BORONG, BERITA FLORES — Lebih dari setengah abad Indonesia merdeka, pemenuhan kebutuhan energi listrik rupanya belum dinikmati oleh seluruh masyarakat di pelosok tanah air. Seperti halnya di Desa Golo Rentung, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur. Pasalnya hingga saat ini warga di desa itu belum menikmati listrik.
Saat ini, mereka masih menggunakan lampu pelita dan genset untuk penerangan rumah tangga. Warga merindukan aliran listrik dari Perusahan Listrik Negara (PLN). Karena itu, sejumlah perwakilan warga didampingi Kepala Desa Golo Rentung, Ignatius Letor Sabon mendatangi Kantor Unit Pelaksana Proyek Kelistrikan (UP2K) Flores yang beralamat di Jalan Hata, Nomor 20 Lawir, Ruteng-Flores pada Rabu, 17 Ferbruari 2021.
Kedatangan warga bertujuan untuk meminta pihak PLN dalam rangka perluasan pemasangan jaringan listrik ke desa mereka. Saat itu, mereka membawa sejumlah data-data pendukung dalam bentuk proposal. Mereka diterima langsung oleh Manajer UP2K Flores, Simmi Eduard Lapebesi.
Baca Juga: Tahun Ini, UP2K PLN Listriki Seluruh Desa di Flores
Kepala Desa Golo Rentung Ignatius Letor Sabon pada kesempatan itu mengatakan, kehadiran mereka bertujuan meminta permohonan pemasangan listrik di wilayah desa setempat, karena sudah puluhan tahun warganya sangat merindukan listrik.
Kini, ratusan kepala keluarga (KK) masih menggunakan lampu pelita dan generator maupun genset untuk memenuhi kebutuhan penerangan rumah tangga warga desa.
“Kami masih menggunakan lampu pelita pak, jadi kami sangat merindukan aliran listrik dari PT.PLN (Persero) UP2K Flores,” ujar Igntius.
Ia mengaku, meskipun sudah beberapa kali petugas dari PLN mendatangi desa mereka untuk melakukan survei. Namun sampai saat ini belum ada titik terang dari pihak PLN untuk merealisasikan bagian dari program 35 ribu megawatt yang merupakan program unggulan Presiden Joko Widodo itu.
“Sudah empat kali petugas dari PLN datang untuk survei. Tapi sampai saat ini belum ada kejelasan sehingga hari ini kami mendatangi kantor PLN ini,” pungkas dia.
Menurut Kades Ignatius, di era digital saat ini listrik merupakan salah satu kebutuhan vital. Apalagi, di wilayah itu banyak fasilitas umum seperti, kantor desa, gedung SMPN Satap Golo Utur, SDK Waso, Paud Golo Rentung I, Kapela Stasi Waso, SDI Golo Utur, Kapela Stasi Golo Utur, Paud Golo Rentung II dan Polindes.
“Kasihan anak-anak sekolah yang belajar pada malam hari menggunakan lampu pelita. Kadang mereka tidak belajar karena minyak tanah habis. Semoga kedatangan kami hari ini bisa didengar oleh pihak PLN,” keluh Kades Ignatius.
Ia menyatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi bersama tokoh adat, tokoh agama dan tokoh pendidik untuk menyambut baik rencana pembanguan listrik pedesaan dengan dibuktikan melalui berita acara kesepakatan sebagai berikut:
1) Bahwa masyarakat Desa Golo Rentung mengajukan permohonan pembangunan listrik ke PT.PLN (Persero) UP2K Flores melalui pemerintah desa Golo Rentung.
2). Bahwa atas nama pemangku adat bersama tokoh masyarakat, pemdes menjamin semua jalur hasil survei pihak PT.PLN (Persero) UP2K Flores seperti jalur listrik akan bebas tanpa ada larangan yang menghambat proses pembangunan listrik di wilayah desa.
3). Bahwa benar calon pelanggan (konsumen) sebanyak 350 KK calon pelanggan dari Desa Golo Rentung wajib mematuhi ketentuan yang berlaku termasuk ketentuan yang sudah dibuat dalam rapat pertemuan ini yang merupakan kesepakatan bersama.
4). Bahwa benar masyarakat desa Golo Rentung calon pelanggan sudah memasukkan data diri menjadi pelanggan PT.PLN (Persero) UP2K Flores melalui pemerintah desa.
5). Bahwa semua unsur masyarakat siap melayani jaringan listrik yang dibangun PT.PLN (Persero) UP2K Flores.
6). Bahwa semua masyarakat Desa Golo Rentung sepakat wajib membantu dan mendukung penebangan (tanaman tumbuhan) yang terkena jaringan instalasi listrik di tempat masing-masing dengan catatan tidak ada ganti rugi tanaman tumbuhan dan mendukung tanah, kebun, pekarangan rumah untuk didirikan tiang listrik (sukarela).
7. Ketentuan-ketentuan lain yang belum diatur akan diatur melalui musyawarah mufakat bersama.
8). Berita acara Rapat Pertemuan ditandatangani oleh peserta rapat yang terdiri dari Pemerintah Desa Golo rentung dan unsur masyarakat lainnya.
Sementara itu, Manager Kantor Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) NTT 2 Flores, Simi Eduard Lapebesi mengatakan, untuk Desa Golo Rentung dan beberapa desa lain di Kecamatan Lamba Leda sudah direncanakan tahun ini, namun pihaknya masih menunggu anggaran dan material dari pusat.
“Desa Golo Rentung sudah diusulkan untuk tahun ini pak, tapi masih menunggu anggaran dan material dari pusat, mengingat pandemi Covid-19 yang semakin bertambah, makanya agak terlambat, mohon bersabar yah”, jelasnya. (NAL/RED).