RUTENG, BERITA FLORES – Pasangan Viktor Bungtilu Laiskodat-Josef Nae Soi (Paket Victory-Joss) berkomitmen menolak aktivitas Pertambangan di NTT.
Hal itu disampaikan Josep Nae Soi saat acara tatap muka di Aula Paroki Kristus Raja Mbau Muku Ruteng, Minggu, 18 Maret 2018.
Josep mengungkapkan total izin tambang yang dikeluarkan oleh rezim Frans Lebu Raya sebanyak 193 jenis perizinan.
“Jika saja kami mendapat kepercayaan rakyat NTT, kami akan cabut 193 total izin tambang di NTT,” ujar Josep dihadapan pendukungnya di Ruteng.
Menurut Josef, aktivitas eksplorasi pertambangan dapat merusak ekosistem lingkungan. Provinsi NTT kata dia, merupakan sebuah provinsi kepulauan yang gersang yang tidak cocok dengan industrialisasi pertambangan.
Josep menyebut aktivitas pertambangan dapat berdampak buruk pada puluhan ribu hektare lahan hutan di wilayah NTT dalam kondisi kritis karena eksploitasi tambang secara berlebihan.
“Tambang dapat merusak lingkungan. Tetapi kalau kita omong Pariwisata saya setuju,” katanya.
Lebih lanjut kata Josep komitmen tolak tambang telah menjadi harga mati bagi paket Viktory-Joss. Sebab, kehadiran tambang itu lebih dominan berdampak negatif dibandingkan dampak positifnya.
Kata Josef, banyak potensi alam yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk menghilangkan stigma buruk terhadap Provinsi NTT, salah satunya memaksimalkan potensi Pariwisata.
“Jadi potensi Pariwisata ini cukup membantu kesejahteraan masyarakat NTT. Inilah solusinya,” ucap Josef.
Sektor Pertanian dan Pariwisata mesti bersinergi dalam mendukung pembangunan di NTT. Masyarakat NTT khususnya petani harus diberdayakan sehingga bisa menopang sektor pariwisata. Petani diuntungkan jika semua kebutuhan pasar dipasok dari petani NTT itu sendiri.
Ia mengaku dirinya melakukan blusukan ke sejumlah pasar tradisional di wilayah Manggarai Raya, ternyata masih banyak kebutuhan masyarakat yang dipasok dari luar NTT.
“Misalnya bawang merah, bawang putih, sayur-sayuran dan juga buah-buahan. Mengapa mesti dipasok dari luar?” urainya lagi.
“Misalnya kebutuhan bawang merah di pasar. Kita harapkan petani kita dapat menjadi pelaku ekonomi didalamnya. Usaha perhotelan tidak perlu dipasok dari luar semua kebutuhan mereka,”
Menurutnya, potensi – potensi inilah yang perlu kita kembangkan ke depan. Petani harus diberdayakan. Agar semua masyarakat mendapat peluang yang sama untuk meningkatkan ekonomi mereka.
“Sehingga ada sinergitas antara sektor pertanian dan pariwisata dalam mendukung pembangunan NTT. Dengan demikian, tanpa tambang pun masyarakat tetap sejahtera,” pungkasnya.
Kegiatan Tatap Muka tersebut dihadiri sejumlah Relawan, Kader Partai Pengusung dan simpatisan Paket Victory-Joss. (NAL/FDS/BEF).