RUTENG, BERITA FLORES – Polres Manggarai, NTT bakal mengirimkan proyektil peluru ke Laboratorium Forensik (Labfor), jika pihak Rumah Sakit bisa mengeluarkan peluru dari kepala Fredianus Taruk – korban penembakan – orang tak dikenal di Sondeng, Kelurahan Karot, kota Ruteng pada Selasa, 27 Maret 2018 lalu.
Hal itu disampaikan Kasubag Humas Polres Manggarai, Ipda, Daniel Djihu kepada wartawan di Mapolres Manggarai Rabu, 4 April 2018.
“Kalau sudah dikeluarkan dari kepala korban oleh pihak Rumah Sakit akan dikirim ke Labfor Denpasar,” kata Ipda Daniel.
Baca Juga : Ini Kata Kapolres Manggarai Terkait Kasus Penembakan Warga Karot
Polres Manggarai bakal mengambil langkah tersebut untuk memastikan jenis proyektil maupun senjata yang digunakan pelaku penembakan.
“Nantinya hasil dari sana kita bisa lihat jenisnya apa, baru bisa ketahuan senjata yang digunakan apa,” ujarnya.
Baca Juga : Ini Pengakuan Ibu Korban Penembakan di Ruteng
Sebelumnya Polres Manggarai telah melakukan upaya identifikasi awal dengan memeriksa sejumlah saksi. Namun diketahui bahwa proyektil yang masih bersarang di kepala korban belum dapat dilakukan operasi. Karena pihak RSUD dr. Ben Mboi tidak memiliki dr. Spesialis bedah saraf untuk bisa melakukan operasi mengeluarkan proyektil tersebut.
“Kita belum bisa memastikan proyektil jenis apa yang bersarang di kepala korban,”
“Setelah kita mengetahui dari hasil pemeriksaan tim forensik baru kita jelaskan ke masyarakat peluru jenis apa yang digunakan pelaku,” ucap dia.
Baca Juga : Warga di Ruteng Jadi Korban Penembakan Misterius
Selain itu, kata Daniel, bahwa pihak Kepolisian telah berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus penembakan warga sipil tersebut. Namun semua pihak diharapkan menunggu hasil pemeriksaan tim forensik. Agar tidak mendahului proses yang sedang dilakukan.
“Masih telusuri sampai sekarang pelakunya. Tindakan selanjutnya itu sudah dilakukan pemeriksaan saksi sebanyak 8 orang,” tukasnya.
Ia menyebut Penyidik telah memeriksa sebanyak 6 orang saksi mata di TKP saat kejadian serta 2 orang saksi lain yang datang membantu aparat untuk dapat memberikan informasi seputar kasus itu.
Di sisi lain, pihaknya menyayangkan berita di sejumlah media massa yang menyudutkan aparat Kepolisian Polres Manggarai. Karena dalam berita yang dirilis beberapa media siber menyebut bahwa saat kejadian ada aparat Kepolisian. Namun tidak menjelaskan secara detail keberadaan Aparat saat kejadian.
“Ada media yang menulis bahwa ada Aparat saat kejadian. Karena dalam berita itu tidak dijelaskan keberadaan Aparat dalam rangka apa. Jadi begini, saat kejadian itu ada Polisi yang sedang menjalankan tugas. Juga Aparat sedang bersama teman-teman korban dalam sebuah tempat di mana dinyalakan api disitu. Tiba – tiba ada tembakan,” jelas pria yang akrab disapa Dan itu.
Setelah insiden tersebut kata Dan, teman – teman korban kemudian mengevakuasinya ke RSUD dr. Ben Mboi Ruteng untuk mendapat perawatan intensif.
Dan berharap, publik tidak menyimpulkan secara dini kasus penembakan warga sipil yang sedang ditangani oleh Polres Manggarai. (NAL/FDS/BEF).