JAKARTA, BERITA FLORES – Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Victor B. Laiskodat mengatakan bahwa dirinya besama Calon Wakil Gubernur Josef Nae Soi akan memprioritaskan pariwisata sebagai program utama pembangunan di NTT.
Paslon ini berkomitmen akan mengembangkan pariwisata inklusif, yang memberikan manfaat, nilai tambah, dan menggerakkan roda perekonomian masyarakat NTT ke depan.
“Membangun pariwisata adalah membangun peradaban. Dengan membangun periwisata NTT, berarti kita mewujudkan kualitas hidup atau quality of life masyarakat kita (NTT),” ujar Victor di Sela-Sela kegiatannya di Kupang, Senin, 5 Maret 2018.
Dengan pembangunan pariwisata, kata Victor, masyarakat NTT harus mengenal, mempraktikkan standar kualitas hidup modern saat ini. Sebagai masyarakat pariwisata, menurut dia, orang-orang NTT harus tahu cara mengolah makanan yang sehat, daging yang bercita rasa tinggi, punya rumah, kamar mandi, dan toilet yang sehat serta bersih.
“Selain itu, masyarakat juga harus paham jiwa hospitalitas dengan standar global, mengelolah lingkungan yang asri dan sehat, serta pola hidup yang teratur dan disiplin. Jadi, lambat laun pengelolahan dan pengembangan pariwisata bisa mengubah pola hidup dan peradaban tanpa kehilangan kekhasan masing-masing budaya,” terang dia.
Victor mengakui bahwa banyak orang masih berpikir membangun pariwisata sama halnya dengan membangun banyak hotel, penginapan, dan akses pesawat terbang. Menurut Victor, hal tersebut penting, namun yang terutama adalah membangun kualitas hidup masyarakat NTT sehingga dia tidak menjadi obyek, tetapi subyek dari pembangunan pariwisata.
“Mari kita ubah desa-desa dan kampung-kampung kita menjadi desa dan kampung wisata. Tetapi jangan salah mengerti. Kita tidak akan pernah merombak, mengubah total, atau merusak keaslian kampung-kampung dan desa-desa kita. Pertahankan keasliannya, tetapi standar kualitasnya dinaikkan,” tutur politisi Nasdem ini.
Dengan demikian, kata Victor, bukan orang luar NTT saja yang nanti menikmati pariwisata tetapi juga orang NTT sendiri. Pasalnya, wisatawan yang masuk ke NTT tidak lagi tergantung pada hotel, cafe, dan resto untuk mendapatkan pelayanan yang nyaman dan berkualitas.
“Jadi, nanti kita undang mereka untuk menginap di rumah-rumah kita, makan dari dapur rumah kita, mandi di kamar mandi kita. Saya yakin mereka akan memiliki pengalaman yang sangat berkesan, berharga, sebagai sebuah pengalaman yang tak tergantikan. Mereka berbaur dengan masyarakat kita dan pantas membayar mahal untuk kualitas hidup yang mereka nikmati. Masyarakat kita untung,” terang dia.
Dalam konteks inilah, kata Victor, pembangunan pariwisata untuk mewujudkan kualitas hidup akhirnya berdampak pada nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat NTT. Quality of life, tutur dia berubah menjadi opportunity of business.
“Kita itu, masyarakat NTT harus bisa membuat orang yang datang ke NTT itu merasa nyaman, melupakan waktunya di NTT, ingin kembali, dan mengajak teman-teman lainnya untuk ke NTT. Lebih banyak mereka datang, lebih lama mereka tinggal, makin banyak nilai dan manfaatnya untuk kita orang NTT,” pungkas dia.
Sebagaimana diketahui, Pilgub NTT diramaikan oleh empat pasangan calon. Victor Viktor Bungtilu Laiskodat yang berpasangan Joseph Nae Soi (Victory-Joss) diusung oleh Partai NasDem (8 kursi), Golkar (11 kursi) dan Hanura (5 kursi).
Selain Victory-Joss, ada pasangan Esthon L Foenay-Christian Rotok (Esthon-Chris) yang diusung oleh Partai Gerindra yang memiliki 8 kursi dan PAN 5 kursi.
Kemudian ada pasangan Benny K Harman-Benny A Litelnoni (Harmoni) yang diusung Partai Demokrat yang memiliki 8 kursi, PKPI 3 kursi, dan PKS 2 kursi.
Pasangan lainnya adalah pasangan Marianus Sae-Emmilia Nomleni (Marianus-Emmi) yang diusung PDI-P 10 kursi dan PKB 5 kursi. Cagub Marianus akhirnya tidak bisa mendampingi Emmi dalam masa kampanye Pilgub karena telah ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT). Marianus pun ditetap sebagai tersangka kasus korupsi proyek di Kabupaten Ngada dan ditahan oleh KPK. (NAL/FDS/BEF).