JAKARTA, BERITA FLORES – Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) harus kehilangan salah satu putra terbaik yang pernah memimpin daerah itu. Mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya menghembuskan nafas terakhirnya di RSUP Sanglah Denpasar, Bali pada Minggu, 19 Desember 2021.
PDI Perjuangan melalui Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto mengucapkan bela sungkawa dan duka cita mendalam atas wafatnya senior partai dan sekaligus pejuang partai, Frans Lebu Raya. FLR merupakan mantan Gubernur NTT sekaligus mantan Ketua DPD PDI Perjuangan.
“Begitu mendapat kabar itu, saya langsung melaporkan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri. Beliau menyampaikan duka cita yang mendalam, mendoakan semoga Pak Frans Lebu Raya dilancarkan jalannya dan mendapat tempat terbaik di surga” terang Hasto.
Megawati Soekarnoputri lanjutnya, memberikan arahan agar seluruh anggota dan kader partai dapat memberikan penghormatan terbaik kepada Alm Frans Lebu Raya. Dalam rekam jejak sejarah partai, Frans sosok yang teguh pada prinsip; pejuang partai dan di masa sulit ketika mendapat tekanan pemerintahan otoriter orde baru, Frans sangat loyal pada Bung Karno, Ibu Megawati, dan PDI Perjuangan.
“Seluruh anggota dan kader partai meneladani perjuangan beliau dengan memberi penghormatan terakhir sesuai protokol partai,” ujarnya.
Hasto melanjutkan, dalam catatan pribadinya, sejak Kongres PDI Perjuangan tahun 2005, 2010, dan 2015, Frans Lebu Raya selalu dipercaya oleh utusan kongres sebagai Pimpinan Sidang Sementara Kongres. Kala itu, Frans di hadapan peserta kongres pun memimpin upacara pengucapan janji jabatan ketua umum terpilih secara aklamasi, Megawati Soekarnoputri.
“Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan dan partai terus mengenang perjuangan pak Frans Lebu Raya. Selamat jalan Pak Frans, doa kami menyertaimu,” ucap dia.
Anggota DPR RI Fraksi PDIP Dapil NTT 1, Andreas Hugo Pareira menuturkan perjalanan dan perjuangan PDI Perjuangan di NTT tidak terlepas dari sosok Frans Lebu Raya. PDI Perjuangan NTT pada masanya sangat identik dengan figur FLR. Hal ini karena sepak terjang dan lebih dari sebagian perjalanan hidupnya diabdikan untuk dunia perpolitikan di NTT melalui panji PDI Perjuangan.
FLR memulai kariernya sebagai Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi NTT, kemudian menjadi Ketua DPD 3 periode 2005 – 2019. Karier di legislatif bermula sebagai Wakil Ketua DPRD, kemudian Ketua DPRD, Wakil Gubernur dan dua periode menjadi Gubernur 2008 hingga 2018.
“Masyarakat NTT mengenang FLR sebagai seorang sosok pejuang yang tekun, pekeria keras dan dalam kesabarannya membangun NTT yang penuh dengan tantangan. Selamat jalan Ama Frans. Semoga jalanmu menuju keabadian di rumah Bapa di Surga,” ucap dia. (RED).