BORONG, BERITA FLORES – Kondisi ruas Jalan Negara di Waso, Desa Satar Kampas, Kecamatan Lamba Leda, Manggarai Timur (Matim) sangat memprihatinkan.
Tampak pada foto, separuh badan jalan hilang tergerus air sungai.
Sementara itu, aliran deras air sungai Wae Waso terus menggerus lapisan bawah bahu jalan sehingga membentuk cekungan curam pada sisi utara badan jalan.
Warga setempat menuturkan, kondisi tersebut mulai terjadi sejak musim hujan dua tahun lalu.
“Sudah mulai jebol waktu hujan awal tahun 2016. Sejak saat itu sampai sekarang, belum pernah diperbaiki,” ujar Ismail dilansir media Floresa.co Rabu, 24 Januari 2018.
Kini badan jalan tersisa hanya sekitar satu meter. Jika dalam beberapa bulan ke depan terjadi lagi banjir, kemungkinan badan jalan akan putus.
“Nanti kalau pak bupati lewat (di sini), suruh dia terbang saja,” ujar Ny Aisa Raja, salah seorang warga yang tinggal di dekat lokasi itu.
Ia menuturkan, setiap kali terjadi hujan lebat, volume air sungai bertambah dan selalu menggerus sisi utara badan jalan tersebut.
Pemukiman warga sekitar juga terancam jika air sungai terus menggerus lahan di wilayah itu.
“Mestinya pemerintah memikirkan jalan ini dan pemukiman kami di sini. Pemerintah ini tidak ada sama sekali perhatiannya untuk kami,” lanjut Aisa.
Untuk mengantisipasi terus tergerusnya badan jalan, warga hanya bisa memperlebar bagian selatan badan jalan dengan menambahkan batu pada bahu jalan.
Pengguna jalan harus ekstra hati-hati ketika melintasi jalan tersebut.
Informasi yang diperoleh Beritaflores.com jalur ini berstatus sebagai Jalan Strategis Nasional.
Kepala Satuan Kerja Pembangunan Jalan Nasional III Propinsi Nusa Tenggara Timur, Ori Patote belum berhasil dikonfirmasi terkait jalan rusak yang menghubungkan Reok – Dampek – Pota di wilayah Pantai Utara Kabupaten Manggarai Timur.
Penulis : Ronald Tarsan