BORONG, BERITA FLORES – Pemuda Kabupaten Manggarai Timur, Flores – NTT menyarankan kepada Kandidat Pilkada di daerah itu agar mengedepankan Pilkada damai.
Edigius Dahal, salah satu pemuda asal Matim mengatakan para Kandidat dan seluruh stakeholder Pemilu untuk menjalankan sungguh – sungguh Pendidikan Politik dan Pilkada damai.
“Para Kandidat dan seluruh stakeholder terkait harus kedepankan Pendidikan Politik dan Pilkada damai,” ujarnya kepada Beritaflores.com melalui WhatsApp, Sabtu, 13 Januari 2018.
Pilkada damai kata Edi, dapat terwujud manakala para kandidat tidak melakukan black campaign dan melakukan kecurangan.
“Kami sarankan kepada para Kandidat agar tidak melakukan kampanye hitam, dan saling serang,” tukasnya.
Edi menuturkan, para generasi muda dan masyarakat di Manggarai Timur dapat menentukan kandidat pemimpin mereka secara ideal.
“Masyarakat juga harus secara sadar bisa menilai Paket mana yang tepat menahkodai Manggarai Timur untuk lima tahun mendatang,”
“Matim sekarang mendapat predikat sebagai kabupaten dengan infrastruktur jalan terburuk. Untuk mengoreksi hal ini, kita harus benar-benar jeli untuk menentukan siapa yang benar-benar layak. Jangan lagi sampai salah pilih,” katanya.
Menurut aktivis GMNI Cabang Manggarai ini, di era saat ini masyarakat dan kawula muda Manggarai Timur saatnya memperdalam ilmu dan wawasan politik untuk daerah yang lebih baik.
Disamping itu juga melakukan observasi, serta mengumpulkan informasi tentang bagaimana kriteria pemimpin Kabupaten Manggarai Timur ke depan yang ideal, ditengah carut marutnya sejumlah polemik di pemerintahan daerah saat ini.
“Memilih pemimpin harus berdasarkan track record yang baik seorang kandidat, akan tetapi harus obyektif dan realistis,” terang Edi.
Lebih lanjut ujar Edi, adanya diskusi yang mengedepankan pandangan objektif terhadap figure pemimpin yang ideal diharapkan menjadi pemantik kesadaran bagi masyarakat dan generasi muda Matim untuk menentukan sikap politik yang aktif dan obyektif.
“Kita harus mendorong pemimpin yang bisa mengatasi persoalan infrastruktur di Matim,” tandasnya.
Yohanes Toberato, Pemuda Asal Biting Kecamatan Poco Ranaka, mengatakan masyarakat perlu didoktrin lewat pendidikan politik.
Dijelaskan Yohanes, tentunya pendidikan politik di Matim menjadi hal yang urgen dilakukan, agar pemilih dapat memilih secara cerdas dan bijak. Sehingga melahirkan pemimpin yang cerdas dan bijak pula.
“Pemilih yang tidak cerdas akan melahirkan pemimpin yang tidak cerdas pula,” katanya.
Pendidikan Politik yang dimaksud kata dia adalah sosialisasi, seminar ataupun penyuluhan yang berkaitan dengan proses pencerahan dalam menyelenggarakan Pemilihan Umum berkualitas.
Menurut Ketua Forum Pemuda Desa Ulu Wae (FORPEDEWA) itu, poin penting dari materi sosialisasi untuk konteks kita di Matim adalah berkaitan dengan strategi memilih.
“Bahwa untuk memilih Bupati Matim dan Wakil Bupati, perlu mempertimbangkan visi dan misi mereka yang nanti akan diimplementasikan lewat program kerja,”
“Efeknya pasti mampu membawa Matim ke arah yang lebih baik” cetusnya.
Ia berharap, pemimpin yang terpilih bisa membuat perubahan untuk membawa Manggarai Timur yang lebih baik.
Penulis : Leo Jehatu
Edutor : Nald