NGADA, BERITA FLORES — “Pater Hubert Muda telah mengangkat nilai budaya Manggarai menjadi nilai universal”
Bupati Manggarai, Deno Kamelus menjelaskan hal itu saat menghadiri Misa Syukur perayaan Pancawindu Imamat dari Pater Hubertus Muda, SVD.
Perayaan ekaristi empat puluh tahun hidup dalam sakramen imamat tersebut digelar di Lapangan Rakalaba, Paroki Mater Dolorosa Mangulewa, Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten Ngada, Senin 25 Juni 2018.
Bupati Deno Kamelus menyampaikan profisiat kepada Pater Hubert Muda karena telah melewati masa imamat selama 40 tahun. Dari jumlah itu, selama lebih dari 25 tahun Pater Hubert mengabdi untuk gereja di Kabupaten Manggarai, Flores – NTT.
“Pater Huber bukan hanya orang Mangulewa tapi juga orang Manggarai. Mendengar kotbah dari Pater Hubert, orang tidak akan menduga bahwa dia bukanlah orang Manggarai,” kata Deno.
Bupati yang berpasangan dengan Viktor Madur itu menambahkan, Pater Hubert telah memainkan peran dalam mengangkat nilai-nilai tradisi Manggarai menjadi nilai universal. Bahkan kata Deno, pada saat bersamaan Pater Hubert telah menerjemahkan nilai-nilai universal untuk komunitas lokal Manggarai.
“Isi kotbahnya di Manggarai menggunakan bahasa Manggarai dengan kata-kata yang mengandung filosofi hidup orang Manggarai,” lanjut dia.
Pada kesempatan istimewa tersebut, Pater Hubert menyampaikan rasa syukur atas segala berkat yang ia terima. Selain itu, ia mengungkapkan rasa syukurnya karena dukungan semua pihak sehingga tetap bertahan selama 40 tahun menjadi imam Tuhan.
“Ziarah hidup kita selalu terbentang antara menciptakan dan menemukan. Sebagaimana bahasa Kitab Suci, Datanglah dan lihatlah. Saya hidup di Manggarai dan ingin mati di Manggarai karena Manggarai adalah tanah yang terberkati,” tutur Pater Hubert dalam kesempatan istimewa itu.
Menurut dia, ziarah hidupnya adalah atas nama gereja bukan ziarah pribadi. Karena itu, dirinya menyampaikan ucapan terimakasih kepada umat secara keseluruhan.
“Terimakasih untuk fungsi yang sudah berjalan selama 40 tahun dari keluarga. Terima kasih telah menjadi pendoa bagi kami para imam. Terima kasih kepada pemerintah yang berjuang untuk masyarakat. Ini adalah syukuran kita bersama,” papar dia sambil mengekspresikan rasa syukur di hadapan umat.
Pater Dr. Hubertus Muda, SVD menjalani ziarah imamatnya di bawah motto “Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.” (Mzm, 16:5).
Pater Philipus Tule, SVD dalam kotbahnya menjelaskan bahwa Pater Hubert telah dengan setia dalam melayani Tuhan selama 40 tahun. Panggilan khusus ini hadir di tengah kegersangan panggilan imam.
Ia menilai bahwa kehadiran Pater Hubert bukan hanya sebagai seorang imam melainkan juga sebagai budayawan.
“Ketika orang meragukan kelanggengan imamat, Pater Hubert tampil dalam kesetiaan imamatnya. Misinya adalah pemanusiaan manusia atas dasar inkarnasi. Yubilaris selalu menjujung tinggi misi inkarnasi Allah,” cetus dia sambil berharap putra Rakalaba itu sebagai pemberi harapan hidup bagi umat.
Dalam kesempatan itu hadir pula Uskup Agung Ende Mgr. Vinsensius Potokota, Plt Bupati Ngada Drs. Paulus Soliwoa, Pj, Sekda Ngada Hironimus Reba Watu, S.Ip. Juga sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Ngada. (HumasproManggarai/FDS/BEF).