RUTENG, BERITA FLORES — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Manggarai, Flores-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar seleksi ulang Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL). Kegiatan seleksi ini digelar di Gedung Roosmalen Unika St Paulus Ruteng pada Jumat, 26 Maret 2021.
Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Administrasi Penerimaan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Bidang Sanimas dan Pamsimas, Kanisius Teobaldus Deki mengatakan, setelah terungkapnya problem seleksi yang dilakukan secara tertutup, maka Dinas PUPR Manggarai membentuk tim independen. Tim tersebut kata dia, dibentuk dari berbagai elemen yang terdiri dari dua Perguruan Tinggi yakni Unika Santu Paulus dan STIE Karya serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
“Setelah tim independen dibentuk, lalu mendapat SK dari Dinas PUPR selanjutnya tim bekerja secara profesional dan objektif,” ujarnya kepada wartawan di Unika St Paulus Ruteng pada Jumat, 26 Maret 2021.
Nik Deki menjelaskan, setelah dilakukan tes sesi pertama yakni tes administrasi dengan total peserta sebanyak 525 orang dengan rincian tenaga fasilitator sanimas sebanyak 488 orang, pemberdayaan 441 orang dan tenaga teknik sebanyak 67 orang sedangkan jumlah pendaftar TFL Pamsimas sebanyak 37 orang dibagi lagi menjadi bidang pemberdayaan 29 orang dan bidang teknik 8 orang.
“Dari hasil verifikasi dijumpai ada 75 peserta dinyatakan lulus seleksi administrasi untuk pemberdayaan, sanimas, dan ada 23 peserta yang dinyatakan lulus seleksi administrasi untuk formasi teknik lalu ada 8 peserta dinyatakan lulus administrasi seleksi untuk TFL Pamsimas bidang pemberdayaan dan ada 6 orang bidang teknik,” jelas dia.
Tim Pansel Eselon II Kabupaten Manggarai Tahun 2016 itu menambahkan, dari 94 orang yang dinyatakan lulus, lima di antaranya tidak mengikuti tes tertulis yang digelar pada Jumat, 26 Maret 2021, sehingga tersisa 89 peserta yang mengikuti tes tertulis. Sejumlah peserta tersebut telah memenuhi kriteria administrasi. Karena pada prinsipnya lanjut dia, filosofi dari seleksi ini adalah mencari yang terbaik dengan dua aspek penilaian antara lain, ketersediaan dokumen dan isi dokumen.
“Pengumuman kelulusan tes tertulis dilakukan pada akhir Maret mendatang. Setelah tes tertulis dilaksanakan, peserta yang lulus bisa mengikuti tes wawancara,” terang Nik.
Dosen STIE Karya Ruteng itu menjelaskan program ini hanya satu tahun, karena itu orang yang ditempatkan di sini, harus orang yang memilki komitmen kerja. Artinya pengalaman kerja di bidang apa saja menjadi modal dasar untuk bisa menjalankan program ini. “Kami sebenarnya, punya konsep sesuai dengan komitmen Bupati Manggarai Hery Nabit bahwa sumber daya manusia memang harus menjadi arus utama dalam pengelolaan program pembangunan,” cetus dia.
Ia menegaskan, Pemda Manggarai harus memiliki tenaga fasilitator lapangan yang memiliki kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan memiliki komitmen kerja. Apalagi mereka akan mengelola dana sebesar Rp10 miliar, sehingga program ini bisa berdampak positif terhadap masyarakat. Karena muara dari proses ini adalah menghasilkan tenaga yang terampil dan profesional untuk memaksimalkan program. “Jangkauannya adalah pelayanan yang maksimal terhadap masyarakat,” jelas dia.
Ia berharap, proses seleksi ke depan, baik di Dinas PUPR Manggarai maupun dinas lainnya harus dilakukan secara transparan dan objektif. Karena kesempatan kerja merupakan hak semua orang. Untuk berkompetisi mencapai hasil yang maksimal. “Jadi, ruang ini harus dibuka seluas-luasnya oleh pihak mana saja dan harus menjadi pengetahuan publik, sehingga semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat dalam proses seleksi. Dengan demikian, peserta yang lulus seleksi bisa bekerja maksimal untuk daerah ini,” pungkas dia.
Salah satu peserta seleksi TFL, Getrudis Ermelinda Delima mengatakan, dirinya merasa senang karena bisa mengikuti seleksi secara terbuka untuk menjadi Tenaga Fasilitator Lapangan Dinas PUPR Kabupaten Manggarai. Getrudis menguraikan, dirinya telah mengerjakan soal tes tertulis sebanyak 122 nomor dengan baik. Ia berharap, dirinya bisa lulus dalam setiap tahapan proses seleksi yang dilakukan oleh tim independen atau pansel tersebut.
“Saya sudah mengerjakan 122 soal tes tertulis, harapannya semoga lulus dan semoga tahapan tes ini semuanya jujur yah. Tidak ada masalah dan tidak ada pilih kasih,” ujarnya kepada wartawan seusai mengikuti seleksi tes tertulis di Unika St Paulus Ruteng Jumat, 26 Maret 2021. (RONALD/TIM).



