RUTENG, BERITA FLORES-Bupati Manggarai Dr. Deno Kamelus, SH.,MH meminta seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bersinergi mengatasi masalah stunting. Menurut dia, stunting merupakan masalah serius bagi pertumbuhan karena kekurangan asupan gizi. Untuk mengatasi masalah ini pimpinan OPD harus bekerja sama.
Ia menjelaskan hal itu saat membuka kegiatan Pertemuan Koordinasi dan Konsolidasi Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di MCC Ruteng pada Jumat, 13 Desember 2019.
“Jangan kerja sendiri-sendiri, saya mau kita bersniergi,” kata Deno di hadapan peserta kegiatan.
Pada kegiatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Anak menghadirkan ratusan kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan SUB PPKBD seluruh Kabupaten Manggarai.
Deno menegaskan bahwa, pemerintah Kabupaten Manggarai tetap berupaya secara serius untuk menanggulangi masalah stunting. Bahkan program tersebut, kata dia, tetap diprioritaskan dalam rangka menekan angka stanting di daerah itu.
Ia menambahkan, program ini merupakan program nasional karena telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Oleh karena itu, ia meminta kepada para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah dan seluruh Kader PPKBD den Sub PPKBD, Kabupaten Manggarai tetap bersiniergi untuk mengurangi angka stunting dari tahun sebelumnya.
“Karena bukan hanya Dinas kesehatan saja. Semua OPD juga harus terlibat agar penanganan program dan kegiatan tentu berintergrasi. Untuk itu, bisa berkolaborasi menyelsaikan masalah ini,” tegas dia.
Ia juga berkomitmen agar tetap menggencarkan kegiatan sosialisasi maupun penyuluhan Keluarga Berencana (KB) di setiap wilayah pedesaan di Kabupaten Manggarai.
“Ibaratnya kita berada dalam satu rumah saja. Tentu kita wujudkan tujuan yang sama. Dalam melakasanakan pembangunan untuk jangka panjang,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Manggarai, Silvianus Hadir memaparkan capaian peserta KB aktif pada setiap kecamatan dan per mix kontrasepsi di daerah itu.
Ia mengatakan, saat ini Kabupaten Manggarai berhasil meningkatkan angka KB aktif. Berdasarkan jumlah pasangan usia subur (PUS) pada tahun 2019 ini meningkat sebanyak 32.532 PUS, dari jumlah PUS tahun sebelumnya.
“Jadi kita berhasil meningkatkan angka KB aktif dari 47.708 jumlah PUS pada tahun 2019 ini,” papar dia.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh para kader serta para stakeholder terkait untuk terlibat dalam melakukan penyuluhan di wilayah pedesaan.
“Jadi, kegiatan kita selama ini sudah berhasil, seperti kegiatan penyuluhan. Pokoknya kita tetap bekerja sama untuk beberapa tahun ke depan. Tetap mempertahankan kinerja profesional,” kata Sil.
Mantan Kadis Kominfo Kabupaten Manggarai itu mengemukakan bahwa, pencegahan stunting harus dilakukan sebelum dan sesudah melahirkan. Sebelum melahirkan berupa pemberian asupan yang cukup bagi ibu hamil. Cara tersebut bertujuan agar kesehatan ibu hamil terjaga. Bahkan anak yang dilahirkan juga sehat.
“Pencegahan stunting harus sebelum melahirkan. Ibunya diberi asupan supaya sehat sehingga bayi yang lahir juga pasti sehat,” ujarnya.
Kadis Silvianus menyebut, pencegahan stunting sebelum melahirkan itu sangat penting. Jika gizi ibunya rendah, maka secara otomatis anak yang dilahirkan akan mengalami perlambatan dalam pertumbuhan. Usai melahirkan, kata dia, tetap diberi asupan Air Susu Ibu (ASI) yang cukup kepada bayi agar anak bisa tumbuh secara sehat dan kuat.
“Paling penting sampai tiga tahun atau 1.000 hari. Pertama harus dirawat apakah diberi ASI atau makanan sesuai, tetapi setelahnya juga harus karena pertumbuhan anak bukan hanya 1.000 hari. Balita sampai anak-anak, pertumbuhannya harus baik karena ada hubungannya dengan tingkat kecerdasan dan masa depan anak,” jelas dia.
Untuk diketahui, stunting adalah masalah kesehatan di mana seorang bayi atau anak-anak mengalami hambatan dalam pertumbuhan tubuhnya, sehingga gagal memiliki tinggi yang ideal pada usianya. (TIM).