KUPANG, BERITA FLORES – Membangun Gereja merupakan wujud nyata membangun manusia. Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat menjelaskan hal itu saat menghadiri Pentahbisan dan Peresmian Gedung Kebaktian Jemaat GMIT Golgota Haumoro, sekaligus Syukur Ulang Tahun ke 65 Jemaat ini (11/11).
“Gereja dalam sejarahnya telah ikut andil dalam perubahan yang terjadi di dunia ini. Itulah mengapa gereja sangat penting di dalam pembangunan kemanusiaan, sosial, kebudayaan, ekonomi, politik, dan bukan saja tentang masalah keyakinan dalam beragama tetapi gereja berperan penting di dalam sejarah kehidupan manusia,” ujar Gubernur VBL.
Ia menjelaskan, gereja bukan saja tentang gedung yang dibangun megah, tapi gereja adalah saya, gereja adalah anda, gereja adalah kita semua, sehingga menjadi sebuah gerakan besar untuk merubah Nusa Tenggara Timur. Kebangkitan atas gerakan tersebut sama persis dengan bagaimana kita mendesain cara berpikir manusia, tentu tidak ada pilihan yang lebih cerdas selain pendidikan,” pungkas dia.
Gubernur Viktor menyatakan bahwa Visi NTT Bangkit Menuju Sejahtera adalah sebuah keyakinan. Keyakinan visi yang akan membawa keberlanjutan dalam kepemimpinan yang baik kedepannya dengan atau tanpa beliau, jika gereja dapat terus mendidik dan melatih mewujudkan visi tersebut, akan menjadi mimpi bersama dan dilanjutkan oleh generasi kemudian untuk menatap masa depan yang cerah.
“Tentu dalam perjalanan gereja dan pemerintah mewujudkan hal ini, kita akan menemui tantangan yang luar biasa, sebut saja angka kemiskinan yang masih sangat tinggi, stunting, terlebih pendidikan kita yang belum merata, namun semangat perjuangan itu yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada kita, untuk itu saya ingin katakan bahwa ciri khas pengikut Kristus adalah menjadi pejuang keadilan dan pejuang kebenaran,” tandas VBL menutup sambutannya yang langsung disambut dengan penuh semangat perjuangan oleh jemaat GMIT Golgota.
Dalam kesempatan ini juga, Ketua Sinode GMIT, Pdt. Mery I. Y. Kolimon berpesan bahwa makna Golgota memiliki sejarah historikal gerejawi dalam kaitan keilahian dan solidaritas sesama umat manusia.
“Nama Golgota tidak hanya menjadi sebuah nama, tetapi dapat berarti tempat kita bergumul, tempat kita belajar, menanamkan solidaritas, bersyukur dan kiranya kita makin kuat dalam persekutuan, dewasa dalam iman, peduli kepada yang lemah dan mampu menjadi gereja yang bukan hanya membangun gedungnya tetapi juga jemaatnya,” jelas Pdt. Mery.
Hal tersebut diperkuat oleh laporan ketua panitia, Yohanis Ora yang mengatakan bahwa perjuangan mendirikan gereja ini menghabiskan waktu 21 tahun lamanya dari tahun 2002. Gedung kebaktian ini dapat selesai dengan suatu proses, melalui pergumulan dan perjuangan yang luar biasa, dan tepat di hari ini Gedung ini diresmikan Sinode GMIT dan Pemerintah Provinsi NTT.
“Kami juga berharap semoga pergumulan kami kedepannya yaitu pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan-pelatihan, pengembangan ekonomi jemaat melalui pertanian,” lapor Yohanis.
Selanjutnya Tema Khotbah dari KMK Amarasi Timur Pdt. Yakob E. Niap S. Th yaitu “Sorga adalah visi yang kuat” dan syukur ulang tahun ditandai dengan meniup lilin 65 oleh Ketua Majelis Jemaat Ibu Pdt. Dorkas Beeh Nyakewiwi S.Th didampingi Gubernur NTT, Ketua Sinode GMIT dan Bupati Kupang.
Kebaktian ini dipimpin oleh KMK Amarasi Timur Pdt. Yakob E. Niap S. Th , dan juga Pdt. Margeritha Hanas – Wenjnji, S.Th. Turut hadir dalam acara ini, Bupati Kupang dan Ibu Ketua TP PKK Kabupaten Kupang, Kepala Biro Pemerintahan Setda Provi si NTT Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si; Staf Ahli Khusus Gubernur NTT Imanuel E. Blegur; Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Dr. Drs. Zet Sony Libing , M.Si , Camat Amarasi Jawan Mau, S.Pd, S.H, Kepala Dinas Sosial Kabuoaten Kupang Yohanis Masneno. (RED).