BORONG, BERITA FLORES – Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Mensi Anam mengajak masyarakat di Kabupaten itu menggunakan hak pilih pada pemilihan bupati dan wakil bupati 27 Juni 2018 sesuai dengan hati nurani.
“Pilihlah calon bupati sesuai hati nurani, tanpa paksaan dari siapapun,” kata Mensi kepada Beritaflores.com Sabtu, 27 Januari 2018.
Namun, ia mengingatkan agar masyarakat memilih bupati dan wakil bupati yang bisa membangun Manggarai Timur lebih maju lagi.
Di samping itu, ia juga mengajak masyarakat, agar mencermati secara teliti rekam jejak semua Cabup – Cawabup Pilkada Matim 2018.
Ketua DPC Hanura Kabupaten Matim itu menjelaskan pemilih memperhatikan secara cermat karakter dan integritas kandidat. Ia pun mengajak masyarakat untuk dalami sikap, tindakan dan setiap pelayanan yang bersentuhan dengan kepentingan publik selama ini.
“Apakah kandidat memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin yang berintegritas dan pro terhadap kebutuhan masyarakat Matim” tukas Mensi.
Anggota DPRD Matim asal Lamba Leda itu menjelaskan pemilih harus mengetahui track record para Kandidat. Bahkan sepak terjang Bakal Calon dalam menjalankan tugas sebelumnya selama mereka menjadi figure.
“Sehingga semua kandidat dapat menyelesaikan dan menjawab persoalan kebutuhan masyarakat yang patut diprioritaskan di kabupaten Manggarai Timur” pungkasnya.
Jika masyarakat Matim ingin lebih baik kedepannya kata Mensi, maka poin tersebut perlu diperhatikan dari setiap kandidat.
“Kita tidak boleh memilih hal yang kita tidak tahu tentang kandidat. Hadiri tatap muka dan sosialisasi setiap kandidat agar kita bisa melihat apa yang akan dibuatnya untuk Manggarai Timur selama lima tahun,” tambah dia.
Ia memprediksi, godaan praktek kecurangan kedepan sangat tinggi. Tentunya datang silih berganti dengan beraneka rupa orang, cara, dan model.
“Membujuk, merayu, mendesak, menggertak, mengiming-iming, janji – janji, dan mengancam. Model dan cara tersebut bisa saja kita alami menjelang pilkada Matim. Tetapi syukurlah kalau tidak terjadi demikian,”
Ia berharap, agar masyarakat untuk tidak bergeming dan terpengaruh dalam pola politik uang.
“Kita harus fokus pada otak dan pikiran kita untuk menakar berdasarkan pertimbangan nalar yang rasional,”
Mensi berujar, masyakat diharapkan memilih dengan mutlak melibatkan hati nurani. Ia meyakini jika memilih berdasarkan hati nurani, tidak pernah salah.
“Pasti tepat dan benar. Tentunya kemudian tidak akan ada masalah batin karena memilih menggunakan kehendak hati nurani. Selalu berdampak positif, aman, tenang, damai dan bahagia” tandas anggota DPRD Matim dua periode itu.
Mensi juga mengkritisi kandidat jika menggunakan politik uang, politik balas budi, promosi jabatan pribadi, dan politik usaha pribadi.
“Jangan terpengaruh dengan hal – hal tersebut sehingga mengakibatkan hati nurani kita terabaikan,” ucapnya.
Bahkan kata dia, ada sebagian masyarakat yang membenarkan politik uang dengan menerima uang dari Kandidat tertentu. Namun tidak memilih kandidat itu saat pencoblosan.
“Ada yang bilang kita terima uangnya, kita tetap pilih pakai hati nurani. Saya katakan itu tidak baik dan tidak benar. Yang baik dan benar adalah tolak uangnya kita tetap pakai hati nurani” pintanya.
Penulis : Leo Jehatu
Editor : Ronald Tarsan