• Redaksi
  • Pedomaan Media Siber
Wednesday, November 12, 2025
NEWSLETTER
Berita Flores
No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
Berita Flores
No Result
View All Result
Home BERITA

Warga Diminta Perkuat Budaya Lonto Leok

by Redaksi Berita Flores
6 August 2020
in BERITA, HEADLINE, SOSIAL BUDAYA
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

RUTENG, BERITA FLORES- Pembangunan rumah adat (Mbaru Tembong) dalam tradisi adat budaya Manggarai merupakan bagian dari upaya menjaga nilai-nilai luhur yang telah diwariskan secara turun temurun. Nilai-nilai luhur itu antara lain terbentuk dalam tradisi gotong royong dan Lonto Leok atau musyawarah untuk merumuskan kesepakatan-kesepakatan antara para pihak terkait.

Bupati Manggarai Dr. Deno Kamelus, SH.MH menjelaskan hal itu saat menghadiri ritus adat peletakan batu pertama pembangunan rumah adat gendang Subu, Desa Gelong, Kecamatan Lelak, Kabupaten Manggarai pada Senin, 3 Agustus 2020. Ritus adat peletakan batu pertama atau Cor bongkok ini sebagai tanda dimulainya pembangunan rumah adat yang baru menggantikan rumah adat lama yang kondisinya rusak parah.

Perkuat Budaya Lontok Leok

Menurut Deno, budaya gotong royong dan Lonto Leok ini masih menjadi bagian terpenting dalam tatanan hidup orang Manggarai. Karena itu, untuk menghidupkan tradisi leluhur ini dibutuhkan kerja sama dari semua pihak termasuk masyarakat adat itu sendiri.

“Tidak benar budaya gotong-royong dan Lonto Leok ini telah memudar dalam budaya kita. Saya menemukan suatu pengalaman baru lagi di sini dan membuat saya berpikir bahwa masih ada di wilayah kita ini budaya gotong-royong dan Lonto Leok,” kata Bupati Deno.

Ia menjelaskan, rumah gendang adalah sebuah simbol bahwa kita masih menghargai nilai-nilai budaya Manggarai. Karena itu lanjut dia, apabila ada masyarakat yang membangun kembali rumah adat (gendang) maka tersirat pesan bahwa mereka masih menghargai nilai-nilai luhur budaya setempat.

“Kalau pemerintah selalu ikut dan hadir dalam pembangunan rumah gendang karena itulah alasannya. Saya bangga dan bahagia sekali karena saya bisa menemukan hal-hal luar biasa ini di sini,” paparnya.

Berdasarkan pantauan awak media, antusias masyarakat setempat dalam acara ini begitu tinggi. Itu terlihat ketika acara penerimaan Bupati Deno Kamelus bersama seluruh rombongan di Pa’ang atau halaman masuk kampung itu. Seremoni peletakan batu pertama pun dilakukan oleh Bupati Manggarai Deno Kamelus yang kemudian disusul oleh para tokoh masyarakat dan para tokoh adat setempat.

Dalam kesempatan yang sama, salah seorang tokoh masyarakat Adat Subu, Damasus Garus, mengutarakan rasa kebanggaannya atas kehadiran pemerintah daerah dalam ritus ini. Garus pun mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Manggarai yang telah memberikan perhatian terhadap pembangunan di kampung Subu.

“Saya merasa senang karena kehadiran Bupati Manggarai sebagai tanda dimulainya pembangunan gendang ini. Kampung ini mulanya sangat terpencil. Kami masyarakat adat kampung Subu menyampaikan limpah terima kasih atas seluruh perhatian Pemerintah kepada kami. Di mana masyarakat di sini telah menikmati jalan sejak 15 tahun lalu,” papar Garus sambil berharap agar pemerintah dapat memperbaiki jalan yang rusak menuju kampung tersebut serta menyediakan listrik.

Hal serupa diutarakan Ketua Panitia peletakan batu pertama pembangunan rumah adat Subu Maksi Bagul menjelaskan, pembangunan rumah gendang ini merupakan hasil dari kesepakatan bersama seluruh masyarakat adat, mengingat rumah gendang yang lama telah berusia 72 tahun dan dalam kondisi rusak berat. Komitmen masyarakat untuk membangun rumah gendang yang baru ini dengan mengumpulkan uang sebesar 1 juta per Kepala Kelurga (KK).

“Masyarakat begitu semangat. Prediksi pembangunan rumah gendang ini selama dua bulan selesai. Dengan prediksi biaya 250 juta. Total dana yang telah terkumpul dari warga sebesar 180 juta sampai saat ini,” ungkap dia.

Turut hadir dalam kesempatan ini sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Manggarai. Selain itu, hadir pula Camat Lelak, Gondolfus B. Nggarang, S.Fil, serta Kepala Desa Gelong dan perangkat desa lainnya. (TIM).

Tags: BUDAYA LONTOK LEOK

BacaJuga

Ratusan Permohonan Perlindungan Kasus Kekerasan Seksual dari NTT Masuk ke Meja LPSK, Komisi XIII DPR RI Dorong Reformasi Regulasi

12 November 2025

Sambut Delegasi IPACS 2025, Gubernur Melki: Kita Berasal dari Rahim Samudra yang Sama

12 November 2025

Rakon Tingkat Kabupaten, TP PKK Manggarai Bahas Sejumlah Program Prioritas

12 November 2025

Kasus Dugaan Penyalahgunaan BBM Subsidi di Manggarai Masuk Tahap Penyidikan, Pelaku Terancam 6 Tahun Penjara

11 November 2025

ARTIKEL TERKINI

Ratusan Permohonan Perlindungan Kasus Kekerasan Seksual dari NTT Masuk ke Meja LPSK, Komisi XIII DPR RI Dorong Reformasi Regulasi

12 November 2025

Sambut Delegasi IPACS 2025, Gubernur Melki: Kita Berasal dari Rahim Samudra yang Sama

12 November 2025

Rakon Tingkat Kabupaten, TP PKK Manggarai Bahas Sejumlah Program Prioritas

12 November 2025

Kasus Dugaan Penyalahgunaan BBM Subsidi di Manggarai Masuk Tahap Penyidikan, Pelaku Terancam 6 Tahun Penjara

11 November 2025

BANYAK DIBACA

Gadis Kopi dan Rasanya

Tinggal Bareng Wanita Tanpa Ikatan Nikah Sah, Prajurit TNI di Rote Ndao Diperiksa Denpom IX Kupang

Eksekusi Anggaran Capai 1,4 Miliar, Danrem 161 Kupang Resmi Tutup Kegiatan TMMD ke 126 di Manggarai

Polisi Mulai Gelar Operasi Miras Ilegal di Manggarai, Ratusan Liter Disita jadi Barang Bukti

Kasus Dugaan Penyalahgunaan BBM Subsidi di Manggarai Masuk Tahap Penyidikan, Pelaku Terancam 6 Tahun Penjara

Cibal jadi Fokus Utama Program TMMD ke 126, Wakil Ketua II DPRD Manggarai Apresiasi Kerja Keras TNI

  • Redaksi
  • Pedomaan Media Siber
Kontak kami 0812-8640-2616

© 2025 Berita Flores

No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL

© 2025 Berita Flores