RUTENG, BERITA FLORES–Bupati Manggarai, Deno Kamelus meminta pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk bersinergi mendukung program hortikultura sebagai program unggulan pemerintah Kabupaten Manggarai, Flores-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ia menjelaskan hal itu saat panen perdana hortikultura jenis melon dan semangka di Demplot kebun percontohan milik Kodim 1612 Manggarai tepatnya di bagian barat Bandara Frans Lega, Ruteng pada Kamis, 8 Agustus 2019.
Menurut dia, untuk menghasilkan sebuah output produk pertanian harus dikerjakan secara integrasi bukan secara parsial. Ia meminta OPD terkait untuk bekerja sama, dalam mendukung program hortikultura baik saat produksi hingga proses pemasaran hasil pertanian para petani.
“Dinas Pertanian buat apa, Dinas Peternakan buat apa, Dinas Perdagangan buat apa, begitu juga Dinas terkait lain,” tegas mantan wakil bupati Manggarai dua peroode itu.
Bupati Deno juga meminta pimpinan OPD agar terus bersinergi dalam meningkatkan pendampingan terhadap para petani Manggarai. Dengan sinergitas itu maka bisa meningkatakan produktivitas hortikultura di Kabupaten Manggarai. Dengan demikian kesejahteraan para petani bisa ditingkatkan melalui program tersebut.
“Contoh Dinas Pertanian siapkan bibit, mulsa, pupuk, green house, traktor kecil. Lalu PPL dampingi petani dan fasilitasi pembentukan kelompok-kelompok. Dinas Peternakan bantu siapkan sapi dan babi untuk nanti hasilkan pupuk lalu Dinas Perdagangan pasarkan hasil-hasil para petani,” pinta dia.
Ia juga menyarankan para petani Manggarai untuk melakukan diversifikasi pertanian, di mana dinas terkait akan memperbanyak varian yang akan ditanami oleh para petani Manggarai.
Politisi PAN itu menambahkan, sektor pariwisata sudah menjadi prime over di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Oleh karena itu, ia mengajak para petani untuk berkontribusi mendukung pariwisata dengan menyuplai hasil-hasil pertanian seperti holtikultura.
“Tomat, buncis, sayur-sayuran kita pasarkan ke hotel-hotel. Kita dukung pariwisata dengan ini, di samping itu utamakan budaya bersih, sikap dan tentunya sisi akomodasi,” beber Deno.
Deno berjanji, pemerintah bakal mencari bibit untuk dataran tinggi, karena dataran rendah sudah teruji dan hasilnya baik.
“Kalau di dataran tinggi bisa jadi, berarti dataran sedang dan rendah juga bisa, karena daerah kita di Manggarai ada yang dataran tinggi, sedang dan rendah,”ujar dia.
Pemerintah, kata Deno, akan terus mendukung para petani meskipun menanam hanya dua petak saja. Jika hasil produksi bisa mencapai tiga ratus (300) buah, maka dengan begitu bila dikalikan dengan harga senilai Rp.30.000 per buah maka bisa menghasilkan uang sebesar Rp.9.000.000 dalam sekali panen.
“Kalikan saja kalau harganya tiga puluh ribu, sudah sembilan juta didapat,” kata Deno.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Deno Kamelus bersama Wakil Bupati Victor Madur dan ditemani Dandim 1612 Manggarai Letkol Inf. Rudi Markiano Simangunsong mecicipi buah semangka dan melon di kebun milik Kodim 1612 Manggarai.
Sementara itu, Dandim 1612 Manggarai Letkol Inf. Rudi Markiano Simangunsong mengatakan bahwa, kebun yang terletak di bagian barat Bandara Frans Sales Lega ini memiliki luas areal kurang lebih 2,5 hektare. Ia menambhakan, selain ditanami semangka dan melon, kebun percontohan itu juga ditanami cabe, terong, tomat serta buncis.
Ia bahkan tidak bisa menyembunyikan rasa gembira karena berhasil menciptakan kebun percontohan di Kabupaten Manggarai, Flores-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
“Awalnya memang sulit, namun berkat kerja keras sehingga bisa kita nikmati hasilnya,” ujarnya singkat. (NAL/FDS/BEF).