RUTENG, BERITA FLORES – Wilibrodus Broto, salah satu dari sekian korban penipuan jual beli beras online segera melaporkan Daniel dan Ardi sebagai terduga pelaku ke Polres Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Akibat aksi penipuan terduga pelaku, Wilibrodus mengalami kerugian sebesar Rp49.000.000.
Berdasarkan pengakuan Wilibrodus Broto, Daniel dan Ardi merupakan dua orang yang diduga terlibat dalam kasus penipuan jual beli beras yang memangsa dua orang korban sekaligus. Wilibrodus menjelaskan, Daniel adalah orang lapangan yang menawarkan beras kepada pembeli. Sedangkan Ardi atau Rian merupakan sopir yang mengantar beras ke lokasi tujuan.
Wilibrodus menegaskan, saudara Daniel sudah secara sengaja dan sadar melakukan penipuan kepadanya terkait informasi sumber beras. Sebab, saat pertama kali bertemu untuk menawarkan beras, Daniel meyakinkan korban bahwa pemilik beras adalah bosnya, tempat ia bekerja.
“Pertama-tama dia mengklaim punya bos dari Lembor dan bosnya punya gudang besar di sana. Setelah dimintai keterangan oleh polisi di Polsek Pagal, Kecamatan Cibal, baru dia katakan, kalau sebetulnya dia kenal bosnya lewat facebook. Terus dari facebook ada minta tukaran nomor HP. Sehingga lanjutlah percakapan mereka dengan bosnya itu dari facebook lewat WhatsApp,” ungka Wilibrodus.
Sebagai informasi, bos dari Daniel yang ia kenal lewat facebook bernama Luki. Luki kemudian memberikan nomor rekening atas nama NUSKI kepada Daniel untuk ditransfer sejumlah uang pembayaran jual beli beras. Sementara itu, kepada wartawan di Kantor Polres Manggarai pada Senin (13/3), Daniel mengaku sama sekali tidak mengenal Luki sebelumya.
“Jadi, pertama saya dihubungi oleh seseorang tidak dikenal yang bernama Luki pengakuannya. Tapi memang sebelumnya si Luki ini, saya tidak pernah kenal sama sekali,” ujarnya.
Menurut Wilibrodus, saudara Ardi mengklaim sebagai pemilik beras sehingga ia memerotes jika uang pembayaran beras ditransfer kepada Luki atau NUSKI nama di rekening bank miliknya. Namun di sisi lain, Ardi juga mengakui si Luki sebagai bos yang menyuruhnya untuk mengantar beras tersebut ke lokasi pemesan. Pengakuan itu kata Wilibrodus, terjadi pada saat ia berdebat dengan Daniel.
“Siapa yang suruh kamu antar beras ke sini? Ardi menjawab si Nuski,” ujar Wilibrodus meniru perdebatan dirinya dengan Daniel.
Anehnya, lanjut Wilibrodus, Ardi secara sengaja dan sadar membiarkan Daniel mentransfer uang beras ke nomor rekening bernama NUSKI, sesuai permintaan si Luki. Ketika uang sudah ditransfer oleh Daniel, barulah si Ardi mengatakan dia tidak mengenal Luki.
“Giliran sudah ditransfer uang oleh saudara Daniel, itu baru dia mengklaim ini beras-berasnya saya dan ini mobilnya juga mobil saya. Posisi kejadian, kan sebelum si Daniel itu mentransfer uang, bahkan Ardi juga sempat menawarkan supaya bisa kirim dari dia punya Mobile Banking. Namun si Daniel waktu itu tidak mau,” terang Wilibrodus.
Wilibrodus membeberkan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan berkas laporan untuk dibawa ke kantor Polres Manggarai, NTT untuk memproses secara hukum para terduga pelaku.
“Ya, untuk sementara saya sudah mengumpulkan bukti-bukti yang kuat ketika nanti dimintai keterangan di Polres,” tutup Wilibrodus.
Penulis: Heri Mandela