RUTENG, BERITA FLORES — Dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Santu Paulus Ruteng, Felisitas Ndeot,M.Pd menyebut Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik Integratif belum maksimal.
“Pengelolaan PAUD holistik integratif sampai saat ini belum maksimal,” kata Felisitas dalam Seminar di Aula Roosmalen STKIP Santu Paulus Ruteng Sabtu, 2 Juni 2018.
Pemicunya kata dia, disebabkan karena kurangnya jalinan mitra antara penyelenggara satuan PAUD dengan stakeholder terkait.
“Para penyelenggara PAUD dan pihak-pihak yang mengabdikan diri di bidang PAUD diharapkan memahami betul tentang penerapan layanan PAUD holistik integratif,” jelas dia di hadapan peserta seminar.
Magister PAUD Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu menjelaskan layanan holistik integratif di PAUD antara lain berupa pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, serta perlindungan anak.
Penerapan PAUD holistik integratif lanjut dia, hendak melibatkan berbagai pihak seperti satuan PAUD, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BKKBN, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Polres, Organisasi Mitra, Posyandu, Tokoh Masyarakat, serta orangtua peserta didik.
Ibu Icha sapaan akrab Felisitas menjelaskan bahwa pengembangan PAUD holistik-integratif merupakan pengembangan anak usia dini yang dilakukan berdasarkan pemahaman untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam. Juga saling berkaitan secara silmultan dan sistematis.
“Meliputi berbagai aspek pengembangan fisik dan nonfisik, agar anak dapat tumbuh kembang sebagai anak yang sehat, kuat, cerdas, ceria, dan berbudi luhur,” urainya.
Selain itu, ungkap dia, ada sejumlah aspek lain dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini yaitu secara fisik, mental, emosional, dan sosial dipengaruhi oleh pemeliharaan kesehatan, pemulihan gizi, pendidikan, stimulasi mental, serta psikososial.
Berdasarkan landasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 14 menyebut “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam pendidikan yang lebih lanjut”.
Narasumber lain, Petrus Redy Partus Jaya, S.Fil.,M.Pd menjelaskan materi tentang penerapan model evaluasi CIPP dalam mengevaluasi program layanan PAUD Holistik Integratif (HI).
Ia mengatakan evaluasi mencakup empat komponen yang menjadi kunci untuk mengevaluasi program layanan PAUD HI. Dalam empat komponen evaluasi CIPP terdapat beberapa pertanyaan kunci, yaitu: Apa yang dibutuhkan? Apa yang harus dilakukan? Apakah program dilaksanakan? dan Bagaimana tingkat keberhasilan program?.
“Model CIPP dapat diterapkan untuk mengevaluasi program layanan PAUD HI dari aspek Context, Input, Process, dan Product,” jelas Dosen Magister Pendidikan itu.
Pengembangan objek dan pertanyaan evaluasi tentang hal ini ujar dia, mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2013 dan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan PAUD HI di tingkat Satuan PAUD.
Informasi yang diperoleh Beritaflores.com bahwa, seminar ilmiah itu merupakan kegiatan rutin tahunan Prodi PG PAUD yang digelar sebanyak empat kali dalam satu tahun ajaran.
Seminar ilmiah ini merupakan seminar terakhir untuk tahun ajaran 2017/2018.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Prodi PG PAUD RD. Stefanus Rahmat, S.Fil. MPd, menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam berbagai kegiatan seminar ilmiah sebagai bekal menjadi guru PAUD yang profesional. Khususnya terkait implementasi PAUD Holistik Integratif bagi Anak Usia Dini.
“Mahasiswa perlu mendalami setiap materi yang disampaikan oleh kedua pemateri. Tema seminar adalah tema yang sama dengan kegiatan seminar sebelumnya. Sesuatu yang diulang terus menerus tentunya dapat memperkuat wawasan keilmuan kita, dan dapat menyebarkannya kepada orang lain tidak hanya menjadi konsumsi pribadi,”
”Kata-kata yang benar lebih berat dari bumi,” imbuh dia mengutip Buya Syafii Maarif.
Seminar Ilmiah yang dihadiri oleh mahasiswa tingkat I sampai tingkat III itu memgusung tema “Pendidikan Holistik Integratif bagi Anak Usia Dini”.
Seminar ini diharapkan menjadi momen untuk menjernihkan pemikiran termasuk dalam mendidik anak. (W/NAL/FDS/BEF).