Borong, Beritaflores.com- Masalah stunting dan kemiskinan ekstrem masih menjadi momok yang mengkhawatirkan di Kabupaten Manggarai Timur, NTT, hingga saat ini.
Hal ini disampaikan Penjabat Bupati, Boni Hasudungan Siregar, dalam kunjungan kerjanya di Kecamatan Lamba Leda, pada Jumat (15/03/2024).
Boni mengatakan, penuruanan angka stunting dan miskin ekstrem akan menjadi fokus utama dirinya selama menduduki kursi pelaksana jabatan Bupati Manggarai Timur selama setahun kedepan.
Tak hanya kedua masalah tersebut, kata Boni, hal lain yang juga akan menjadi fokus utamanya adalah menekan laju inflasi, termasuk mengamankan pelaksanaan Pilkada 2024.
“Untuk ini saya minta dukungan dan komitmen kita bersama. Perencanaan menjadi hal penting untuk pelaksanaan pembangunan, dan untuk membuat perencanaan yang baik dibutuhkan data yang akurat,” ucap Boni.
Boni berharap kepada setiap Kepala Desa untuk mendata setiap warga di wilayah yang miskin ekstrem, balita stunting, kaum disabilitas serta ibu hamil.
“Saya minta komitmen kita semua, terutama para Kepala Desa untuk tahu secara detail warganya yang miskin ektrem, balita stunting, kaum disabilitas ibu hamil dengan kondisi Kekurangan Energi Kronis (KEK),” pinta Boni.
Data-data tersebut, lanjut Boni, agar pembagian bantuan tepat sasaran dan penanganan stunting lebih terarah.
“Data-data ini penting supaya bansos tepat sasaran dan penanganan stunting bisa lebih terukur dan terarah. Menangani dan memastikan ibu hamil sehat akan memberi kita kepastian lahirnya anak yan sehat dan bebas stunting. Saya memiliki data bumil KEK dari setiap desa dan tentu saja nomor hp para Kades, kapan-kapan saya akan menelpon para kepala desa untuk ngobrol secara langsung terkait hal ini,” tegasya.
Dalam kesempatan itu, Boni juga berkesempatan meninjau pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi SDI Bea Nanga yang pendanaannya bersumber dari APBD I.
Selama pelaksanaan pekerjaan yang sudah berlangsung selama kurang lebih 4 bulan ini, pelaksanaan Kegiatan Belajar dan Mengajar dilaksanakan di Aula Gereja.
Pihaknya berharap kepada pihak pelaksana agar menambah jumlah tenaga kerja untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan dengan tetap memperhatikan kualitas kerja. (*)
Laporan: Andy Paju