RUTENG, BERITA FLORES – Pemerintah Kabupaten Manggarai, Flores – NTT kini melibatkan lembaga keuangan seperti perbankan dan beberapa perusahaan untuk mempercepat pencapaian STBM -Gesi (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan Berkesetaraan Gender) di daerah itu.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemda Manggarai menggandeng Yayasan Plan International Indonesia menggelar acara bertajuk “Pertemuan Dukungan CSR dalam Pencapaian STBM Gesi” yang digelar di Rumah Jabatan Bupati Manggarai Kamis, 18 Agustus 2022.
Provincial Coordinator Project WfW Plan Indonesia Juliani F. Talan mengatakan, saat ini pihaknya terus membangun komitmen bersama para pihak dalam mewujudkan pembangunan ekonomi dan sanitasi yang inklusif. Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi inklusif bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat, menurunkan kemiskinan, menurunkan distribusi pendapatan, dan penyerapan tenaga kerja.
Pada kesempatan itu juga, Juliani mengucapkan terima kasih kepada Pemda, PKK Manggarai, dan teman-teman pimpinan BUMD, BUMN dan PT Wings. Karena telah membuka diri dan ingin berkerja sama dengan NGO (LSM).
“Karena jujur kami sebagai LSM tidak bisa bergerak kalau Pemda sendiri tidak membuka diri. Jadi saya mengucapkan terima kasih kepada pa bupati dan pa wakil bupati karena kami bisa berkomunikasi dengan baik,” ujarnya.
Juliani juga mengajak pihak bank dan PT Wings untuk bergerak bersama dalam rangka mempercepat pencapaian program STBM Gesi di daerah itu. Pimpinan BUMD maupun BUMN diharapkan bisa memberi support terkait kegiatan lomba kebersihan atau melalui stimulan misalnya dalam bentuk game edukasi pada setiap event seperti HUT RI 17 Agustus maupun hari raya lainnya.
Selain itu, selama ini Plan Indonesia telah membina beberapa kelompok wirausaha sanitasi (Wusan) untuk membuat kloset dan fasilitas sanitasi lainnya untuk dijual sehingga mereka diberdayakan. Ia meminta semua pihak untuk merekomendasikan bila ada standar dalam membuat ram atau pegangan untuk pembangunan jamban inklusi di sekolah-sekolah.
“Karena kita melibatkan kelompok difabel untuk bisa praktek langsung sehingga semua fasilitas inklusi tersebut bisa menjadi kebutuhan mereka. Itu mereka biasa memberikan masukan dan saran dalam membangun fasilitas inklusi yang baik,” terang Juliani.
Ketua PKK Kabupaten Manggarai, Meldy Hagur Nabit mengatakan, pihaknya berjanji untuk menyiapkan lokasi kegiatan sosialisasi dan pemicuan bersama dengan lembaga perbankan secara bergantian.
“Kalau bulan ini dengan Bank BNI dan bulan depan kita dengan Bank Mandiri. Kita lakukan sosialisasi tentang keuangan kepada keluarga-keluarga tentang melek finansial atau melek keuangan,” ujarnya.
Ia berharap, dana CSR dari perusahaan BUMD maupun BUMN bisa dimanfaatkan untuk kegiatan sosialisasi dan pemicuan di desa-desa. Sehingga bisa merubah mindset masyarakat tentang pola hidup sehat.
“Kalau saya lebih kepada pemicuan dan edukasi kepada masyarakat,” pungkas dia.
Menanggapi hal itu, Kepala Cabang Bank Mandiri KCP. Ruteng, Cordianus Juadi Nggeon mengatakan, pihaknya sangat mendukung program STBM Gesi melalui intervensi dana CSR perusahan BUMN. Ia menjelaskan, ada sejumlah mekanisme yang harus dilakukan sehingga dana CSR bisa dimanfaatkan untuk mendorong percepatan pelaksanaan program STBM Gesi di daerah itu.
Cordianus mengatakan, baru-baru ini pihaknya telah menyalurkan dana CSR sebesar Rp150 juta, sebelumnya ada satu unit ambulans kepada penerima manfaat dan total 200 sepatu untuk siswa-siswi di SDI Rampasasa, SD di Wae Rii dan SDK Kumba. Bantuan tersebut kini sedang dalam proses pengiriman dari Jakarta.
Ia mengaku, sebelumnya juga Bank Mandiri telah menyalurkan bantuan berupa sembako dan bantuan satu unit MCK di Desa Cireng. Meski begitu, dirinya tidak memiliki daya lebih selain harus mengikuti arahan dari manajemen.
“Kami itu ingin sekali CSR dari bank BUMN ini bisa disalurkan melalui program STBM Gesi ini. Tinggal bagaimana koordinasi nanti ke depan untuk memberikan dana CSR mendukung program STBM Gesi di Manggarai,” ujarnya.
Kepala Bank Lukas Ganda mengatakan, perbankan pada dasarnya sangat mendukung program STBM Gesi. Ia mengaku, selama ini pihaknya sering membantu masyarakat walaupun hanya berupa pinjaman uang kepada masyarakat.
“Kami juga sangat mendukung wirausaha sanitasi yang membuat kloset karena itu sejalan dengan program kerja bank Lukas Ganda,” beber dia.
Ia juga menyambut baik mengenai strategi dalam mendorong percepatan pelaksanaan STBM Gesi melalui pembangunan fasilitas kesehatan yang inklusi dan berjanji membantu dari sisi anggaran membangun fasilitas inklusi tersebut.
“Mungkin bisa per tiga bulan, karena kami juga menyampaikan laporan kepada otoritas terkait. Seperti laporan inklusi, literasi dan edukasi. Itu wajib,” ujarnya.
“Kebetulan saya orang Manggarai, saya juga selama ini sekian tahun saya berpikir apa yang bisa kami bantu untuk daerah sendiri. Bahkan sudah bolak balik dari NTB, tetapi daerah sendiri tidak bisa,” pungkas dia.
Ia menyatakan, pihaknya sebagai lembaga keuangan siap mendorong untuk menuntaskan STBM Gesi di Kabupaten Manggarai.
Seorang wirausaha sanitasi (Wusan), Rofinus Par, warga Kelurahan Pagal, Kecamatan Cibal mengatakan, selama ini pihaknya telah memproduksi kloset yang harganya hanya Rp100.000 dan saat ini sudah mencetak sebanyak 300 unit kloset per bulannya.
“Kami juga mempunyai anggota kerja yakni masyarakat sekitar dan ada beberapa ibu rumah tangga, anak perempuan juga ikut terlibat dalam mencetak kloset. Itulah yang kami kerjakan selama ini mendukung program pemerintah yaitu stop buang air besar sembarangan (Stop BABS). Kami mencetak kloset di bawah naungan Yayasan Plan Indonesia,” ujarnya.
Meski begitu, selama ini pihaknya menemui beragam masalah salah satunya adalah sulit memasarkan produk mereka. Rofnus mengaku, pihaknya telah mendapat kemudahan karena diberi pinjaman dari Bank BRI.
“Mohon pemerintah membantu kami untuk memasarkan produk karena kami sudah mencetak banyak selama ini,” jelas dia. (RED).