BORONG, BERITA FLORES- Pemerintah Kabupaten Mangarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui Dinas Peternakan menyerahkan bantuan bibit ternak sapi kepada kelompok tani yang menyebar di beberapa desa di Kecamatan Borong.
Diantaranya, kelompok tani Waeng Wake Desa Bangka Kantar, kelompok Tani Lembu Nai di Desa Gurung Liwut, Kelompok tani Tado Warat, dan Kelompok Tani Nangka Lolang, di Kelurahan Satar Peot Kecamatan Borong. Masing-masing kelompok mendapatkan bibit ternak sapi sebanyak tuju ekor.
Bantuan bibit ternak itu, diserahkan oleh Bupati Manggarai Timur Agas Andreas yang diwakili Sekertaris Daerah (Sekda) Boni Hasudungan pada Senin 08 Agustus 20121.
Pada kesempatan itu Sekda Boni menegaskan kepada sejumlah anggota kelompok agar selalu mengutamakan kebersamaan dalam proses pemeliharaan.
Menurutnya, Pemda Matim akan mendorong penguatan sektor pertanian dan peternakan, salah satunya melalui bantuan bibit ternak. Hal tersebut, demi ketahanan pangan pasca pandemi Covid-19.
“Bantuan sapi ini diberikan kepada kelompok. Artinya ini menjadi milik kelompok, bukan menjadi milik perorangan. Ini bertujuan untuk kebersamaan yakni, saling membantu dan saling melengkapi.
Oleh karena itu, dia berharap agar bantuan tersebut akan berkembang biak dari tahun ke tahun.
“Untuk itu, kami berharap agar bibit ternak ini akan berkembang biak. Artinya semakin tahun semakin bertambah. Caranya harus dipelihara dengan baik. Jangan sampai bantuan ini akan memicu perpecahan,” kata Sekda Boni.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Manggarai Timur, Maximus Jujur Nohos mengatakan anggota tani tersebut untuk bantuan ini merupakan sasaran pembangunan peternakan di Kabupaten Manggarai Timur yakni meningkatkan pertumbuhan peternakan yang terintegrasi dengan komoditi tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan.
Menurutnya, pengembangan ternak secara komunal menjadi perhatian serius Pemda Matim saat ini, sehingga petani ternak mampu berdikari dan berkompetitif dalam dunia usaha.
Ditambahkannya, dengan dipelihara pada satu lokasi yang sama akan memberi manfaat ganda karena kotorannya dimanfaatkan untuk pupuk organik. “Kalau yang sebelas ini berkembang, kotorannya diolah menjadi pupuk organik, dipakai sendiri atau dijual untuk tambah penghasilan,” kata Kadis Maxi.
Dia menambahkan, aspek pembibitan dan dan produksi ternak menjadi perhatian serius Pemda Manggarai Timur dalam pembangunan sektor peternakan. Untuk itu beberapa indikator yang harus terus dioptimalkan yakni peningkatan pertumbuhan produksi peternakan guna peningkatan populasi dengan pengadaan ternak yang dibagikan kepada masyarakat. misalnya, perbaikkan mutu genetik, pakan dan manajemen pemeliharaan. (Efren)