Borong, Beritaflores.com – Diskusi seputar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Manggarai Timur, NTT, pada 27 November 2024 mendatang kian hangat hari-hari ini.
Hal ini mulai dipicu saat sejumlah tokoh daerah itu sudah mendeklarasikan diri siap maju menjadi kandidat, baik sebagai Calon Bupati maupun Wakil Bupati.
Begitu juga baliho dari sejumlah kandidat pun tampak sudah menghiasi hampir seisi kabupaten.
Menariknya, jagat maya juga tak kala heboh mengulas soal ini baik melalui beranda plarform media sosial seperti group-group Facebook dan sejumlah group WhattsApp.
Termasuk di ruang publik, orang-orang juga kian ramai membahas soal figur siapa saja yang dimungkinkan cocok memimpin Manggarai Timur untuk periode 2024-2029 mendatang.
Ada yang masih mempertahankan Incumbent, namun ada juga yang menanti para figur baru.
Menariknya, topik pembicaraannya sudah berada di titik program apa yang patut didorong agar menjadi perhatian pemimpin baru.
Terkini, nama birokrat tulen, Yoseph Marto
perlahan muncul. Belakangan, dirinya kemudian mendeklarasikan siap bertarung dalam perhelatan Pilkada 2024 mendatang.
Nama Yoseph Marto memang sebelumnya sering disebut dikalangan masyarakat dan para elit politisi lokal.
Namun, dirinya tetap bersi kukuh menyatakan belum siap hingga tepat di hari Kebangkitan Sang Juru Selamat Yesus Kristus, dirinya menyakatan secara resmi akan menjadi salah satu figur yang siap melawan petahan Agas Andreas dalam kontestasi Pilkada November mendatang.
Deklarasi itu disampaikan dalam konferensi pers yang di gelar di kediamannya, di Cepi Watu, Desa Nangga Labang, Kecamatan Borong, Minggu 31 Maret 2024.
Birokrat yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR Manggarai Timur itu, mengatakan komitmennya menjadi salah satu bakal calon Bupati Manggarai Timur merupakan satu keputusan atas kajian dan pertimbangan yang matang.
Kajian yang dimaksud, kata dia, salah satunya melihat arus dukungan dari berbagai kalangan masyarakat dan elit politisi lokal terus bergulir.
Hal inilah kemudian dijadikan landasan dan motivasi untuk bertarung melawan petahana nantinya.
“Secara resmi saya mendeklarasikan untuk siap bertarung di Pilkada Matim. Keputusan ini merupakan keputusan final dari berbagai pertimbangan dan kajian yang matang,” kata Yoseph Marto di hadapan awak media di Borong.
Yoseph mengatakan opitmis, bahwa dengan memiliki visi yang jelas dan komitmen yang kuat, potensi perubahan positif akan lahir bagi daerahnya.
Karena itu, dalam momentum itu nantinya, Yoseph menyerahkan secara penuh kepada masyarakat sebagai kedaulatan yang hakiki apakah masih mempertahanka rezim atau kecenderungan mendukung figur baru.
“Soal elektabilitas, itu kewenangan masyarakat. Mereka adalah empunya kedaulatan. Mereka punya hak untuk mendukung para figur. Sehingga dengan rendah hati, saya serahkan diri saya kepada masyarakat apakah mereka mendukung atau tidak,” ucapnya.
Dirinya kemudian menyebut akan bertarung dengan tagline dalam bahasa Daerah Manggarai ‘Ngoeng de Raja Koe, Kudut Selek Mendi Mese’ yang artinya adalah bahwa Aspirasi sekelompok Masyarakat Matim 2024-2029 Memilih Hamba Besar (Palayan Rakyat).
“Ngeong de Raja Koe’, itu artinya apa kepentingan masyarakat. Sedangkan ‘Selek Mendi Mese’ itu adalah bagaimana mempersiapkan diri, dengan hati yang iklas untuk menjadi seorang pelayan. Mendi atau hamba itu adalah pelayan. Sehingga yang sesungguhnya pemimpin itu adalah pelayan bukan menjadi penguasa. Karena itu saya siap menjadi pelayan atau Mendi Mese,” pungkasnya. (*)
Penulis: Andy Paju