RUTENG, BERITA FLORES — Organisasi Vox Point Indonesia mendorong kader Katolik untuk mengambil peranan penting dalam dunia perpolitikan lokal maupun level nasional.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia, Yohanes Handoyo menjelaskan hal tersebut melalui Sekjen Vox Point Indonesia, Erwasnus Ridwan Tou pada acara pelantikan Pengurus Vox Point Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur di Aula Keuskupan Ruteng, Sabtu, 23 Februari 2019.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain; Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng Mgr. Silvester San; Dirjen Bimas Katolik, Eusobius Binsasi; Wakil bupati Manggarai, Viktor Madur; Direktur Analisis dan Survey Voxpoint Indonesia Wempi Hadir; Ketua Dewan Pimpinan Vox Point Indonesia Cabang Manggarai Erlan Yusran; Wakil Sekjen Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia; Aktivis Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng; Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Manggarai; Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) serta sejumlah awam katolik.
Sejumlah pengurus Vox Point itu dilantik oleh Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng Mgr Silvester San, Pr.
Sekjen Vox Point Indonesia, Erwasnus Ridwan Tou mengatakan, sasaran Vox Point Indonesia ke depan adalah menempatkan kader katolik untuk ikut berperan dalam dunia politik untuk mengelola bangsa dan negara khusus di bidang legislatif. Pihaknya ingin menempatkan kader Katolik di legislatif maupun eksekutif yang diharapkan menjadi garam dan terang dunia.
Baca Juga: Johnny Plate Minta masyarakat Coblos Satu, Jangan Dua
Erwasnus menjelaskan, ada beberapa kategori perjuangan Vox Point Indonesia, yakni, Vox Point, sebagai lembaga kader. Untuk itu, wajib menyelenggarakan pendidikan politik secara konsisten untuk menjadikan orang muda katolik terlibat dalam percaturan politik.
Vox Point, lanjut dia, sebagai lembaga edukasi, yakni bertugas memberikan pemahaman kepada umat Katolik tentang keharusan untuk terlibat langsung dalam dunia sosial politik.
“Politik bukan sesuatu yang kotor tetapi sesuatu yang luhur karena lewat kegiatan politik perjuangan mencapai kesejahteraan bersama terwujud,” pungkas dia.
Dia menambahkan, Vox Point sebagai lembaga kajian, dapat memberikan ulasan hasil kajian terhadap sebuah peristiwa politik yang terjadi, dalam bentuk analisa penelitan, survey yang dapat digunakan dalam memberi pertimbangan, atas sesuatu peristiwa yang terjadi.
Sementara Uskup Silvester San dalam sambutannya berharap berharap agar Vox Point Indonesia menjadi kerasulan awam yang murni di bidang sosial politik dan kemasyarakatan dan terbuka untuk semua.
“Jangan sampai dipengaruhi oleh motivasi pribadi, yang terkadang justru menyebabkan terjadinya perpecahan,” kata dia.
Mgr Silvester menyebut, tidak ada alasan bagi umat Katolik untuk tidak terlibat dalam dunia politik. Bahkan, kata dia, dunia politik merupakan sesuatu yang luhur untuk dapat ditekuni oleh setiap kader Katolik agar bisa terlibat dalam menentukan masa depan bangsa Indonesia.
Sementara itu, Ketua DPD Manggarai Vox Point Indonesia, Erlan Yusran mengatakan, keberagaman Agama dan kepercayaan merupakan kekayaan bangsa indonesia yang harus dijaga. Lahirnya konsep kebangsaan dan kenegaraan yang dikenal sebagai empat pilar kebangsaan merupakan harapan untuk tetap kokoh negara Indonesia dan nilai-nilai konsensus bernegara.
Erlan menjelaskan, bahwa empat pilar tersebut yakni; Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinega Tunggal Ika. Semua komponan bangsa, kata dia, tak terkecuali umat katolik sebagai warga negara Indonesia mendapat amanat dan titipan tugas yang sama untuk memwujudkan cita-cita masyarakat Indonesia yang damai, adil dan sejahtera.
“Salah satu cara untuk memwujudkan cita-cita tersebut adalah dengan mengambil bagian secara aktif dalam pelayanan dan karya-karya sosial politik,” pungkas Advokat Peradi itu.
“Pertanyaannya, sejauh manakah kiprah kita sebagai orang katolik? Dalam kegiatan sosial politik kemasyaraktan dan kenegaraan selama ini. Dalam konteks ke-Manggarai-an kita patut berbangga bahwa beberapa politisi kita yang berada di pusat adalah orang orang yang diperhitungkan. Mereka adalah Laurens Bahang Dama, Benny Harman, dan Johnny Plate,”
Tokoh nasional asal Manggarai tersebut merupakan representasi umat katolik di pusat. Oleh karena itu, pihaknya ingin berkontribusi dalam mendorong kader Katolik untuk berpolitik agar dapat memajukan bangsa dan negara Indonesia. (NAL/BEF).