RUTENG, BERITA FLORES – Aparat Polres Manggarai kembali menggelar olah TKP di lokasi penembakan korban Fredianus Taruk Selasa, 10 April 2018 sore. Olah TKP ini mencari petunjuk dan bukti tambahan untuk memudahkan polisi mencari pelaku penembakan.
Olah TKP itu dilakukan di Sondeng, Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Flores – NTT.
“Ini olah TKP lanjutan. Sepulang dari Bali, baru lakukan rekonstruksi,” ujar KBO Reskrim I Nyoman Samuel dilansir Floresa.co Rabu, 11 April 2018.
“Nanti sepulang dari Bali baru dilakukan rekonstruksi,” tambahnya.
- Fredi Ditembak, Proyektil Peluru Bakal Dikirim ke Labfor Denpasar
- Ini Kata Kapolres Manggarai Terkait Kasus Penembakan Warga Karot
- Keluarga Korban Penembakan di Ruteng Kesal dengan Pernyataan Kapolres Manggarai
- Polisi Dalami Kasus Penembakan Warga di Karot, Ruteng
Seorang saksi mata dihadirkan yaitu Damasus dalam olah TKP kali kedua ini, sedangkan saksi lainnya, yakni Adrianus Cangkar, Sensi Mantur, Ran Ehok, Fransiskus Salus, dan seorang saksi diperankan oleh pemeran pengganti. Korban Fredy, yang telah meninggal juga diperankan oleh pemeran pengganti.
Damasus merupakan satu-satunya saksi yang ada bersama korban saat kejadian.
Ia mengatur posisi duduk dan berdiri para pemeran pengganti.
Posisi para saksi dan korban saat itu kata dia, berada di tepi barat jalan raya. Mereka duduk melingkari sumber api karena kedinginan lalu mendekatkan dirinya masing-masing ke sumber api untuk mendapatkan kehangatan.
Ada dua saksi yang duduk, yakni Fransiskus Salus dan Sensi Mantur. Sedangkan saksi Ran, Adrianus, Damasus, dan seorang saksi lagi, serta korban Fredy dalam posisi berdiri.
Damasus berdiri menghadap ke utara dengan kaki kanannya berpijak pada aspal jalan, sedangkan kaki kirinya pada bahu jalan. Sedangkan korban menghadap ke selatan dengan kedua kaki berdiri di atas aspal.
Saksi Adrianus berdiri di atas bahu jalan, di samping kanan korban. Sedangkan saksi Ran berdiri di atas aspal, di samping kanan korban. Seorang saksi lainnya juga berdiri di atas aspal di samping kiri saksi Ran.
Saksi Fransiskus duduk jongkok di pinggir aspal persis di samping kanan saksi Damasus. Sedangkan saksi Sensi jongkok di atas bahu jalan, di samping kiri saksi Damasus dan kanan saksi Adrianus.
“Saat itu saya tidak perhatikan dengan baik posisi masing-masing karena sambil menghindari panas api,” ucap Damasus.
Kisah Damianus, tiba-tiba mereka dikagetkan dengan korban yang jatuh terkapar di atas badan jalan dan kepalanya terluka.
Olah TKP tak berlangsung lama dan adegan hanya berupa posisi saat para saksi dan korban melingkari api sampai pada jatuhnya korban.
Kasat Reskrim Polres Manggarai mengatakan hasil olah TKP lanjutan itu akan disertakan bersama barang bukti dan keterangan lainnya ke Laboratorium Forensik Cabang Denpasar untuk pengusutan kasus tersebut.
Polres Manggarai berangkat ke Bali hari ini, Rabu, 11 April 2018 untuk membawa barang bukti tersebut. Termasuk proyektil yang berhasil diangkat dari kepala korban lewat autopsi pada Minggu, 8 April lalu.
Setelah ditembak pada Selasa malam, 27 Maret lalu, Fredy sempat mendapat perawatan intensif di RSUD Ben Mboi Ruteng, sambil menanti keadannya membaik, untuk kemudian dioperasi di RS Sanglah, Denpasar.
Namun tragisnya, ia lalu meninggal dunia pada Sabtu, 7 April 2018 lalu karena kondisinya semakin buruk.
Hadir juga dalam olah TKP ini yaitu Kanit Buser, Deni Lelang, Babinkamtibmas Karot, Boni Potenti dan anggota polisi yang ada bersama korban saat terjadinya penembakan, yakni Damasus Sunding.
Sembilan orang polisi dan satu orang warga ikut membantu aparat.
Sebelumnya, polisi sempat menggelar olah TKP pertama, pasca kejadian penembakan pada Selasa, 27 Maret 2018. (NAL/FDS/BEF).