KUPANG, BERITAFLORES – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, menanggapi kebijakan efisiensi anggaran, khususnya kebijakan pemotongan anggaran transfer ke daerah (TKD) oleh pemerintah pusat untuk tahun 2025 dan 2026.
Terkait hal tersebut, Gubernur mendorong agar ASN bekerja lebih optimal dalam mengumpulkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), seperti pajak daerah dan retribusi, sebagai upaya menutupi kekurangan anggaran dari pusat.
Ia mengatakan dana yang ada akan difokuskan kembali pada program-program prioritas yang sesuai dengan kebutuhan daerah. Sehingga ASN perlu beradaptasi dengan perubahan rencana kerja dan realokasi anggaran yang mungkin terjadi.
“ASN harus konsisten dalam disiplin kerja, jaga terus kebersamaan dalam ruang lingkup pekerjaan, karena itu yang akan buat kita solid dan lebih efektif dan inovatif, khususnya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” kata Gubernur Melki dalam arahan saat memimpin apel bersama ASN lingkup Pemerintah Provinsi NTT, di Halaman Gedung Sasando Kupang, pada Senin (27/10/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Melki Laka Lena, juga menegaskan pentingnya sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat atau ‘tiga batu tungku’ pendidikan sebagai kunci utama dalam membangun kualitas pendidikan yang unggul secara akademik, berakar pada moral dan karakter, serta berorientasi pada kewirausahaan di NTT.
Pendidikan di NTT saat ini, menurut Gubernur Melki sedang tidak baik-baik saja. Karena itu, Ia tegaskan melalui regulasi yang sekarang tengah ‘digodok’ oleh jajarannya, akan dihidupkan kembali ‘tiga batu tungku’ pendidikan yakni sekolah, keluarga, dan lingkungan.
“Kita akan siapkan Peraturan Gubernur untuk memastikan sinergi ini berjalan nyata. Karena keluarga punya peran penting dalam mendampingi anak-anak belajar di rumah. Ini juga untuk memastikan anak-anak kita terhindar dari hal-hal buruk di luar sana, seperti penyakit sosial juga HIV/AIDS jika salah pergaulan,” ujar Gubernur.
Gubernur NTT dalam arahannya juga menyebutkan pada awal November 2025 mendatang akan ada pertemuan para Kepala Daerah se – Bali Nusra. Menurutnya, ini merupakan momentum dalam mendorong kerja sama antara Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan NTT yang mempunyai tujuan memajukan pembangunan di berbagai sektor di ketiga provinsi tersebut.
“Dalam pertemuan tersebut ,nantinya berbagai sektor pembangunan, baik pendidikan, pariwisata, ekonomi, UMKM, pendidikan, pertanian, peternakan tentu akan kita sinergikan bersama. Program-program yang bisa kita kerjasamakan akan kita dorong dan konkritkan dalam kerja sama antar daerah tersebut,” ungkap Melki.
Sebelum mengakhiri arahannya, Gubernur juga mengingatkan pada 11-13 November mendatang, juga akan digelar kegiatan Indonesia-Pacific Cultural Synergy (IPACS) di Kupang.
Oleh karenanya Ia meminta dukungan jajaran Pemprov NTT dan berbagai pihak terkait untuk menyukseskan acara yang akan dihadiri oleh sekitar tujuh belas negara se – Asia Pasifik tersebut.
Ia menjelaskan, hal tersebut merupakan momentum yang sangat bagus untuk menegaskan posisi NTT dan Indonesia di kancah nasional dan internasional. Momentum tersebut menurutnya, bukan sekadar perayaan budaya, tetapi juga cara NTT menunjukkan kesiapannya menjadi jendela peradaban Melanesia di Asia Pasifik.
“Kita harus jamu dengan baik para tamu negara-negara Asia Pasifik yang akan datang nanti. Karena melalui acara ini menjadi momentum bagus untuk kita dalam mempromosikan keindahan alam, kuliner, dan produk-produk kreatif Flobamorata. Dunia harus tahu bahwa NTT tidak hanya kaya budaya, tapi juga punya potensi besar di bidang pariwisata dan ekonomi lokal lainnya,” ucap Gubernur Melki. (**)
Laporan: Adrianus Paju





