RUTENG, BERITA FLORES– Bupati Manggarai, Deno Kamelus, secara resmi membuka Lomba Pacuan Kuda yang berpusat di Nanga Banda, Kelurahan Baru, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, NTT pada Kamis 26 Juli 2018.
Bupati Deno beserta para undangan turut hadir mendengar pembacaan tata tertib dan menyaksikan langsung sumpah Joki.
Pembacaan tata tertib dan sumpah Joki itu dilakukan oleh Panitia Pelaksana Pordasi Kabupaten Manggarai yang selanjutnya diikuti oleh undangan dan para Joki.
Setelah pembacaan Tata Tertib Bupati Manggarai memberi sambutan sekaligus membuka Lomba Pacuan Kuda itu.
Bupati Deno mengatakan bahwa Lomba Pacuan Kuda ini digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia Ke 73.
“Ada banyak kegiatan yang akan diselenggarakan pada momen peringatan Hari Ulang Tahun Indonesia yang Ke 73 ini, yakni salah satunya Liga Desa Sepak Bola U – 23 yang digelar oleh masing – masing Kecamatan nantinya” ujar Deno Kamelus saat memberikan sambutan.
Perlombaan ini kata dia, memiliki makna kuat dalam kehidupan orang Indonesia yang bisa mempersatukan keanekaragaman. Juga bisa mengisi kemerdekaan Indonesia terutama di Kabupaten Manggarai.
Keanekaragaman itu, sambung dia, harus dipahami sebagai kekuatan dan modal yang kemudian membuat Rakyat Indonesia bisa mengisi Kemerdekaan dengan baik.
“Kemerdekaan kita bisa menjadi bangsa yang kuat, bisa menjadi bangsa yang bersatu dan bisa menjadi bangsa yang Merdeka” ucapnya.
Pacuan Kuda ini, lanjutnya, merupakan bentuk perwujudan diri orang Manggarai untuk menunjukan kepada Indonesia tentang kekhasan budaya melalui lomba pacuan Kuda.
“Bapak Ibu/Saudara – Saudari yang Saya cintai di Kabupaten Manggarai Kuda ini merupakan suatu binatang yang mempunyai nilai strategis secara budaya sehingga dulu Nenek Moyang Kita menjadikan Kuda sebagai binatang strategis, contohnya untuk meminang Perempuan” tururnya.
“Zaman dahulu orang selalu berusaha untuk memelihara kuda karena kuda adalah binatang yang bisa dipakai oleh Pemuda untuk meminang Perempuan sehingga Kuda memiliki nilai tersendiri hingga saat ini” kata bupati..
Politisi PAN ini mengatakan bahwa jaman dahulu kuda juga bisa diartikan sebagai salah satu alat pengangkut utama bagi nenek moyang orang Manggarai, baik itu manusia ataupun barang. Oleh karena itu selain mempunyai nilai strategis budaya kuda juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
Selain itu Bupati Manggarai juga menjelaskan bahwa Kuda merupakan Binatang Histori bagi orang Manggarai saat ini karena sudah menggambarkan nilai – nilai penting dalam kehidupan Nenek Moyang jaman dahulu.
“Jika hari ini kita menyelenggarakan Perlombaan Pacuan Kuda dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Indonesia yang Ke 73, maka orang Manggarai pun bisa menyelenggarakan Pacuan Kuda untuk mewariskan tradisi Nenek Moyang” paparnya.
Ketua DPD PAN itu berharap agar orang Manggarai bisa memahami makna kuda dan ikut memelihara kuda sebagai binatang strategis dan binatang yang membawah keberuntungan.
Untuk diketahui bahwa Perlombaan ini juga diikuti oleh Kuda milik Bupati Manggarai yang diberi julukan Mbape.
Julukan ini diambil dari nama Pemain Timnas Prancis yang berlaga di Piala Dunia beberapa waktu lalu.
Selain itu Kuda milik Sekda Manggarai yang berjulukan Molas Karot juga ikut berlaga di Perlombaan ini.
Hadir pada pembukaan Lomba Pacuan Kuda itu Sekda Manggarai, Kadis Peternakan, Kadis Pertanian, Kasdim Manggarai, Pimpinan Bank NTT, Pimpinan Pordasi Kabupaten Manggarai, Camat Reo, Danramil Reo, Kapolsek Reo dan Pimpinan OPD lainnya.
Pacuan Kuda ini digelar 26 hingga 30 Juli 2018 nanti. (NAL/FDS/BEF).