RUTENG, BERITA FLORES — Bupati Manggarai, Deno Kamelus, menyambangi kelompok tani (Poktan) di Kecamatan Lelak, Kabupaten Manggarai, Flores – NTT. Kunjungan tersebut dilakukan usai mengikuti ritus adat Manggarai Roko Molas Poco di Gendang Wakel, Selasa, 20 November 2018.
Bupati Deno datang di lokasi Poktan menggunakan kendaraan roda dua. Saat tiba di lokasi, dirinya lansung menemui anggota kelompok tani Weang Gerak, di Desa Lentang Kecamatan Lelak. Ia kemudian, meninjau lokasi Simantri 16, lokasi peternakan hingga hortikultura Wae Teku Tedeng. Program Simantri (Sistem Manajemen Pertanian Terintegrasi) merupakan leading sektor yang digagas pemerintah kabupaten Manggarai.
Anggota Poktan tampak antusias mendapat kunjungan orang nomor satu di Kabupaten Manggarai itu.
Mikael Madel, Ketua kelompok Weang Gerak mengaku senang atas kunjungan bupati Deno.
“Kami menyampaikan terima kasih karena pa Bupati bisa datang di tempat kami,” ujarnya pada kesempatan tersebut.
Madel menjelaskan, Poktan Weang Gerak berdiri sejak tahun 2007 silam dengan jumlah anggota 29 kepala keluarga (KK). Pihaknya mengucapkan terima kasih, karena pemkab Manggarai telah memberikan bantuan indukan ternak sapi.
Dia mengungkapkan, hingga kini, bantuan ternak jenis sapi sudah berkembang menjadi 10 ekor. Sementara bantuan pemerintah pusat tahun 2012 lalu sebanyak 40 ekor. Kini sapi bantuan sudah berkembang biak menjadi 117 ekor.
Menanggapi laporan anggota Poktan, bupati Deno kemudian menjelaskan tujuan kunjungan tersebut. Ia mendatangi lokasi untuk melihat perkembangan beberapa Poktan yang sudah mendapat bantuan pemerintah.
“Terima kasih karena sudah menerima kami di sini. Saya mau melihat langsung yang ada di lokasi. Kelompok ini sudah berkembang maju sekali. Karena itu ke depan pendekatan integrasi bukan hanya berhenti di pikiran tapi juga perbuatan,” cetusnya.
Ia berharap, aktivitas kelompok ternak bukan saja berhenti pada pengembangan, melainkan bisa meningkatkan produktivitas hortikultura. Tentunya kata dia, dengan memanfaatkan kotoran sapi menjadi pupuk alami.
“Cirit sapi bisa bikin pupuk dan tanam hortikultura. Nanti Dinas Pertanian akan siap benih, pupuk, dan lain-lain,” urainya.
Ketua DPD PAN Kabupaten Manggarai itu pun berharap, agar dibuat laporan administrasi dengan baik dan mekanisme penjualannya. Diharapkan pemerintah desa bisa mengambil peran dengan mengalokasikan anggaran dana desa untuk kebutuhan kelompok.
Usai menyambangi sejumlah Poktan, bupati Deno kemudian melakukan monitoring lumbung pangan yang dibangun tahun 2013 lalu. Ia pun menggunakan sepeda motor melewati jalan berbatuan melakukan monitoring kantor produksi pupuk bokasi yang dibuat tahun 2012. Kantor itu dibangun oleh Dinas Peternakan Propinsi NTT. (NAL/FDS/BEF).