RUTENG, BERITA FLORES – Kapolres Manggarai AKBP Cliffry Steiny Lapian,SIK memberikan klarifikasi terkait kasus penembakan misterius di Sondeng, Kelurahan Karot, Ruteng, 27 Maret lalu. Akibat dari insiden tersebut Fredianus Taruk seorang pemuda 24 tahun menjadi korban.
“Meskipun hasil rontgennya sudah ada dan di kepala korban diduga ada peluru. Namun belum bisa dipastikan jenis peluru dan senjata yang digunakan pelaku” ujar Kapolres Lapian saat beraudiens dengan aktivis PMKRI Ruteng di Mapolres Manggarai Rabu, 4 April 2018.
Baca Juga : Polisi Dalami Kasus Penembakan Warga di Karot, Ruteng
Kapolres Lapian membenarkan bahwa pelaku penembakan tersebut masih misterius. Hingga kini pelakunya belum ditangkap.
“Pelakunya belum bisa diungkap, karena pelurunya masih bersarang di kepala korban,” tuturnya.
Baca Juga : Keluarga Korban Penembakan di Ruteng Kesal dengan Pernyataan Kapolres Manggarai
Ia menjelaskan untuk mengidentifikasi proyektil peluru yang masih bersarang di dalam kepala korban dapat dilakukan pemeriksaan melalui Laboratorium. Untuk itu, penyidik Kepolisian masih menunggu pihak Rumah Sakit untuk melakukan operasi mengeluarkan peluru dari kepala korban.
“Jenis peluru itu dapat teridentifikasi melalui Laboratorium. Hasil rontgen belum bisa mengungkapakan jenis peluru yang bersarang di kepala korban” terang dia.
Baca Juga : Jangan Biarkan Manggarai Jadi The Killing Fields
Servas Jemorang, Ketua PMKRI Ruteng mengatakan bahwa audensi ini bermaksud untuk meminta klarifikasi terkait dengan sejumlah persoalan yang selama ini disuarakan oleh PMKRI Ruteng. Dengan tujuan agar dapat diketahui sejauh mana progresnya.
“PMKRI meminta informasi dan kejelasan kasus yang selama ini disuarakan. Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami terhadap masyarakat yang menanyakan ini. Sehingga publik juga bisa mengetauhinya” tutur Servas dalam siaran pers.
Servas menegaskan pihak Polres Manggarai sangat lamban dalam mengungkap identitas pelaku kasus penembakan tersebut.
“Jenis peluru yang digunakan belum teridentifikasi. Padahal hasil rontgen sudah ada,” urainya.
Hadir dalam Audiens tersebut yakni Ketua Presidium PMKRI Ruteng, Servas Jemorang, Sekretaris Jenderal, Apri Mantur, Presidium Gerakan Kemasyarakatan, Ito Ndasung, Bendahara, Helena Kindung serta Biro pers dan Publikasi, Yani Kom.
Audensi berlangsung sekitar satu jam.
Untuk diketahui korban penembakan, Fredianus Taruk (24) masih terbaring lemah di RSUD dr. Ben Mboi Ruteng.
Informasi yang diperoleh bahwa, korban akan diberangkatkan ke RS Sanglah Denpasar Bali untuk melakukan operasi. Namun menunggu kondosi korban membaik. Sebab di RSUD dr. Ben Mboi Ruteng belum memiliki dr. spesialis bedah saraf untuk bisa melakukan operasi mengeluarkan proyektil yang masih bersarang di dalam kepala korban. (NAL/FDS/BEF).