BORONG, BERITA FLORES – Gedung pasar rakyat di Kelurahan Ranaloba, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur-NTT, terancam mubazir. Pasalnya, banyak pedagang lebih memilih berjualan di luar gedung.
Akibatnya, sejumlah pedagang yang memilih setia berjualan di dalam gedung menderita kerugian karena barangnya tak dibeli.
“Mama-mama penjual sayur semua punya tempat di dalam gedung. Tetapi, mereka juga berjualan di luar. Akhirnya, matilah kami yang setia berjualan di dalam geudung,” keluh Margareta (42), seorang pedagang sayur, saat ditemui Beritaflores.com, Rabu, 19 September 2018 lalu.
Lina (40), pedagang sayur lainnya mengatakan karena masih ada penjualan sayur yang berjualan di luar gedung, pembeli pun enggan masuk ke dalam gedung dan lebih memilih membeli sayur yang dijual di luar gedung.
Akibatnya, menurut Lina, para pedagang yang berjualan di dalam gedung mengalami kerugian sebab barang-barang jualannya tak dibeli.
“Kami mengalami kerugian yang luar biasa selama beberapa bulan ini. Mungkin kami sudah rugi puluhan juta sejak bulan dua hingga sekarang,” kata Lina.
Dina (50), seorang pedagang ikan yang setia berjualan di dalam gedung juga mengeluhkan kurangnya pembeli. Ia memperkirakan jumlah penjualan ikan di pasar itu sebanyak 200 hingga 300 orang.
“Yang berjualan di dalam gedung cuma enam pedagang ikan,” ujarnnya.
Menurut Dina kondisi ini terjadi disebabkan, karena akses ke tempat penjualan ikan di dalam gedung terkesan tertutup.
“Gedung ini masalahnya ada pada pintu, pintu cuma satu. Saya sudah bilang untuk gedung pasar ikan dimana – mana dia harus terbuka, bukan begini kayak gedung Dolog buat taro beras” ujarnya saat berbincang – bincang dengan Beritaflores.com Rabu lalu.
Para pedagang berharap pemerintah Manggarai Timur menertibkan pedagang yang berjualan di luar gedung dan mengarahkannnya ke dalam gedung sehingga pembeli pun ikutan ke dalam. (FLORI EDI)