RUTENG, BERITA FLORES – Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut berkomitmen untuk menuntaskan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) berkesetaraan gender dan inklusi (GESI) di daerah itu.
Ia menjelaskan hal itu saat membuka kegiatan Workshop Implementasi Perbup STBM GESI kerja sama antara Pemda Kabupaten Manggarai dengan Yayasan Plan International Indonesia atau Plan Indonesia . Workshop ini digelar di Aula Bappelitbangda Manggarai Juamat, 8 April 2022.
Wabup Heri mengajak semua pihak agar melaksanakan lima pilar STBM terutama pilar dua yakni cuci tangan pakai sabun (CTPS) di waktu penting, yaitu sebelum dan sesudah makan, setelah dari toilet dan sebelum menyusui anak.
Selain itu, ia juga mengajak melaksanakan pilar tiga STBM yakni pengelolaan air minum; rebus air sebelum diminum dan tutup makanan agar terhindar dari lalat.
“Pilar dua dan tiga segera diverifikasi oleh pihak provinsi. Oleh karena itu, kita semua harus selalu cuci tangan pakai sabun, awas ada kuman penyakit,” ujarnya.
Ia juga mengajak jajarannya untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pola hidup sehat dengan melaksanakan lima pilar STBM. Ia mengaku, semua pihak harus memiliki komitmen dalam malaksanakan lima pilar STBM. Terutama mengenai pengelolaan sampah rumah tangga.
“Harus ada proses memberitahu atau mengedukasi sesama tentang cara hidup sehat. Kita harus memilah sampah seperti kertas, botol, plastik dan besi, ini sulit terurai. Maka perlu ada edukasi juga di situ,” pungkas dia.
Menurut Wabup Heri, kondisi saat ini seperti telah bersepakat ada yang mencetak sampah, ada yang berusaha mengatasi persoalan sampah. Hal itu kata dia, perlu ada diskusi serius untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah.
“Sampah itu bukan hanya kertas, tetapi ada juga sampah cara berpikir.
Sementara itu, Provincial Coordinator Project WfW Plan Indonesia Juliani F. Talan mengatakan, pihaknya bersama Pemda Manggarai telah bekerja sama dalam menuntaskan lima pilar STBM GESI.
Kini, Plan Indonesia fokus menuntaskan pilar dua dan pilar tiga STBM, setelah sebelumnya berhasil mendorong Pemda Manggarai meraih penghargaan Kabupaten ODF (Open Defecation Free).
“Saat ini kita sudah pada tahapan proses jadwal untuk verifikasi pilar dua dan pilar tiga STBM oleh pihak provinsi. Jadi sebelum pelantikan kepala puskesmas dan camat baru, kita sudah memberikan surat permohonan ke provinsi, agar pihak provinsi melakukan verifikasi tingkat kabupaten,” ujarnya saat memberikan pengantar pada kegiatan workshop.
Juliani menjelaskan, rencananya verifikasi ini bakal dilaksanakan pada tanggal 20 atau 22 April mendatang. Sementara sistemnya kemungkinan besar menggunakan metode verifikasi online atau daring.
Karena itu, lanjut dia, perlu duduk bersama untuk menyepakati atau melihat kembali data-data mengenai persiapan verifikasi pilar dua dan tiga oleh pihak provinsi, sehingga data tersebut keluarnya satu pintu. Hal itu juga yang dilakukan pada saat pencapaian ODF Kabupaten sebelumnya.
“Ada dua hal yang perlu dipersiapkan antara lain; pertama, memperlihatkan video salah satu rumah warga sehingga tim verifikasi bisa melihat penerapan lima pilar STBM. Kedua, pihak provinsi belum memberitahukan nama desa yang akan diverifikasi. Untuk itu, semua desa dan kelurahan agar dipersiapkan untuk menjadi objek verifikasi,” ucap dia.
Juliani menambahkan, hingga saat ini pihak provinsi telah melakukan memerksa dokumen terkait objek verifikasi dua pilar dari lima pilar STBM tersebut. Pihak provinsi juga sudah meng-update data terkait sebelum dilaksanakan verifikasi sehingga bisa mengetahui dokumen apa saja yang harus dilengkapi.
“Tanggal 27 itu sudah dikunci, saat itu kita semua akan pleno bersama bapa bupati, direktur Plan Indonesia dan DPRD Provinsi,” ucap Juliani.
Dari pantauan wartawan, hadir pada kegiatan workshop ini antara lain, para kepala puskesmas, pimpinan OPD, camat, penyandang disabilitas dan perwakilan masyarakat. (RED).