BORONG, BERITA FLORES – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat rencananya hendak menghadiri undangan panitia untuk menyaksikan turnamen sepak bola di Mukun, Kecamatan Kota Komba Utara, Manggarai Timur pada Sabtu, 16 April 2022 mendatang.
Di tengah rencana kehadiran Gubernur Laiskodat tersebut, malah turnamen sepak bola yang diduga melanggar prokes itu justru membuat kericuhan.
Aksi yang nyaris adu jotos itu, kini tengah viral di media sosial. Dalam video yang berdurasi 30 detik itu, tampak kedua kesebelasan saling serang dan saling dorong. Terdengar juga teriakan, ” wasit…wasit…itu “. Sementara ada suara teriakan dari area tribun panitia, “gugur…gugur …itu kesebelasan,” teriak sejumlah penonton.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Beritaflores.com bahwa, kedatangan orang nomor satu di Nusa Tenggara Timur itu, bertujuan untuk menyaksikan secara langsung turnamen bola sepak di Mukun. Gubernur NTT dijadwalkan tiba di Mukun, pada Sabtu, 16 April 2022 mendatang.
Rencananya, usai menonton pertandingan di turnamen yang memeriahkan hari raya Paskah itu, malam harinya Gubernur Laiskodat akan menginap di Mukun. Keesokan harinya pada Minggu, 17 April 2022 dilanjutkan dengan menonton pertunjukan tarian caci di Mukun, Kota Komba Utara.
Sementara sebelumnya, Kapolres Manggarai Timur berjanji segera memanggil panitia dan membubarkan turnamen sepak bola di Mukun, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur, NTT.
Dilaporkan sebelumnya, ribuan penonton memadati lapangan Mukun, untuk menyaksikan pertandingan sepak bola. Turnamen sepak bola tersebut digelar dalam rangka memeriahkan pekan suci hari raya Paskah yang diikuti 64 klub dari berbagai desa dan kecamatan.
Meski penonton membludak untuk menyaksikan setiap klub yang berlaga bahkan melanggar protokol kesehatan, namun turnamen tersebut masih saja berjalan dan kini sudah berlangsung empat hari.
Sejumlah warga telah meminta Kapolres Manggarai Timur, agar secepatnya membubarkan turnamen sepak bola yang berpotensi menjadi klaster baru Covid-19 di daerah itu.
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Manggarai Timur, AKBP I Ketut Widiarta, SH., S.IK., M.Si. kepada wartawan di ruang kerjanya Senin, 11 April 2022 mengatakan, pihaknya segera memanggil panitia pelaksana turnamen sepak bola. Ia juga berjanji segera membubarkan turnamen bola tersebut.
“Ia, kebetulan itu hari saya sempat tahan surat dari panitia saat mau minta izin. Saya lihat juga di media itu banyak sekali massanya, dan itu melanggar prokes,” ujarnya.
Menurut Kapolres Matim, panitia penyelenggara tidak konsisten dengan apa yang disampaikan saat meminta izin untuk menaati prokes. Ia malah melihat para penonton justru membeludak bahkan mengabaikan prokes.
“Intinya, kita akan bangun koordinasi dengan pihak Polsek Waelengga, kita juga akan segera panggil panitianya, dan kita akan bubarkan,” tegas dia.
Pengakuan berbeda yang diungkapkan Ketua Panitia Turnamen, Frans Maji. Ia mengklaim sudah mengantongi surat izin dari pihak kepolisian Polres Manggarai Timur. Ia juga mengklaim telah berkordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Manggarai Timur.
“Turnamen ini, kami sudah buat surat izin di Polres Manggarai Timur, kami juga sudah koordinasi dengan Satgas Covid-19. Sejauh ini, pertandingan aman- aman saja,” klaim dia.
Sementara sebelumnya, HS (42), seorang warga yang pernah terpapar Covid-19 meminta kepada aparat kepolisian Polres Manggarai Timur, untuk segera membubarkan turnamen sepak bola di Mukun, Kota Komba Utara itu. Sebab menurut HS, turnamen tersebut diduga melanggar prokes. Bahkan dapat memicu terjadinya penyebaran Covid-19 di wilayah itu.
“Kita semua tentu tahu, sudah empat hari, para penonton membludak untuk menyaksikan turnamen bola sepak di Mukun. Coba lihat baik, penonton jelas- jelas melanggar prokes,” ujarnya kepada wartawan di Mukun Minggu, 10 April 2022.
Apalagi penonton yang hadir, kata dia, datang dari berbagai desa dan kecamatan. Ia juga mempertanyakan keberadaan Satgas Covid-19 Kabupaten Manggarai Timur lantaran membiarkan turnamen tersebut berlangsung hingga kini.
Padahal lanjut dia, wilayah Kecamatan Kota Komba Utara masuk dalam zona merah Covid-19. Ia mengaku sangat kesal dengan pemerintah dan aparat kepolisian setempat, karena di tengah melonjaknya kasus Covid-19 saat ini, malah masih juga menggelar turnamen yang dapat memicu terjadinya penyebaran virus yang mematikan itu.
“Saya mendesak kepada kepolisian Polres Manggarai Timur, agar segera bubarkan turnamen bola sepak di Mukun, Kecamatan Kota Komba Utara. Sebab turnamen tersebut, dapat memicu terjadinya penyebaran Covid-19. Apalagi kita lihat sendiri, para penonton tidak jaga jarak, banyak yang tidak gunakan masker,” tegas HS.
Berdasarkan pantauan wartawan ini di lokasi, ribuan penonton memenuhi lapangan Mukun, Kecamatan Kota Komba Utara. Para penonton begitu membludak tidak menerapkan prokes seperti menjaga jarak aman, tidak memakai masker. Bahkan berdesakan saat keluar masuk lapangan sepak bola tersebut.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang berhasil diperoleh oleh media ini, pada Maret, 2022 lalu di Ketang, Desa Golo Tolang, Kecamatan Kota Komba Utara terdapat 104 orang terpapar virus mematikan itu. Namun, meski baru beberapa bulan, di wilayah Kota Komba Utara masuk dalam zona merah Covid-19, akan tetapi turnamen bola sepak masih berlangsung.
Penulis: Firman Jaya