RUTENG, BERITA FLORES– Sejumlah warga Leda, Kelurahan Bangka Leda melakukan protes keras terhadap rencana Pemerintah Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT melakukan karantina warga dari daerah terpapar di Wisma Atlet Stadion Golo Dukal pada Selasa, 7 April 2020.
Dari pantauan Beritaflores.com, belasan warga mendatangi lokasi itu mengamuk. Mereka bahkan meminta para petugas untuk segera menghentikan aktivitas pembersihan di lokasi itu. Warga Leda tidak bersedia bila Wisma Atlet Stadion Golo Dukal dijadikan tempat penampung warga yang datang dari daerah terpapar Virus Corona (COVID-19).
Belasan massa aksi merangsek masuk ke lokasi Wisma Atlet, saat para petugas sedang melakukan pembersihan gedung yang dibangun pada era bupati Antony Bagul Dagur itu.
Meski diprotes warga, namun Bupati Manggarai Deno Kamelus bersama para petugas tetap melanjutkan proses pembersihan Wisma Atlet Stadion Golo Dukal. Dua alat berat dan sebuah mobil pemadam kebakaran serta ratusan petugas dikerahkan untuk melakukan pembersihan lokasi pusat karantina.
Salah satu warga Leda, Nikodemus Jemali mengatakan, pihaknya tidak sependapat dengan pemkab Manggarai jika warga dari daerah terpapar COVID-19 dikarantina di dekat pemukiman mereka. Bahkan, kebun mereka ada di sekitar pusat karantina itu.
“Kami tolak. Kami punya hak karena ada di wilayah kami. Ini membunuh warga Leda,” tegas Nikodemus Jemali.
Ia beralasan, apabila warga dari daerah terpapar dikarantina di sana, maka potensi penularan wabah COVID-19 sangat besar. Warga Leda kata dia, akan menjadi korban karena kebijakan itu.
“Tidak ada jaminan kesehatan jika warga dari daerah terpapar dikarantina di sini,” pungkas dia.
Baca: Antisipasi Wabah COVID-19, Wisma Atlet Stadion Golo Dukal Jadi Pusat Karantina
Merespon hal itu, Bupati Manggarai Deno Kamelus didampingi Wakil Bupati Manggarai Viktor Madur lansung menemui warga di depan gedung Wisma Atlet Stadion Golo Dukal. Bahkan, Bupati Deno dengan Nikodemus Jemali sempat bersih tegang terkait rencana karantina warga dari daerah terpapar. Keduanya pun saling membentak.
Bupati Deno saat itu meminta warga Leda apa alasan penolakan mereka. Sekitar satu jam beraudiens bersama warga. Warga Leda satu per satu diberi kesempatan bicara oleh Bupati Deno Kamelus untuk menyampaikan alasan penolakan mereka terhadap rencana karantina warga tersebut.
“Oke, semua warga yang datang dan yang menolak bisa mencatat dulu namanya dan silahkan satu-satu untuk bicara, apa maksud tadi kedatangan bapak-bapak di sini,” pungkas dia.
Usai semua warga Leda mengajukan keberatan mereka, Deno kemudian menjelaskan, Wisma Atlet Stadion Golo Dukal belum bisa dipastikan untuk jadi tempat karantina baru merupakan tahan perencanaan.
Pemkab Manggarai kata dia, akan melakukan sosialisasi dan berkoordinasi terlebih dahulu dengan warga setempat jika gedung wisma atlet dijadikan lokasi pusat karantina.
“Belum pasti tempat ini digunakan sebagai tempat karantina itu belum pasti. Kami pasti melakukan sosialisasi,” jelas Deno.
Kebijakan itu kata dia, untuk kebaikan seluruh masyarakat Manggarai. Ia pun meminta warga setempat untuk terus mewaspadai pandemi virus mematikan itu. (R11).