RUTENG, BERITA FLORES — Langkah rezim Herybertus GL Nabit dan Heribertus Ngabut dalam rangka mengoptimalisasi aset milik Pemerintah Kabupaten Manggarai mendapat respon positif dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng.
Dikabarkan sebelumnya, rezim Hery-Heri itu mulai menerapkan sejumlah kebijakan strategis terutama penertiban aset daerah yang dinilai menguntungkan para calo selama ini. Padahal aset bernilai miliaran tersebut merupakan milik pemerintah daerah yang wajib dijaga dan dirawat. Menurut Bupati Hery Nabit, apabila sejumlah aset tersebut dikelola dengan baik, maka bisa mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Manggarai. Sehingga berdampak terhadap kesejahteraan rakyat di daerah itu.
Merespon langkah tersebut, Ketua Presidium PMKRI Cabang Ruteng, Heri Mandela mengatakan, selama ini aset Pemda seperti pasar dan ruko (rumah toko) dikuasai oleh segelintir calo. Bahkan mereka mengontrak aset Pemda dengan harga murah, lalu menyewakan lebih lanjut hingga menjual kepada pihak lain dengan harga yang sangat mahal.
Aktivis PMKRI Ruteng itu menegaskan, praktek percaloan tersebut sudah berlangsung lama dan sudah menjadi rahasia umum. Sementara pemerintah selama ini kata Mamdela, dengan sengaja melakukan pembiaran. Mandela menilai bahwa, oknum-oknum calo tersebut memiliki hubungan erat dengan pemerintahan yang berkuasa sebelumnya, kepentingan dan pengaruh besar di lingkaran Pemda Manggarai.
“Percaloan aset Pemda sudah berlangsung lama dan selama ini Pemda tutup mulut. Hal ini disebabkan karena oknum calo punya hubungan, kepentingan dan pengaruh yang cukup besar di lingkaran Pemda Manggarai,” tegas mantan Presidium Germas PMKRI Cabang Ruteng itu.
Mandela mengakui, pihaknya sangat mendukung langkah Pemda dalam menertibkan aset-aset daerah yang selama ini bermasalah. Aset tersebut mesti disediakan untuk warga yang benar-benar ingin berdagang, bukan dimanfaatkan oleh calo yang mengambil keuntungan dari selisih harga kontrak kepada pedagang dengan harga sewa yang harus dibayar kepada pemerintah.
Ia juga meminta Pemda Manggarai memberantas percaloan tanpa pandang bulu. Pemda harus berani menghentikan aksi tersebut meskipun pelaku percaloan memiliki hubungan, kepentingan dan pengaruh besar dengan lingkaran kekuasaan atau punya kontribusi dalam Pilkada lalu.
“Jangan sampai niat baik ini terhalangi karena ada hubungan kekerabatan dengan para calo yang ada di sana. Tantangan yang paling berat adalah ketika harus berhadapan dengan orang yang punya andil atau kontribusi dalam urusan Pilkada kemarin,” beber mahasiswa Unika St Paulus Ruteng itu.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Hery Nabit mengungkapkan bahwa, selama ini marak terjadi praktek calo jual beli aset milik pemerintah daerah Manggarai.
Bupati Hery menegaskan bakal mengoptimalkan sejumlah aset seperti tanah, bangunan dan aset lainnya.
“Selama ini sewa ke pemerintah Rp2 juta per tahun, lalu sewakan lagi oleh orang ini ke orang lain Rp20 juta, dia untung Rp18 juta. Barang pemda punya, masa dia untung Rp18 juta,” ungkap dia.
Politikus PDIP Manggarai itu menguraikan, pihaknya bakal melakukan pengecekan mengenai aset ruko (rumah toko) yang terletak di lantai satu Manggarai Convension Center (MCC). Karena selama ini, sejumlah Ruko tersebut ditengarai tidak membayar pajak retribusi kepada pemerintah daerah.
“Kasih saya waktu sedikit untuk mengecek. Ini adalah arahan umum saja untuk merumuskan prioritas-prioritas yang dikerjakan ke depan,” jelas dia. (R11/TIM).