RUTENG, BERITA FLORES — Setelah setahun melalangbuana di alam tanpa beralamat, Sabina Mia, Kelahiran Galang, 1 Januari 1947, Desa Golo Lajang, Kecamatan Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur akhirnya dipulangkan oleh keluarganya ke kampung halamannya.
Mia, sejak tahun 2017 yang mengalami gangguan jiwa meninggalkan keluarga dan sanak saudaranya pergi tanpa arah. Sejak pergi dari kediamannya, pihak keluarga telah setahun mencarinya namun tidak ditemukan. Ia dituntun Roh Ilahi ke RSUD Ruteng di mana ia menghembuskan nafas terakhir dan mengakhiri ziarah petualangannya di RSUD Ruteng.
Setelah setahun berziarah dalam kesakitannya, tulang – tulangnya tidak mampu lagi menopang dagingnya. Ia tersungkur lemas di Carep, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Sabtu (20/10/2018). Kepala Tata Usaha (KTU) BLUD RSUD dr. Ben Mboi Ruteng, Milly Kolbey, melalui WhatsAppnya, Minggu (21/10/2108) menjelaskan, Mia terbaring lemas di badan jalan di Carep. Beberapa orang, tuturnya, menaruh perhatian dan langsung mengantar ke RSUD Ruteng. Mia saat itu nyawanya masih terjaga. Ia kemudian diperiksa, dalam pemeriksaan itu, ia mengalami gangguan kesehatan darah tinggi dengan mana hasilnya setelah ditensi mencapai angka 200. Setelah diantar ke RSUD, pihak yang mengantarnya kemudian balik lagi. Sore, Mia pun dipanggil Tuhan.
Camat Langke Rembong, Petrus C. Masangkat, sedikit mengalami kesulitan untuk mendapatkan alamat dan identitasnya dari jenazah tersebut. Berdasarkan Mia yang setengah sadar tersebut sempat mengeluarkan beberapa kata-kata dalam Bahasa Kolang. Bahasa Kolang tersebut menjadi petunjuk awal, Mia adalah warga Kolang, Manggarai Barat.
Smartphone kemudian berdering, Camat Caelus menginformasikannya kepada awak media untuk memberitakan kepada publik melalui media online dan media sosial. “Tolong ini diberitakan, atau paling tidak membantu publish di facebook dan WhatsApp,” demikian pesan Camat Petrus. Media ini kemudian mengkonfirmasi KTU RSUD, dirinya juga kaget karena ada jenazah tanpa identitas. Dirinya pun langsung bergegas ke RSUD. Hingga malam, semua orang binggung mencari asal muasal perempuan itu. Muncullah berbagai asumsi, dia dari Lengor, dari Manggarai Timur, dari Ndoso dan dari mana-mana.
Berritaflores.com lalu menyebarkan informasi ke semua awak media lain yang bertugas di Manggarai dan Manggarai Barat. Kemudian, WhatsApp forward ke Kapolres Manggarai Barat, Kapolres Manggarai, Kasat Reskrim Polres Manggarai, Bupati Manggarai Barat dan Bupati Manggarai, dan Anggota Intel Kodim 1612 Manggarai. Juga tak ketinggalan, mencari informasi ke group-group facebook. Alhasil, Sekcam Kuwus, Gabriel Bagung langsung menanggapi lewat WhatsApp. Usai mendengar informasi itu, Gabriel pun langsung ke RSUD Ruteng untuk berkoordinasi dengan KTU RSUD. Sekcam Kuwus bersama Anggota Polsek Kuwus kemudian memonitor ke ruang jenazah RSUD untuk memastikan identitas jenazah tersebut.
Berkat foto yang dipotret oleh KTU RSUD dan Camat Langke Rembong yang dikirim melalui WhatsApp, Beritaflores.com kemudian mengirim ke Bupati dan Kapolres sekaligus menginformasikan melalui group-group facebook. Tak butuh waktu lama, beberapa akun mulai berkomentar dan memberi petunjuk.
Sekcam Bagung, memastikan jenazah itu adalah Sabina Mia. Bupati Manggarai Barat, Drs. Agustinus Ch. Dula kemudian mengutus Sekcam Kuwus untuk mengurus pemulangan jenazah tersebut ke Pacar menggunakan mobil jenazah RSUD Ruteng, sedangkan peti jenazah ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Manggarai termasuk mobil ambulance difasilitasi oleh RSUD dr. Ben Mboi Ruteng.
Berkat informasi dari para fecebookers, anggota Polres Manggarai Barat, Polres Manggarai dan pihak Pemerintah Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat, Sabina Mia sudah dipastikan identitasnya. Jenazahnya kini tengah dalam perjalanan pulang. (MP/NAL/FDS/BEF).
Catatan Redaksi: Ada perubahan judul berita berdasarkan masukan dan saran dari pihak tertentu. Judul sebelumnya “Jenazah Sabina Mia yang Hilang, Dipulangkan ke Kampung Halamannya” menjadi “Jenazah Sabina Mia, Dipulangkan ke Kampung Halamannya”. Terima Kasih.