam,dan sebaran penduduk miskin.
“Setiap alokasi anggaran dan kegitan pembangunan harus mampu mencegah terjadinya disparitas”, papar Viktor.
Kemudian, sambung Viktor, Manggarai sejahtera berhubungan dengan perubahan terukur disemua aspek.
“Seperti kesehatan masyarakat yang berkualitas dan merata, pengelolaan pendidikan yang bermutu dan akuntable, kehidupan spiritual yang terus membaik, ketertipan dan keamanan terus terjamin, pengelolaan lingkungan hidup yang berwawasan ekosistem dan berbasisi tata ruang, menegakan supermasi hukum, kesetaraan gender dan hak-hak asasi manusia serta pembangunan yang berbasisi budaya dan hukum adat Manggarai”, tambahnya.
Program Unggulan
Viktor mengatakan, untuk mewujudkan visi misi tersebut, salah satu prgram unggulannya adalah Reformasi Birokrasi.
Menurutnya, reformasi birokrasi perlu dilakukan untuk mencapai good governance dan clean governance dalam melakukan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek penertipan administrasi pemerintahan, kelembagaan (organisasi) ketatalaksanaan, sumber daya manusia aparatur dan peningkatan pelayanan publik.
“Mencermati Kinerja Birokrat birokrasi saat ini pada umumnya masih dihadapkan dengan: kinerja aparatur pemerintah yang belum optimal, hambatan birokrasi (tidak partisipatif, tidak transparan dan akuntable), etos kerja yang tidak disiplin dan masih maraknya praktek Korupsi, kolusi dan Nepotisme (KKN) diberbagai bidang”, ungkap Viktor.
Tak hanya itu, tambah Viktor, kondisi kinerja Birokrat yang tidak sesuai dengan harapan publik selama ini juga banyak di pengaruhi oleh tata kelola pemerintahan yang kurang baik dan tidak memperhatikan regulasi dan peraturan yang sudah ada sehingga berdampak kepada tidak tercapai tujuan pembangunan seperti yang sudah di targetkan.
“Misalnya angka kemiskinan yang semakin bertambah, tingkat pengangguran yang tinggi, laju pertubuhan ekonomi yang rendah dan masalah sosial kemasyarakatan lainnya”, turur Viktor.
Kata dia, adapun beberapa langkah yang perlu dilakukan agar reformasi birokrasi Kabupaten Manggarai tahun 2025 – 2030 dapat berjalan secara efektif, efisien, terukur, konsisten, terintegrasi, melembaga, dan berkelanjutan adalah sebagai berikut;
- Perlu di susun rencana program/kegiatan reformasi birokrasi yang di integrasikan dalam sistem perencanaan pembangunan Kabupaten Manggarai 2025 – 2030. Rencana program tersebut disesuaikan dengan Road Map Reformasi Birokrasi Kabupaten Manggarai 2025 – 2030.
- Perlu adanya komitmen dan politikal will dari pemerintah dan DPRD serta stake holder lainnya dalam mendukung pelaksanaan reformasi birokrasi di Kabupaten Manggarai.
- Perlu adanya perubahan mind set dan budaya kerja birokrat yang berbasis kinerja, bukan program oriented tetapi pada out put. Kita banyak program tetapi out put nya tidak jelas.
- Perlu di bangun Sisitem Monitoring dan Evaluasi (Monev) semua kegiatan dan progran secara berkala, untuk mengukur pencapaian target dan memecahkan masalah yang dihadapi. (*)
Penulis: Andy Paju